iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkkk…Joan Mir (Repsol Honda Team) alami masa-masa sulit di awal musim ini setelah bersusah payah menjinakkan RC213V. Ironisnya, Mir kini menjadi pembalap Honda terburuk dalam klasemen dan hanya meraih 5 poin dalam lima seri yang telah berlangsung sejauh ini. Bahkan doi juga takut Nasibnya di Honda akan berakhir seperti pendahulunya yang gagal kompetitif bersama HRC yakni Jorge Lorenzo dan Pol Espargaro. Mir Frustasii????

Menghabiskan seluruh petualangnya di MotoGP bersama Suzuki sejak awal 2019 hingga akhir musim 2022, Mir memilih Honda sebagai petualangan barunya pasca pabrikan Hamamatsu memutuskan hengkang dari MotoGP musim lalu.

Yupss pilihan Mir untuk hijrah ke Repsol Honda Team sebagai tandem Marc Maquez diharapkan bisa mencapai performa yang baik dan kedatangan Mir tentunya akan membantu HRC dalam pengembangan RC213V yang saat ini cukup tertinggal dari para rival pabrikan lainnya cakkk.

iklan iwb

Namun sejauh ini, hasil yang didapatkan pembalap Spanyol tersebut sangat jauh dari Harapan. Dalam lima seri yang sudah berlangsung awal musim ini, doi tercatat hanya sekali meraih poin yakni pada Main Race Portimao, Portugal dengan finis di posisi kesebelas.

Mir sempat absen pada Main Race seri kedua Termas De Rio Hondo, Argentina setelah doi terpelanting saat Sprint Race. Performa buruk Mir berlanjut di tiga seri berikutnya, ia finis di luar zona poin Sprint Race ditambah DNF tiga kali beruntun memaksa dirinya kini tenggelam hingga posisi ke-21 dalam klasemen. Ngeness tenann kang broo..

Mengevaluasi balapan terakhir di Le Mans, Prancis. Mir yang telah mendapatkan update sasis Kalex berbicara tentang kecepatannya dan khususnya kecepatan balapan, ia memang memiliki beberapa hal positif untuk diambil dibandingkan dengan balapan sebelumnya cakk. Mir yang kala itu mencoba menembus sepuluh besar, mampu mempertahankan kecepatannya dan konstan mencetak waktu 1 menit 32 rendah sebelum dlosorr.

“Aku melakukan start yang sangat baik untuk balapan dan aku bisa berkendara secara dengan nyaman di lap pembuka. Namum, ketika aku bertarung untuk sepuluh besar ada efek slipstream yang sangat besar dan menjadi lebih sulit untuk menghentikan motor. Aku berdiri di atas motor untuk menghindari Aleix dan dari sinilah kesalahan itu berasal dan aku kehilangan rombongan dalma grup. Kemudian aku mencoba beberapa hal berbeda dengan motor dan sayangnya aku crash. Tetapi (sisi positifnya) aku bisa berkendara dengan waktu 1 menit 32 detik yang rendah, ini sangat penting dan tentu ada hal yang harus kami fokuskan. Kami mengambil hal positif ini, mempelajari semuanya dengan baik dan bersiap untuk balapan berikutnya,” ucap Mir…

Masa-masa sulitnya dengan Honda membuat mental Mir sedikit goyah. Ia mencoba untuk tetap fokus dan mengupayakan semuanya agar segera kompetitif diatas RC213V cakkk.

“Benar bahwa kami harus sangat fokus pada semua detail, karena kini aku seperti berada di ujung ‘pisau’. Ini Lebih dari hal fisik tapi ini lebih ke mental. Secara mental itu semua akan menghancurkan Anda, karena Anda harus super, super presisi, selalu bertarung di depan, berusaha untuk tidak mencoba berlebihan, karena itu akan lebih buruk dan itu sedikit sulit. Ini sangat berbeda dari motor yang aku tunggangi sebelumnya.” tambah Mir.

Jika hasilnya tak kunjung membaik, Mir dapat menemukan dirinya seperti yang dialami oleh dua kompatriotnya, Jorge Lorenzo dan Pol Espargaro yang gagal kompetitif dengan Honda. Tentu hal itu membuat sang juara dunia MotoGP 2020 kwatir dan takut cakkk.

“Tentu saja aku takut (seperti yang terjadi dengan Pol dan Lorenzo). Aku ingin menang, ini sulit bagi pembalap sepertiku untuk melihat diri sendiri diposisiku saat ini. Motivasiku adalah untuk menang, naik podium dan tetap berada di depan. Hasil itu adalah bahan bakar yang sudah lama tidak kumiliki dan aku membutuhkannya,” tutup Mir.

3 COMMENTS

Comments are closed.