Iwanbanaran.com – Tegasss cak…Fabio menolak mentah-mentah ketika disebut mentalnya down. Bahkan pembalap Yamaha ini nampak begitu kecewa dan murka karena menurutnya biang segala masalah hari ini adalah paket motor yang kurang sesuai harapan. Blak-blakan, Fabio salahkan Yamaha ” Kami butuh motor yang kencang bukan hanya buat free practice, tapi juga race !! ” serunya pedas. Waaalaaahhhh…
Saat start Fabio Quartararo sempat nangkring di urutan keenam ketika pada akhirnya harus keluar jalur gara-gara nyaris gagal mengerem. Fabio menghindari tabrakan dari belakang dengan Luca Marini dan akhirnya posisinya anjlok. Apes itu terjadi pada lap 24 atau baru 3 lap sejak start. Tapi tidak cukup sampai disana….Lima lap kemudian Quartararo malah crash disaat posisinya berada diurutan ke-15. Musnah sudah harapan melebarkan poin dari Bagnaia karena justru poinnya kini terpaut 14 angka dari Pecco. Doipun harus berterima kasih pada Honda dan Suzuki karena jika tidak maka gapnya mencapai 23 poin dan ini celaka besar cak. Terus apa yang terjadi dan kenapa dia sangat kesulitan ?
“Itu bukan hasil yang aku harapkan. Aku membuat kesalahan pertama di tikungan empat. Di sana kami tidak memiliki kecepatan untuk keluar tikungan, itulah sebabnya aku mengandalkan cornering speed untuk menjaga laju motor tapi laju motor terlalu kencang sehingga aku mengerem dengan keras. Alhasil roda belakangku terangkat dan saat aku lepas rem Luca Marini ada didepanku. So…ketimbang kami tabrakan aku langsung menghindar lurus keluar trek. Setelah itu Tentu saja aku berusaha keras untuk mengejar, tetapi situasinya sangat sulit….
” Aku sempat menyalip beberapa pembalap tetapi aku juga harus berpikir untuk menghemat ban. Disaat itulah ketika keluar tikungan kedua aku ngepush terlalu kencang dan crash dibelokan kiri. Tapi Kami tidak akan menyerah. Tugasku adalah menang dan menjaga peluang Piala Dunia kami tetap hidup. Ini akan menjadi pekerjaan tersulit dalam karirku, tapi aku siap untuk bertarung sampai akhir. Tentu saja aku butuh bantuan Yamaha…” seru Fabio kecewa namun berusaha tetap optimis. Ketika ditanya apakah mentalnya saat ini down sehingga balapan jadi berantakan, disaat itulah Fabio murka…
” Jangan disamakan dengan sebelumnya. Kami memang memiliki masalah teknis di Thailand (tekanan ban meningkat), dan saat itu memang aku benar-benar berada di bawah tekanan. Tapi kali ini situasinya berbeda, secara mental aku tidak terbebani…race ini tidak membebani otakku. Aku hanya berusaha melakukan yang terbaik dan ketika kalian membalap selalu on limit, risiko membuat kesalahan meningkat. Jika kamu mencoba menghemat ban padahal motormu tidak memiliki traksi dan akselerasi bagus, itu adalah bencana….
” Selama ini dengan motor ini (M1) aku selalu membalap on limit disetiap race. Dan ini bukan satu-satunya masalah yang kami hadapi. Karena kami harus menggunakan gaya balap yang berbeda saat kompetisi. Saat aku membalap sendirian, kecepatanku selalu sangat kuat. Tapi balapan tidak mungkin selalu didepan. Kami butuh motor yang bertenaga. Kami butuh motor kencang bukan hanya buat free practice !! .…
?Bukan rahasia lagi bahwa kami kekurangan power. Tapi tidak hanya tenaga mesin sebab kami juga lemah pada grip belakang. Sekali lagi aku butuh motor yang bisa digunakan bertarung pada kondisi apapun termasuk tambahan kecepatan ketika menikung. Aku membutuhkan motor yang bisa digunakan untuk bertarung demi kemenangan bukan hanya cepat saat latihan ,” ulangnya menahan kecewa. Hmmm…iki koyone kena mental beneran kiee cak Fabio, semangattt Fabioooo…masih ada dua race lagi, gazzz !! (iwb)
Mana suaramu para FBnyek???
