iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkk…Alex Rins blak-blakan memberikan pendapatnya tentang mesin RC213V. Menurut Alex, Honda RC213V bukanlah motor yang buruk. Atau mungkin lebih tepatnya tidak seburuk yang dia kira. Motor ini memiliki potensi yang besar karena mesinnya powerful. Namun ada dua poin yang menjadi sisi lemah RC dan harus diperbaiki HRC. Dan dalam wawancara terbaru pasca menang di Austin, RIns juga menyarankan Honda untuk tidak hanya berpatokan dengan Marc Marquez dalam pengembangan RC213V. ” Kita harus berempat bersama-sama…jangan hanya satu rider dijadikan acuan…” tegas Alex. Wahh menarikk kiiii…

Alex Rins menegaskan bahwa Honda bukanlah motor seburuk yang dipikirkan. Motor ini menurutnya memiliki potensi dan karakter yang memang berbeda. Dari sisi mesin RC sudah sangat menjanjikan namun kelemahan Honda RC ada dua….dan menurut Alex ini adalah PR yang harus serius dipecahkan Honda jika ingin mereka menjadi tim terbaik kembali…

” Sejak pertama kali aku ngetes RC213V….menurutku motor ini memiliki potensi. Motor ini tidak seburuk yang aku kira. Memang betul karakternya sangat berbeda dibandingkan motorku sebelumnya (GSX-RR) sehingga Aku tidak bisa menggunakan riding style-ku. Mulai dari power dan potensi berbeda. Kita tidak akan mendapatkan kecepatan jika membalap biasa saja. Harus pushing sekeras mungkin dan ini yang membuat kita mudah melakukan kesalahan sebab setiap race….kita harus pada kondisi 110%. Menurutku ada dua poin fundamental yang menjadi kelemahan RC. Yang pertama dari aerodinamika yang perlu di improve. Aku rasa pengembangan diarea ini sangat penting agar kami mendapatkan keuntungan beberapa mili detik. Dan yang paling penting lagi adalah akselerasi keluar tikungan…

iklan iwb

Ini adalah titik lemah lain Honda karena aku tidak bisa menggunakan power mesin secara maksimal. Dengan grip yang lemah saat keluar tikungan membuat kami tidak bisa membuka gas lebih cepat. Aku rasa dengan dua poin tersebut…jika Honda improve maka motor ini akan menjadi motor pemenang. Memang nggak mudah karena kami hanya memiliki tes di Jerez, sangat singkat waktunya. Jadi untuk tahun ini kami agak telat tapi perbaikan harus dilakukan di dua sektor tersebut...” seru Rins. Doi menambahkan..

” Penting bagi Honda untuk bekerja bersama 4 pembalap, Jangan menggunakan acuan dari 1 pembalap karena hal ini tidak akan membuat kondisi makin sulit. Aku tidak mengatakan jangan hanya Marc dijadikan acuan, namun dimasa lalu Honda terlalu fokus pada satu pembalap. Menurutku metode tersebut harus dirubah dan aku rasa Honda kembali ke top level hanya masalah waktu. Pekerjaan kami masih sangat panjang tapi Aku percaya masa itu akan datang..” tutup RIns….(iwb) 

20 COMMENTS

  1. Bisakah dikoco-koco biar jadi kelebihan dan kekuatan?
    At least bisa ditutup dengan trik khusus gituh…
    Klothok

    • Kita dan dunia sudah tau , bahwa sedari dulu rcv itu motor yang susah dikendalikan . Memang butuh siasat dan skill dari tiap rider2nya untuk menaklukkan dan kalau bisa tentu juara.
      Walau pengembangan sama rata untuk semua motor yg disiapkan , tentu gak semua bisa bareng juara 1 , juara 1 akan tetap 1 .
      Yang terpenting meraih capaian tsb adalah konsisten.
      Kita ambil contoh Marc , dari naik kelas pun sudah jungkir balik…nyatanya ? Dengan jungkir balik dia bisa juara dunia perdana…bahkan dengan jungkir balik Marc bisa meraih banyak gelar dan rekor .
      Anggap Ducati punya pengembangan mesin yang sama rata berikut pernak perniknya , dan lihat…tidak semuanya juara
      Karena juara yang didapatkan pabrikan lain sampai saat ini masih ‘ Bersyarat ‘
      Mueeeehehehehhehehe 😂

  2. Kok gada lagi tendangan lurus pemutus muherus dua season terakhir ini yak?
    Tendangan ghoib Sepang 2015 dibales tendangan lurus Jerez 2020. Moncrottt sumsum di dalamnya keluar membasahin otot bisep

  3. Mangstap gindas Alex Rins 42 idola baru kawula muda kekinian dan masa depan oonhda

  4. Ketika saya lebih punya wewenang menentukan arah motor, saya akan punya komponen [dan menjajal] terlebih dulu dan tidak pernah berpikir untuk kepentingan diri sendiri. Cara saya adalah selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk tim. Dan bila saya punya komponen terbaik yang bisa membuat motor berada di performa terbaik, saya tidak akan berpikir [mewaspadai] rival terdekat [rekan setim].”

    “Namun saya memikirkan Yamaha, Ducati, dan rival lainnya. Karena saya selalu menempatkan diri saya sebagai bagian dari tim. Kemudian, Marquez memilih cara yang lain,” tutur Pedrosa.

    Pedrosa pun mengaku tidak menyesal karena tidak bersikap egois saat jadi pembalap nomor satu Honda. Ia juga menyebut Casey Stoner punya pendirian yang sama dengan dirinya.

  5. Poin nya sederhana, ini motor Lemot dan Larinya kek celeng, kalo udah mau capai peak power, rawan Sliding, kalau di tikungan bakal High side kalau di lurusan bakal sruduk,

    tapi dengan fitur diatas menjadikan Markojel rider celeng juara wkwkkwkwkw

Comments are closed.