iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkk…sepertinya posisi Honda pada kondisi yang kritis. Setelah tes berkali-kali sejak Valencia, lalu private tes dan terakhir shake down…belum ada senyum ditubuh HRC. Yup…masih suram cak. Dilalah banyak yang memprediksi bahwa Honda bakal kehabisan waktu dan Marc siap tinggalkan Honda gabung Ducati. Waaahhhh…..benarkah demikian ? inilah update terbaru analisa pergerakan Marc di Honda….

Marc Márquez sudah menekankan kondisi Honda dan tekanan pada Honda lewat bahasa sederhana…

“Semua pembalap cepat dengan Ducati. Kami membutuhkan lebih dari satu langkah. Kami kehabisan waktu. Kita tidak bisa menjadi juara dunia dengan motor ini di tahun 2023,” serunya saat itu. Sebuah kalimat dalam dan kudu direspon HRC dengan sangat cepat dan serius. Yup…setelah Honda mendominasi Motogp selama bertahun-tahun, pabrikan Eropa kini telah mengambil alih komando. Mereka sukses memenangkan 15 dari 20 balapan pada tahun 2022 bersama Ducati, KTM, dan Aprilia…..

iklan iwb

Usaha Honda sebenarnya sudah sangat terasa cak. Mulai dari penggunaan lengan ayun aluminium Kalex….kontrak baru dengan Akrapovič walau juga belum menghasilkan tren kenaikan drastis dalam semalam, karena Akra juga menyuplai sebagian besar tim pabrikan MotoGP. Hanya Aprilia yang mengandalkan SC. Omong-omong….Suzuki bereksperimen dengan sistem pembuangan elektronik dari Akrapovič pada tahun 2022. Dan sepertinya mereka berhasil cak. Kembali ke Honda….

Pipa knalpot baru yang lebih panjang terlihat pada Bradl di Sepang, yang seharusnya secara teknis bisa meningkatkan respons mesin V4. Sebuah cara yang sudah dilakukan KTM di tahun 2022. Hanya soal motor. Jajaran pasukan HRC pun sudah dibongkar. Honda melakukan perubahan cukup berani dengan menggaet mantan teknisi Suzuki Mengganti Direktur Teknis Takeo Yokoyama. Yup…dia adalah Ken Kawauchi. Namun jangan salah sebab semua percaya…Ken tidak akan mampu berbuat banyak dalam jangka pendek. Karena “spesifikasi mesin” harus dihomologasi pada hari Kamis sebelum sesi latihan pertama di Portugal pada akhir Maret, seperti halnya “aerodinamika” pertama. Artinya apa ??

Sejauh ini, tidak ada revolusi teknis yang terlihat pada tes musim dingin di motor Honda terbaru. Waktu putaran dari shakedown di Sepang juga tidak memberikan HRC harapan yang luar biasa. Ini mirip dengan Valencia cak dimana Marc Márquez akan mengalami kesulitan melawan Ducati, Aprilia, Yamaha dan KTM serta GASGAS. Dan ingat…..kesabaran bisa saja Habis. Superstar Honda berusia 29 tahun tsb bisa meledak. Apalagi jika ternyata Alex Marquez benar-benar mampu unjuk gigi tahun ini…selesai sudah kesabaran Marc…

Sebagai gambaran pembalap tes Honda Stefan Bradl menyelesaikan tes shake down dihari pertama 57, kedua 27 putaran dan ketiga 77 lap selama tiga hari pengujian di Sepang. Doi  finis keenam di hari ketiga dan tertinggal 1,326 detik dari Pirro. Ini adalah gap yang dibuat pada kondisi kering. So…Honda sepertinya kesulitan kembali. tidak akan sukses. Karena dengan 1,3 detik, Honda hanya di posisi kesembilan. Amsyong tenan opo ora jal….

Sebelumnya…Keempat pebalap Honda tersebut sudah mengeluhkan lemahnya motor pada satu putaran di 2021. Juga di tahun 2022, meski sudah berkali-kali dicoba, Honda tidak berhasil menemukan sasis yang cocok dengan ban Michelin di sebagian besar trek. Marc Márquez jatuh empat kali dalam 48 jam di Mandalika sendirian! Dan di GP Sachsenring, Honda mencapai titik terendah…untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, tidak ada satu poin pun di kelas utama…..

Honda jelas remuk cak karena Honda adalah Pabrikan motor terbesar di dunia yang meraih poin terkecil di tahun 2022 dengan pembalap termahal didunia dan anggaran terbesar di Motogp. Sementara itu, ada banyak ketidakpastian di HRC. Setelah tiga tahun yang sulit, tidak ada yang mau mendengar protes karena mereka masih terlena dengan dominasinya dari 2013 hingga 2019. Sedih memang ketika sebuah pabrikan terbaik….master inovasi yang mampu menciptakan RC211V lima silinder 990cc dan tak terkalahkan pada awal era 4Tak MotoGP…..menjadi pelopor inovatif dengan Gearbox Seamless pada tahun 2011, sekarang hanya mampu meniru ide-ide Ducati. Lhooo kok niru ?

