iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkkk…Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) berhasil menjadi yang tercepat pada test MotoGP Portimao, Hari pertama. Apa kesan yang didapatkan Pecco setelah tes berakhir dan bagaimana perkembangan Desmosedici GP23? Terlebih doi mendominasi sejak jam pertama test pakde….

Sang juara dunia MotoGP 2022, Francesco Bagnaia sukses menempati posisi pertama dan doi mencetak waktu terbalik 1 menit 38,771 detik. Pecco menjadi Satu – satunya pembalap yang mencetak waktu dibawah 1 menit 39 detik, nyaris mendekati rekor miliknya sendiri yakni 1 menit 38,725 detik yang ia catatkan saat Qualifying 2 Portimao 2021 Cakkk.

Setelah test usai, ketika diwawancarai GPOne. Pecco mengutarakan kepuasannya atas hasil test yang sangat positif tersebut dan membandingkan Desmosedici GP22 dengan Desmosedici GP23. Motor baru sedikit memiliki kelemahan dan juga memiliki keunggulan yang akan dimaksimalkan Pecco selama test.

iklan iwb

“Kami mengalami hari yang baik dan saya puas. Kami berhasil meningkatkan paket yang sudah sangat kuat di sini, besok kami harus menyelesaikan pekerjaan dengan baik sehingga semuanya bisa 100% maksimal sebelum musim dimulai. Kami telah menyelesaikannya banyak langkah untuk set-up balapan, juga mencoba melakukan serangan waktu di tahap akhir. Seperti di Malaysia, kami memulai dari level yang sangat tinggi,” tutur Pecco dengan sumringah.

“Kedua Motor (GP22 & GP23) tidak mirip, bahkan jika keduanya terbukti sama – sama kompetitif. Kami mungkin memiliki TOP Speed yang lebih baik dan penanganannya juga sangat baik. Hal inilah yang sangat penting. Apakah semua keputusan sudah dibuat? Motor kami 90% telah terkonsolidasi,”

“Selain itu Saya sangat menyukai layout Portimao dan saya merasa nyaman di trek. Di beberapa area GP23 masih tertinggal, sementara di area lain langkah bagus telah dibuat seperti dalam hal ‘power delivery’. Tahun lalu saat tes pramusim, Ducati membuat sebuah bencana (sempat bingung pilih mesin), tetapi sekarang prosesnya berjalan ke arah yang benar dalam kaitannya dengan kebutuhanku dengan apa yang kurang lebih aku sukai,” serunya…

Seperti hal yang sudah terjadi sebelumnya, Ducati selalu berfokus ke Aerofaring guna meningkatkan aerodinamika. Baik Pecco dan Bastianini menguji beberapa Aerofairing yang berbeda untuk membandingkan satu sama lain cakkk. Pecco kembali menguji Aerofairing yang lebih lebar seperti yang ia coba di Sepang dan doi ternyata malah demen versi lama (tahun lalu).

“Aku punya ide yang jelas tentang aero itu, tapi perlu dianalisis lagi karena di trek ini dengan aero itu yang kami dapatkan berbeda justru dari di Sepang. Saat ini aku merasa lebih suka versi tradisional. Kami melaju kencang dengan ban medium bekas di sepanjang hari, bahkan kami lebih cepat dari rekor (lap time) saat balapan. Tetapi, ini adalah tes dan tidak pernah mudah untuk menarik kesimpulan. Kami tidak tahu persis mengenai ini jadi aku tidak ingin membuat kesalahan dalam menilai,” tutup Pecco….(CB iwb)

6 COMMENTS

    • Renaissance, tonggak peradaban akal budidaya manusia modern di dunia diinisiasi di benua biru.

  1. Kok lucu ya.. Hasil Laptimenya Lebih rendah dri beberapa tahun lalu, tandanya Inovasi MotoGP soal aerodinamika dan teknis Mesin berjalan Mundur..

  2. 2023 pasti semakin seru saja dah dengan development dari para insinyur berdedikasi (jebolan Suzuki euiy)

Comments are closed.