Lagi gak bisa , ketiban Tekanan
?
Kasihan ya….
Sang jurdun bertahan harus rela naikin odong2
MuuuuUUUuuuuehehehe…..
Mewakili pabrikan yg dimaksud.
“Maafkan kami yang tidak bisa memberimu motor KENTJANG dan BERTENAGA karena kami tetap menjunjung tinggi sesembahan moyang kami yaitu SOHC”
Jiahahahaha….,?
Para pebalap katrok jaman now..
Belum ada new alien..
Rossi, Pedrosa, Stoner, Lorenzo, Marc…
Pecco hebat tapi lambat adaptasi motor baru, gacornya di paruh kedua…
Bastianini, Binder, Raul, paket motor kurang mumpuni.. Acosta wait and see…
aku gak ikut-ikut ah..(kabur….)
Yamaha M1 cm bisa bagus klo balap sendirian didepan klo situasinya seperti di philip island ya sudah ditambah mental depresinya fabio ketika kesulitan menyalip motor didepannya, jd itu mungkin alasan utama dia gk pernah juara dikelas bawah krna rapatnya jarak tiap motor dari awal sampai akhir di setiap balapan
Jangan kuatir
Hasil akhir king qua20 tetep yg jadi juara dunia.
Cuman Faktor apes aja cak
Gini aja udah ngeluh… Mentalnya memang beda sama MM93…
Alasan tamgan?????
Gimana kalu dpt motor gak stabil..waduh..
Berat berat , unggul 10 poin pun dari peco diakhir musim , tetap peco juara Dunia , Peco lebih banyak podium.
Butuh psikolog ?
Kalau yg tadi sih salah elo sendiri?entah mental down atau terlalu maksa
Down dan butuh psikolog ?
Kenapa kalau di warung sebelah ga berani menggunakan : tak ada yang bisa,malah menggunakan ombing?
Pengalaman gw d warung sebelah klo nyinyir nya rada kena lngsng dikarungin…minta kejelasan error 12 …indikator mesin nyala sama valve gate g pernah nongol kmenan nya wkwkwk
Ada , cuman Wak haji pesan baiknya jangan dipake karena kaum sebelah bisa kena ayam akut. Makanya gua pake yang lain , malah ada 8 nama gua komen d sana ?
Wakakakaka Tak ada yang bisa memang cerdas
?
Go taro go… Semoga next race bisa cucuk cucukan di grid depan
Artikel vitamin lg utk ngondah di dasar klasmen.. kalo penyebab ngondah di dasar klasmen opo wan?? Wkwkwk
Benyek coba menghibur diri….ngoahahaha
Yg dibahas apa…komennya apa
Dasar ga da otaknya
Tuhan yang Maha Kuasa sudah mengatur segalanya Pak Dhe.
Sang Dominator memang diwajibkan istirahat beberapa saat untuk memberikan kesempatan bagi yang lain
Mueeeehehehehhehehe ?
Aku milih kawasaki wae
Padahal dari dulu Yamaha Jago menikung,malah minta tambahan power,jadi ambyar susah nikung
Lah Suzuki bisa tuh
Pake ya mahal Nmax dong klo di jalan raya yg pake Nmax ngebut” wus..wus
Kita lihat tahun depan, kan dapat motor lebih kenceng
Jangan salahkan Fabio kalau selesai kontrak cari team lain
Penyakit yg sama sprti jaman VR & MV
marquez bikin rame balapan,
rosi bikin rame media
Top speee sm Kurangnya grip belakang
itu keluhan utamanya VR46 dulu
Tapi Lin Jarvis bilang Rossi sudah habis..
Maunya trs menang tapi gk peduli keluhan pembalap..
Mungkin saatnya yamaha rombak krue
baru nyadar..
Dasar Yamaha
Banyak alasan, coba kalau menang, gaya nya selangit,