iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkk…super pedas namun cukup logis, mungkin itu yang kita tangkap atas tweet dari salah satu jurnalis senior Motogp Mat Oxley. Melihat bagaimana perkasanya GSX-RR pada penutupan race Valencia menjadi salah satu benchmark bahwa Suzuki lebih berhasil dibandingkan Yamaha. Menjadi tim gurem dengan dana terbatas dan tidak memiliki tim satelit….kecepatan GSX-RR selama 3 race terakhir memang luar biasa. Tidak heran wartawan senior Mat Oxley menyarankan Yamaha agar menggunakan GSX-RR yang dicat ulang M1 Monster Energy tahun depan. ” Yamaha harus beli motor Suzuki dan dicat ulang (kelir Yamaha ditahun depan)” ujarnya. Waahh…

Suzuki….pabrikan ini termasuk baru alias anak kemarin sore di Motogp dengan mesin inline. Sebab diawal gebrakannya mereka dulu menggunakan mesin V4 (dengan sudut kemiringan 60 derajat) ditahun 2002. Setelah sempat mundur dari Motogp ditahun 2011, saat sudut kemiringan sudah bergeser ke 75 derajat…Suzuki dianggap selesai. Hingga 4 tahun setelah itu atau tepatnya ditahun 2015 Suzuki memutuskan kembali ke Motogp. Namun yang mengejutkan mereka kembali dengan mesin yang sama sekali berbeda dibandingkan mesin RGV mereka dimasa lalu…

iklan iwb

Ditahun 2015…Suzuki mengembangkan mesin GSX-RR dari nol. Disaat para pabrikan lain sudah establish dengan mesin yang mereka gunakan seperti Yamaha lewat inline 4 crossplane yang sudah hadir sejak awal mereka gabung di Motogp. Sedang lainnya menggunakan mesin V4 dari awal seperti Ducati, Honda…lalu yang datang terakhir adalah KTM dan Aprilia. Alasan Suzuki banting stir ke mesin Inline 4 bukan lagi V4 saat itu simpel yakni agar pengembangan selaras dengan mesin masspro mereka GSX series yang juga menggunakan mesin Inline 4…

Awalnya banyak yang mencibir mesin GSX-RR (nama yang diusung setelah GSV). Karena mesin inline dianggap inferior soal power. Belum lagi pengalaman mereka meracik mesin inline 4 prototype masih nihil. Ditambah ketika Yamaha memiliki embel-embel Inline Crossplane, Suzuki mencari jalan berbeda dengan karakteristik inline pengembangan sendiri. Dan cibiran berubah menjadi kekaguman…

Tanpa satelit tim yang berarti minim data pengembangan…ditangan Shinichi Sahara sebagai kepala teknis pengembangan GSX-RR, Suzuki menggebrak di tahun 2016. Suzuki GSX-RR mengejutkan publik dengan kemenangan Maverick Vinales ditahun 2016 di Silverstone mengalahkan Yamaha, Honda serta Ducati….

Namun ketika itu banyak yang beropini kemenangan tersebut hanya karena faktor pembalap bukan motor. Hingga secara simultan Suzuki terus membuktikan dengan berbagai kemenangan yang terus mereka rengkuh dan sejak itu tidak ada satupun tim yang berani meremehkan. Puncaknya ditahun 2020 juara dunia Motogp disabet Joan Mir. Kendati menang sekali namun konsistensinya yang luar biasa mampu menyingkirkan para pemain lama di Motogp. Bahkan ditahun 2022 ketika Suzuki sudah memutuskan mundur dari Motogp 2023…mereka masih mampu meraih hasil luar biasa untuk ukuran kondisi tim yang sedang goncang…

Yup…Alex Rins berhasil finish kedua di Amerika ketika Ducati nyaris tak terkalahkan.. Lalu pada tiga race terakhir Suzuki sempat mencuri kemenangan pada race Phillips Island dan puncaknya race Valencia. Mesin V4 Desmosedici diacak-acak oleh mesin inline Suzuki karena sejak start tidak ada satupun motor mampu menyalip GSX-RR disana. Dunia terhenyak…semua tersentak tidak menyangka karena sekali lagi Suzuki dianggap memasuki fase sulit. Ya…tidak berlebihan karena mereka adalah tim dengan “batin” porak-poranda akibat keputusan prinsipel yang memutuskan mundur…

