iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkk…akhirnya kisruk perkara jumlah line up Motogp mulai terjadi. Direktur balap Aprilia, Massimo Rivola dipastikan merasa terganggu karena rivalnya Ducati memiliki empat tim di Motogp. Sementara disisi lain Yamaha hanya satu. Menurutnya hal ini tidaklah fair dan harus segera dilakukan pengaturan agar seimbang. “Jumlah maksimum tim per pabrikan harus ditetapkan,” tuntut Rivola…

Menurut Rivola, jika semua merk menyuplai motor di Motogp dengan jumlah banyak…jelas ini adalah sesuatu yang akan membuat pertunjukkan membosankan. Pernyataan tersebut dilontarkan Rivola karena Yamaha sekarang kesulitan mencari satelit team setelah RNF gabung Aprilia sementara tim Money VR46 dan Gresini tetap kekeuh pakai Ducati…

” Dengan membalap sendiri dengan merk yang sama jelas pertunjukkan tidak akan seru. Dan menurutku MotoGP tidak seharusnya menjadi one-make cup. Hampir setengah dari tempat awal sudah ditempati oleh satu merek yakni Ducati. So…Kita harus mencari kompromi….” serunya. Sekarang ini Ducati mengerahkan 8 motor di Motogp. Mulai dari tim factory, Satelit Pramac, Gresini dan Mooney VR46. Disisi lain maksimum motor tim lain hanya 4 sedang Yamaha malah hanya satu. Itulah yang dipandang sangat timpang…

iklan iwb

Aku setuju bahwa jumlah maksimum tim per pabrikan harus ditentukan. Di Formula 1, ditetapkan bahwa setiap pabrikan dapat memasok dua tim lain dengan drive unit dan gearbox. Itu aturan yang cukup sederhana, dan berhasil. Misalnya, Mercedes masih membekali McLaren, Williams, dan Aston Martin dengan unit penggerak. Scuderia Ferrari memasok tim satelit Alfa Romeo….Honda suplai Red Bull Racing dan Alpha Tauri. Dan Renault hanya memasok tim internal Alpine….

” Di Motogp berbeda. Sekarang persaingan tidak akan pernah bisa mengimbangi keunggulan teknis Ducati. Karena mereka memiliki begitu banyak motor di lintasan saat balapan. Ada delapan motor disisi lain Yamaha hanya dua motor. Aku sendiri merasa kurang nyaman melihat Yamaha hanya dengan dua motor di Motogp. Itulah mengapa aku menyerukan kontrol dan peraturan tentang berapa banyak motor yang diizinkan per pabrikan dimasa depan agar ada keseimbangan…” seru Rivola, sosok yang berasal dari Formula 1 dan bekerja di sana di Scuderia Toro Rosso dan Ferrari dan kini memegang penuh Aprilia. Hmm…dari sini emang setuju sih cak, piye menurut sampeyan ? (iwb)