iklan iwb

Iwanbanaran.com – Caakkk… Seperti yang diketahui, Fabio Quartararo gagal mempertahankan gelar juaranya di MotoGP 2022 cak. Kegagalan tersebut karena Yamaha YZR-M1 yang mengalami kemunduran dari segi power dan akselerasi. Dan baru-baru ini kangbro, Quartararo mengaku bahwa motornya tidak kompetitif lagi sejak Maverick Vinales hengkang dari Yamaha. Waaah pengakuan iki cakkk….

Quartararo menuturkan YZR-M1 masih kompetitif saat Maverick Vinales masih membalap di tim pabrikan Yamaha. Namun sejak kepergiannya, YZR-M1 tidak begitu kompetitif…

“Motor kami kompetitif saat Maverick Vinales masih bersama kami. Namun sejak dia pergi motor kami tidak begitu kompetitif. Bahkan, dalam dua puluh balapan, Franco Morbidelli hanya mengumpulkan 42 poin. Lalu untuk Andrea Dovizioso, dia tidak pernah berhasil menjalani balapan yang bagus,” ujar Fabio Quartararo via motosan.

iklan iwb

Quartararo berhasil finis kedua pada race Mugello 2022, namun doi mengungkapkan ketika itu Yamaha sedang berada dalam kekacauan, meski terkesan tidak ada masalah. Namun puncaknya, Quartararo mengaku frustasi setelah hasil race di Italia dan Malaysia, mengingat sebenarnya ia mampu mencetak kemenangan. Namun semua itu gagal karena terkendala performa motor…

“Di Mugello, semua orang senang karena aku finis kedua. Aku mendapat kesan bahwa tidak ada yang menyadari kekacauan yang kami alami. Ketika yang lain maju dan kompetitif dengan motornya, sebenarnya kami tetap diam. Ada saat-saat ketika aku sangat menderita, seperti di Italia dan Malaysia, ketika aku benar-benar muak karena kehilangan segalanya di trek lurus dan di tikungan. Pada akhirnya, aku pikir itu adalah hal yang paling membuatku frustasi tahun ini, karena aku memiliki lebih banyak potensi dan peluang untuk menang daripada sebelumnya, tapi motorku tidak mengizinkannya,” tambahnya.

Ternyata Quartararo sudah menyerah untuk memperjuangkan gelarnya setelah race Silverstone. Yup, seperti yang diketahui ia diganjar long lap penalty usai insiden dengan Aleix Espargaro pada race Assen…

“Aku masih tidak mengerti penalti untuk Grand Prix Silverstone. Setelahnya, aku kehilangan keunggulan. Sejak saat itu, aku memutuskan untuk mengundurkan diri dan mengakui kenyataan serta situasinya. Karena aku tidak memiliki senjata lagi untuk menang. Aku selalu ingin menang, meskipun peluang untuk menang tidak terlalu bagus,” tutup Fabio Quartararo….(RA iwb)

5 COMMENTS

Comments are closed.