Hebatnya kondisi tersebut tidak menyunat potensi luar biasa Suzuki GSX-RR…sebuah mesin pembunuh racikan Suzuki yang berhasil mengalahkan sang superpower macam Ducati. Betul….ketika Fabio gagal mendongkel atau mengalahkan mesin Desmo pada 10 race terakhir, justru Inline 4 Suzuki yang ngacak-ngacak tim merah. Sebagai sesama motor dengan spek dan konfigurasi yang sama di Motogp yakni Inline 4, keberhasilan Suzuki mengganyang Ducati di trek cepat diberikan acungan jempol….

Fakta ini disuarakan sekelas jurnalis Racing senior macam Mat Oxley yang mengungkapkan rasa kagumnya dengan menyarankan Yamaha agar membeli Suzuki GSX-RR kemudian dicat dengan livery Yamaha mengingat performa Yamaha terlihat sangat kesulitan melawan Ducati dan grafiknya terus menurun dimusim 2022….

” Yamaha should just buy those Suzukis and repaint them…(Yamaha seharusnya membeli Suzuki (GSX-RR) dan kemudian mengecatnya dengan livery M1)...” serunya….

Pedas cak….tapi memang tidak berlebihan mengingat Yamaha dianggap memiliki mesin paling inferior di Motogp. Fabio sendiri seperti frustasi ketika gap poin 91 unggul justru harus kehilangan semuanya diakhir musim. ” Aku selalu membalap lebih dari 100% limit kemampuan untuk menutupi defisit power, ini bikin frustasi..” serunya…

Last…..untunglah mereka masih memiliki Fabio yang dianggap super special mampu menutupi kelemahan M1. Dari klasemen, tim dan rider poin Yamaha mayoritas disumbang Fabio Quartararo seorang diri. Semuanya tergambar dengan jelas dari klasemen akhir dimana setelah Fabio maka posisi terbaik kedua pembalap Yamaha adalah Morbidelli yang anjlok di posisi 19. Setelah itu semua terlempar dari 20 besar. Kasus ini seperti yang terjadi pada Honda. Hanya Marc yang mampu menutupi kelemahan RC213V. Sedang Suzuki dianggap paling berhasil dan luar biasa untuk ukuran mesin dengan pembalap kurang konsisten di Grid. Piye menurut sampeyan cak…..setuju dengan pertanyaan Mat Oxley cak ? asyemm..IWB kok sedih yo wkwk…(iwb)

21 COMMENTS

  1. Sangat disayangkan Suzuki mundur Dr MotoGP disaat pembalapnya Alex Rins makin klop dg gsx rr yg makin kompetitive

  2. ketika Suzuki serius berinovasi seperti taglinenya dulu. sayangnya nggak sejalan dengan mass pronya disini. Btw great post lek. perfect send off untuk tim Suzuki yg undur diri tahun ini. sedih euy

  3. Makanya buat ymh, tinggalkan crossplane. Kalau mau nguber power selayaknya zuki, kembalilah ke engine screamer. Toh nyatanya biarpun inline CP tetep aja pembalapnya pada ngeluh kurang traksi belakang. Lantas, coba review ulang lagi di sasis, sama aero packagenya buat ngejinakkan screamer engine tsb. Kalau punya dana lebih, silakan coba ke V4..Tapi langsung seluruh DNA yamaha M1 orisinalnya hilang. Wkwkwk

  4. Siapa bilang mesin inline 4 suzuki dikembangkan dari nol dan dimulai tahun 2015..dan gak punya rim satelit..tengok aja tuh Suzuki Carry sudah ada dari tahun 1977 dan basis mesin nya di gunakan di beberapa jenis mobil suzuki lainnya..mesin carry emang terbukti handal..yamaha mana punya carry…wakakakakak

  5. seampas2nya Yamaha tahin ini lebih ampas lagi HOnda, konstruktor paling buncit, team paling buncit di antara Jepang..Suzuki yg digadang2 juga masih di bawah Yamaha wakakaka

Comments are closed.