iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkk….siapa nggak kenal Giacomo Agostini. Sang legendaris Motogp yang sukses menjadi pemegang record tak terpatahkan hingga sekarang. Sosok luar biasa ini juga mampu menjadi satu-satunya pembalap juara pada banyak kelas di eranya. Dengan segala pengalamannya tsb siapa menyangka Agostini menegaskan satu poin opininya bahwa balap Motogp sebenarnya sudah melenceng jauh dari core-nya sebagai adu skill rider dan motor. ” Pembalap sekarang nggak bisa race tanpa bantuan elektronik. Ini sebenarnya buruk….” serunya. Waaaahhhh ikii….

Agostini ternyata gatal dengan kondisi race Motogp sekarang yang sudah seperti adu kesempurnaan elektronik. Siapa yang membalap dengan kondisi elektronik sempurna dipastikan akan meraih bagus kendati skill mereka standart. Sementara era sekarang nyaris tidak mungkin pembalap dengan skill dewapun akan juara ketika mereka mendapatkan masalah dengan elektroniknya. Artinya dominasi elektronik sekarang sudah diatas 80% dari porsi race itu sendiri. Itulah yang menjadi konsen dari Agostini….

” Ya…sangat berbeda jauh. Sekarang ? pastinya lebih Aman karena semua dibantu elektronik. Namun, belakangan aku merasa elektronik sudah sedikit menggangguku. Karena menurutku intervensi dan dominasinya terlalu luar biasa. Bahkan aku pernah ngobrol dengan Para insinyur pabrikan mereka berkata…pembalap sekarang tidak mungkin membalap tanpa elektronik. Aku jelas nggak suka dengan fakta ini karena jika aku masih membalap aku ingin akulah yang mengemudikan mesin, bukan sebaliknya….” seru Agostini. Doi menambahkan….

iklan iwb

” Aku berharap suatu hari nanti mereka akan mengurangi power motor, karena tenaga membuat semunya jadi sulit. Ban, suspensi, rem…karena kalian nunggang motor 300HP tidak membuat pertunjukan jadi seru karena menurutku pertunjukan bagus dibuat oleh para pembalapnya bukan mesin. Saat aku membalap, juga Kenny Roberts, Valentino Rossi atau Biaggi… Kami mungkin hanya memiliki 120, 130 atau mungkin 150 hp, tapi race berlangsung dengan seru. Karena pembalap mampu memberikan suguhan mendebarkan akibatnya banyak saling adu salip. Sekarang sepertinya berbeda karena siapa pun yang bisa mengatur bannya dengan baik dialah yang akan menang. Jadi aku pikir mereka perlu mengubah sesuatu agar balapan dikembalikan pada core race sesungguhnya….” tutup Agostini. Piyee, sampeyan setuju opini Agostini ora cak ?…(iwb)

14 COMMENTS

  1. Setuju kang….kalau bisa elektronik mulai di kurangi, biar seru koyok moto gp 500 cc jaman 2 tak mbiyen

  2. Opini mah bebas. And sapa aja boleh kok beropini. Kalau iri ma rider jamanow mending bilang langsung aja gosagosss….

  3. Kalau pengen turun balap MotoGP , turun aja so pasti disambut gembira oleh Dorna dan comunity. Gak usah kritique sonosini

  4. Agostini gak salah , zaman juga gak salah .
    Karena bagaimanapun…dari zaman k zaman hingga saat ini , Sultan Hnd masih menguasai tahta singgasana
    Mueeeehehehehhehehe 😂

  5. sngat setuju, bntuan elektronik mnding di alokasikan buat blap mtor lstrik klau memang untuk kprluan zaman&tknologi, tp core mtogp ttp skill yg diutamakan.

  6. Sangat tepat!!
    Pembalap terakhir saat ini yg punya skill mumpuni di grid hanya Marc! Yg lain standar semua, belum ada yg skilfull. Makanya bosen nonton motogp

  7. Yaa zaman sekarang apa2 serba elektronik, komputer itu tidak bisa dipungkiri memang…tapi betul yg dikatakan true legend g.agostini ini. Janganlah nilai seorang manusia (pembalap) terdegradasi oleh komputer. Membalap itu seharusnya seni yg dibackup dengan skill dan pengalaman. Motor harusnya menjadi hal sekunder

  8. Motor pakai AI bisa jalan sendiri. Tinggal disetting normal riding or racing. Klothok gijonk

Comments are closed.