Suka atau tidak itu yang terjadi cak. Desainer Ducati Gigi Dall’Igna menggebrak mulai tahun 2019 dengan sayap roda belakang yang kontroversial dan berlanjut setelah itu, Aprilia juga dicopy soal aerodinamika. Lalu pada September 2022 HRC meniru sayap “Pokémon” di bagian belakang dalam waktu yang sangat singkat. Mirisnya selama tes Shakedown…Stefan Bradl hanya mengandalkan sayap “dinosaurus” ini untuk wira-wiri diatas trek. Ini yang membuat semuanya berubah. Yup…kebiasaan puluhan insinyur Motogp yang biasanya mengintai di depan boks HRC selama tes Sepang, sekarang sudah tidak lagi mereka lakukan. Para mata-mata kini hanya berjongkok di depan garasi Ducati, Aprilia, dan KTM. Karena pabrikan Jepang tidak lagi dianggap menarik dan punya inovasi….

Kondisi Yamaha sebenarnya juga tidak lebih baik dibandingkan Honda. Pabrikan ini dianggap terpuruk jika tanpa Fabio. Hal ini terlihat dari rangking dimana pembalap keduanya hanya mengisi klasemen penutup ke 19 lewat Morbidelli setelah runner up Quartararo. Yup…hanya Fabio yang diatas dan ini dianggap bencana karena jika sewaktu-waktu pembalap Perancis tersebut meninggalkan pabrikan garputala…selesai sudah. Yamaha sabet juara Dunia MotoGP pada 2015 (bersama Lorenzo) dan setelah itu baru tahun 2021 (bersama Quartararo) tanda kondisi mereka memang tidak baik-baik saja. Itulah kenapa Yamaha sekarang berputar arah dan sadar kondisi mereka yang sulit…

Terbukti mereka membajak banyak orang Eropa dalam jajaran divisi teknis. Intip saja hadirnya Pakar mesin Formula 1 Luca Marmorini yang kini mengembangkan langsung mesin M1 bersama enam karyawan di Italia selama setahun. Selain itu, Yamaha kini telah mendapatkan salah satu kepala teknis andalan paddock yaitu Tom O’Kane. O’Kane adalah pemimpin tim penguji di Suzuki Ecstar dan berperan penting dalam pengembangan GSX-RR. Orang Irlandia ini bekerja untuk Yamaha di era 500cc, kemudian untuk Tim Roberts, di mana dia juga menggunakan mesin V4 990cc milik KTM pada tahun 2005…..

Last…sejauh ini Marc Márquez telah menunjukkan kesabarannya di Honda yang dianggap seperti keluarganya. Hal ini tidak lepas dari kebaikan Honda yang tidak memotong sama sekali gaji Marc saat Covid dan cedera disaat pabrikan lain melakukannya. Namun semua kesabaran tersebut terbuka selesai tahun ini jika HRC gagal meningkatkan RCV. Dan ini tidak mudah karena Evolusi saja dianggap tidak cukup untuk Honda RC213V…yup…kudu ada revolusi total cak. Apalagi pembalap mantan Suzuki Alex Rins (LCR) dan Joan Mir (Repsol) juga menuntut motor pemenang. So…HRC kehabisan waktu ?? Marc siap tinggalkan Honda gabung Ducati ?! banyak yang memprediksi tahun inilah penentuannya…kita lihat saja...(iwb)

17 COMMENTS

    • Apa yang harus dibela Cak ? Semua mengalir alami.
      Hnd tetaplah pabrikan besar yang penuh dengan Prestasi cak.
      Ingat…Hnd , bukan yahampas yang harus dibeli diGudang dan akhirnya disuntik mati
      Mueeeehehehehhehehe

  1. 95 persen Marc siap musim ini… Dan kembali siap meraih gelar ditangannya , menambah kejayaan diDunia per motor Gepean .
    Mueeeehehehehhehehe

    • Betul banget nihh marc 95% bahkan 190% sangat siap, tetapi honda sungguh sungguh gak siap,

      Yakin banget karena semangat marc 190% gelar jurdun pasti langganan meraih gelar cari batu akik.

      Karena semangat marc mengalahkan potensi motornya.

      Salam cari akik

      Whhondeewhhonndeee whonddeee

  2. kalo pabrikan pabrikan Jepang gak berubah, gak berani revolusi totaL, YAKIN 100% saya, pasti bakal kalah lagi dari pabrikan Eropa, efek covid taun2 kmaren, gak bisa di pungkiri emang sangat pengaruh ke pengembangan motor, baik langsung atau gak langsung, ya itu yg terjadi. inovasi inovasi Ducati emang jempolan sih, dan emang keren. Semoga pabrikan pabrikan jepang, bisa belajar ke pabrikan pabrikan eropa, biar motoGP seru, dan gak membosankan. 😁👍🏻👍🏻

Comments are closed.