Iwanbanaran.com – Cakkk…ngowoh bin doweh setelah ngitung perkiraan cost atau biaya ketika IWB turing nunggang Alva One. Motor listrik yang sekarang sedang booming tersebut memang menjadi buah bibir karena desain alias model yang ditawarkan paling serius. Motor ini sudah dibekali dengan desain maxy dengan perangkat yang IWB katakan diatas rata-rata. Lhaa piyee…intip saja ban bawaan sudah Michelin. Opooo oraa edian jal. Namun dari sekian yang membuat ngaplo adalah saat test turing. Alve One menunjukkan kekuatannya sebagai motor listrik. Lhaaa piyeee….menjelajah 100km IWB hanya menghabiskan uang 8 ribuan. Waasyemmmm…gilaaaa, iki piye ceritaneeee !!!!??????
Jadi cak…sudah beberapa hari ini IWB wira-wiri nunggang molis Alva One. Motor ini IWB gunakan buat berbagai aktifitas jarak pendek hingga pada akhirnya IWB diajakin cak Irwan Gilkun buat turing ke Bukit Pelangi Bogor. Turing ini nggak terlalu panjang sih…PP pada kisaran 100 km wae. Disini IWB berpikir…waahhh, itu kan daerah bukit-bukit yang memiliki tanjakan cukup curam. Pasti baterei akan boros nihhh. Singkat cerita IWB sudah kontak Dimas Ekky (Pembalap Moto2) buat numpang ngecharge saat di bukit pelangi (rumah doi disana) in case beterei menipis. Karena secara kalkukasi balik nggak akan cukup cak. Dapat respon dari Dimas….Wisss aman kalau gitu. Turingpun dimulai…
Nunggang Alva One Molis pertama kali jarak jauh, IWB tercengang dengan kenyamanan yang ditawarkan. Gilaaa cakkk…ini molis termasuk stabil. Maklum selama ini IWB memiliki pengalaman nunggang Molis (motor listrik) berdimensi kecil, sedang Alva One bongsor dan padat. IWB melihat kalkulasi distribution weight juga cukup baik, motor lincah….nurut walau ada feel sedikit effort saat manuver dadakan karena badan bongsornya. Namun secara umum handlingnya top…agile dan juga stabil. Bahkan saat IWB cruising diangka 80-90km/jam….kestabilannya terjaga dengan baik…
Kemudian yang kedua adalah pengereman, ini yang juga istimewa. IWB nggak nyangka respon rem termasuk presisi dan akurat. Sekali colek kecepatan berapapun bisa dihandle dengan baik. Hard braking dilayani dengan santai dan IWB tidak temukan limbung pada body. Waahhh boleh juga nihh molisss, asliii mantapp tenan. Apalagi ditopang shape jok yang juga pas dipostur IWB, sedang busanya ?? hhmmm…masuk kategori sedang sih ya, nggak empuk nggak keras. Lalu untuk power…nahhh ini yang menarik !!
Ketika grip gas dipuntir (putaran super enteng cak), sampeyan akan menemukan tarikan bawah khas listrik yang tidak agresif dan sedikit ngayun. Namun tidak butuh lama karena hanya sepersekian mili detik ketika dinamo sudah berputar, akselerasi langsung ngacir dengan ringan. Apalagi dari 20 ke 40km/jam bener-bener less effort. Wusshhh….Senyappppp tiba-tiba sudah menyentuh 60km/jam aja. Untuk Alva One ada 3 riding mode yang ditawarkan yakni D1…D2 dan D3. Khususnya D1….sampeyan akan mendapatkan top speed hanya 40 km/jam. Sedang D2 top speed 70km/jam dan D3 baru tembus diangka 90km/jam bisa lebih…
Sensasi yang kita rasakan semakin tinggi mode maka sampeyan akan merasakan dorongan yang lebih kuat. Namun pergerakan baterei juga lebih cepat habis. Btw IWB sarankan untuk nanjak-nanjak sampeyan masuk D3 karena power baterei tidak dicekik cak…losss dol judule. Makanya IWB merasakan ketika masuk D3, ledakan tenaga lebih berlimbah. Terus gimana untuk tes tanjakan Alva One ?
Sejauh yang IWB rasakan termasuk mumpuni tidak ada kendala. IWB juga sempat jajal ngetes nanjak dengan berhenti dulu…ternyata Alva One bisa mendorong dengan baik. Yahhh…jangan samakan mesin bensin yang memiliki transmisi atau CVT, agresifnya beda buat nanjak. Namun secara umum untuk nanjak Alva One tidak memiliki masalah berarti. Dan setelah buat nanjak-nanjak dan menjelajah sekitar 45 km, ternyata baterei tinggal 30%. Wehhh cepet juga yak, mungkin karena biasa pakai motor bensin yang sekali isi full tank bisa menjelajah hingga ratusan kilometer. Namun IWB ora kuatir karena sudah dekat kediamanan Dimas Ekky dan singkat cerita..proses chargingpun berjalan…
Setelah ngecharge sekitar 2 jam ternyata baterei sudah merangkak diangka 90%. IWB pun kembali ngacir dan muter-muter lagi baru setelah itu pulang. Estimasi jarak tempuh total 100km…berikut cost atau biaya yang IWB keluarkan saat turing tsb..
Charging penuh Alva One butuh 2,7 KWh (kapasitas baterei 60V 2,7kWh lithium ion) maksimal jarak tempuh 70km
Tarif listrik Rp. 1.444 per kWh
2,7 × Rp 1,444 = Rp. 3898,-
Gokillll kan cak, 70 km hanya butuh Rp. 3898,- 😱
Jadi jarak 100 km estimasi habis hanya 8 ribu rupiah ora nyampe…😄
Kenthirrrr tenan iki 😕🤔😂
Bandingkan jika pakai Pertamax yang harganya nyaris 14 ribu/liter dan komsumsi bbm 40km/liter maka costnya bisa 30 ribuan untuk 100 km🤦♂️
Yesss, super ngiritttt emang. Btw…baterei yang kita dapatkan memang satu dan Alva One menyediakan satu slot lagi untuk menambah jika sampeyan punya rejeki. Artinya jika dengan dua baterei maka jarak tempuh Molis ini bisa sampai 140km. Sejauh ini memang belum ada konfirmasi berapa banderol baterei jika ingin beli. Yang pasti secara umum garansi baterei adalah 3 tahun cak…
Last…kelemahan Molis Alva One di mata IWB hanya pada karakter suspensi yang sedikit keras dibagian depan. Namun semua dikompensasi dengan kestabilan handling saat high speed. Selain itu speedometer seringkali tak terlihat ketika dibawah terik sinar matahari. Agak effort aja cak buat melototin…glare dan silau. Serta yang terakhir jarak tempuh serta proses charging yang butuh waktu khas dari kendaraan listrik. Diluar itu top tenan. So….Alva One electric bike ? fix, ini molis ternyaman yang IWB jajal…juozz tenan !! (iwb)
Mantab cak yaaa…..auto tuku ahh
Baddas beud dahh nih beibbz
2 jam ngechas nya ga di itung?
Ngcas 2 jam jajan sekalian nunggu necas abis 80rb beli KFC, roko sebungkus kopi segelas