iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkkk….Alberto Puig selaku bos HRC mengakui sangat senang ketika melihat DNA asli Marc Marquez telah kembali. Namun dibalik kegembiraan mereka juga serasa ditampar ketika mesin RC213V dengan mudah ditekuk mesin Suzuki ketika melahap lintasan lurus Phillip Island yang memiliki jarak 900 meter. ” Kami sudah mencatat dan melihat. Jelas kami harus bereaksi…” tegas Puig. Waaahhh seruuu ikii…

Race Phillip Island tidak henti-hentinya menjadi topik utama cak. Karena disini kita melihat pertarungan Motogp machine yang luarrr biasa ketat serta tanpa jeda sama sekali. Saling salip dan setiap pembalap memiliki jarak yang sangat dekat. Dari selain ketatnya race disana muncul seorang bintang yang terpuruk. Pembalap yang dianggap akan kehilangan sentuhannya karena cedera tak berkesudahan namun hanya 3 kali kembali (murni race mengingat race Aragon DNF), da sudah mampu ngacak-ngacak barisan depan. Siapa lagi Marc Marquez…

Yup…sekali lagi kemarin menjadi race versi terbaik dari Marc M?rquez setelah operasi ke 4 kalinya. Performa dari race Jepang dan Thailand sudah mengisyaratkan bahwa pemulihan lengan kanan menuju jalur yang benar. Dan puncaknya adalah Australia. Marc Marquez yang sebelumnya dianggap bukan lawan serius di sana…berubah menjadi srigala liar yang harus akan kemenangan. Kegilaan pecah dalam balapan lewat adu salip yang tiada henti. Marc mampu bertahan di grup depan dan bahkan naik ke podium kedua. Hanya Alex RIns yang bisa menghentikan ambisi Marc sebab bahkan pasukan Ducatipun dibuat menyerah…

iklan iwb

Dengan race kemarin M?rquez sukses mengoleksi 100 podium di MotoGP dan sudah menyamai legenda balap Angel Nieto, yang mengoleksi total 139 podium semua kelas. Yup… Honda memang kembali ke puncak cak. Itu sisi bagusnya. Namun Puig mengakui dari sudut pandang HRC….performa tersebut serasa tercederai karena RC213V seperti terhuyung-huyung melawan Suzuki GSX-RR. Khususnya saat dilintasan lurus dimana mesin V4 RC213V dibabat secara meyakinkan oleh mesin Suzuki GSX-RR Alex Rins. Jelas ini sebuah tamparan luar biasa….

? Hal terpenting pada race Australia adalah melihat Marc kembali pada kecepatan yang sebenarnya dan mampu menunjukkan DNA aslinya. Yakni berjuang untuk meraih kemenangan. Tentu saja dari sudut pandang Tim Repsol Honda dan HRC kami sangat senang karena berada di depan lagi. Tapi Fokusnya tetap pada Marc karena kami tahu apa yang telah dia derita dan kami tidak memiliki apa-apa selain rasa hormat dan kekaguman atas upaya yang telah dia lakukan untuk kembali ke kondisi ini dan tampil pada levelnya…

? Ya….Kami perlu menambah sedikit speed. Kami sudah mencatat dengan jelas apa yang kami lihat (RC213V disalip dengan mudah GSX-RR). Jelas bahwa kami harus bereaksi. Kami akan terus bekerja untuk masa depan….membawa motor terbaik dan mengembalikan gelar ke Honda. Ini adalah komitmen dan kewajiban kami sebagai perusahaan terkemuka di bidang balap?, seru Alberto Puig. Bos HRC ini juga mengungkapkan rasa salutnya dengan keputusan Marc yang luar biasa tetap kekeuh memilih ban soft disaat tim menentang karena kuatir tidak perform dikondisi Australia yang memanas….

?Biasanya seorang pebalap spesial tahu apa yang harus dia lakukan dan Marc tahu apa yang dia lakukan ketika dia memutuskan. Sebelum balapan, keputusan tersebut memang sangat serius dan tidak dibuat-buat. Tapi sebagai tim tentu kami memberikan masukan karena sepertinya itu bukan keputusan yang tepat. Dari sudut pandang pribadi, jujur tindakan Marc sebenarnya bukan kejutan. Karena pembalap bagus lebih tahu ban mana yang terbaik apalagi pembalap special seperti Marc….

?Ketika kalian memiliki pembalap seperti Marc, kalian tidak boleh mengesampingkan persamaan dan perbedaan setiap keputusan. Tapi kita harus sebisa mungkin mengikuti petunjuknya. Jelas Itu tidak akan mudah, tetapi kami harus melakukannya dan melihat apa yang terjadi. Yang paling penting sekarang adalah….meningkatkan kondisi fisiknya dan Honda harus memberinya alat untuk melakukan apa yang mampu dia lakukan. Yang pasti kami berkomitmen untuk melakukan terbaik demi masa depan serta membawa titel juara dunia kembali ke Honda. Itu tekad dan komitmen Honda sebagai raja racing diroda dua dunia…? tutup Puig….(iwb)

16 COMMENTS

  1. Hmm.. tidak dengan mudah cak
    Dengan slipstream, iya
    GSX tetap susah payah
    Klo dengan mudah mah ducati, ga perlu slipstream mudah aja dibelah

  2. epik Marq marquez yang saya takutkan spt sebuah siklus…..penguasa lalu terpuruk…..bangkit sebentar dan akhirnya akan terpuruk lagi….( ramalan saya sich ) krn sebenarnya era Honda sdh lewat walau MM masih ada…..hahaha

  3. Harus nya team mekanik HONDA yg.sudah bosok itu..di buang ….dan langsung rekrut itu team mekanik Suzuki…..karena nyata team mekanik Suzuki bisa merubah motor dari team gurem menjadi motor barisan depan…

Comments are closed.