iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkkk…..seperti yang sampeyan semua ketahui, di bulan Agustus 2021 Petronas lagi melanjutkan sponsorship dengan Sepang Racing Team (SRT). Keputusan tersebut membuat proyek MotoGP, Moto2 dan Moto3 SRT dibubarkan, dengan Team Principal (dan mantan CEO Sepang International Circuit) Razlan Razali mengambil alih posisi tim dengan membuat RNF Racing. Namun siap menyangka berjalan selama setahun bersama Yamaha, RNF justru hengkang dan meninggalkan Yamaha bergabung ke Aprilia. Yang menjadi pertanyaan, kenapa hal itu dilakukan ? kenapa doi lebih memilih Aprilia ketimbang Yamaha ? simak penuturan Razlan berikut ini…

Jika kita membahas ini maka ada baiknya kita melihat history awal kerjasama keduanya. FYI…Yamaha setuju untuk mendukung RNF Racing dengan kontrak satu tahun. Pembalapnya adalah Andrea Dovizioso yang mendapatkan motor spesifikasi pabrikan dan rookie Darryn Binder, yang dipromosikan langsung dari Moto3, diberikan motor A-Spec yang lebih tua. WithU menjadi sponsor utama tim untuk musim 2022….

Namun ternyata semua tidak berjalan baik. Menjelang MotoGP Inggris, Dovizioso mengumumkan bahwa ia akan pensiun setelah Misano bulan depan, posisinya digantikan pembalap tes Yamaha Cal Crutchlow untuk enam balapan terakhir. Alasan Dovi adalah sulit….dia merasa tidak ada harapan bersama Yamaha. Hasil tsb seperti terkonfirmasi dari perfoma Franco Morbidelli yang hanya berada di urutan ke-19….

iklan iwb

Seperti Morbidelli, Dovizioso berjuang keras diatas M1. Dovi hanya mengoleksi sepuluh poin dan selama racenya bersama Yamaha finish terbaik di urutan sebelas. Yang menjadi pertanyaan kenapa Dovi pensiun dan kenapa pula RNF Racing pilih meninggalkan Yamaha gabung Aprilia ? Secara eksklusif IWB terjemahkan hasil interview crash bos RNF yakni Razlan Razali yang blak-blakan menceritakan kondisi sesungguhnya. Simak detilnya dibawah ini…

Q (Question) : Kenapa Dovi pensiun, apa yang kamu ketahui latar belakang keputusan tsb dibuat dan gimana pendapat RNF tentang ini ?

Razlan Razali: Sangat disayangkan karena [setelah Rossi] pensiun keputusannya menguatkan persepsi bahwa kami adalah tim untuk pensiunan pembalap MotoGP!

Tapi memang harus kita akui….terlihat dengan jelas bahwa wajahnya sangat frustrasi, penuh dengan kekecewaan, dia seperti mengatakan ‘Aku tidak ingin berada di sini, aku tidak ingin berada di posisi ini’.

Berkali-kali aku bertemu dengan Dovi, orang Jepang dan Yamaha, dia mencoba untuk meningkatkan performa, mencoba untuk melakukan yang lebih baik. Membandingkan data dengan pembalap pabrikan, terutama dengan Fabio. Lalu membandingkan data dengan Darryn dan Franco….

Aku lihat dari raut wajahnya, dia tidak bahagia. Jujur ada kalanya kita kehabisan kata-kata untuk memberinya semangat. Kami tidak tahu lagi apa [yang bisa kami lakukan] untuk membantunya.

Sampai pada titik di mana kami pernah menyarankan…’berliburlah dan bersenang-senanglah’. Tapi Andrea adalah karakter yang kuat dan, seperti yang dia katakan dalam konferensi persnya [pada hari Kamis], dia masih percaya dia bisa mengerahkan semua upayanya, tubuh dan pikirannya. Tapi dia tidak bisa [mendapatkan hasil] di MotoGP. Dan itulah yang membuanya sangat kecewa…

Kami masih berharap dia sudi menyelesaikan musim 2022. Tapi sepertinya hasil sekarang terlalu berat baginya sehingga dia memutuskan untuk berhenti. Kami menghormati keputusan itu karena hal terakhir yang tidak ingin kami lakukan adalah ‘memaksa’ pembalap untuk balapan.

Memiliki pebalap pensiun sebelum musim berakhir tidak bagus, karena kami berada di tahun pertama kami membangun kembali dan rebranding. Kami juga mengganti pabrikan untuk tahun depan. Jadi ada banyak hal yang terjadi! Terlalu banyak!

Q : Terus Apa yang membuatmu ingin pindah ke Aprilia? Padahal kita dengar kalian sebenarnya sempat akan bertahan dengan Yamaha ?

Razlan Razali:

Memiliki tim MotoGP pada akhirnya adalah bisnis. Pengeluaran kami sangat besar. Jadi semua harus ada kalkulasi, kamu harus memiliki strategi jangka panjang. Strategi jangka panjang, jika memungkinkan kami mendapatkan kontrak sesuai keinginan. Biasanya [kontrak antara tim independen dan pabrikan] minimal tiga tahun, seperti yang kami lakukan [dengan Yamaha] Petronas SRT sebelumnya.

Tapi Kami tidak mendapatkannya, kecuali hanya tahun ini. Aku mengerti karena kami dianggap sebagai perusahaan start-up. Kami tidak ingin masuk ke situasi di mana Juni atau Juli tahun depan kami tidak tahu gimana nasib selanjutnya, karena kami berada di tangan produsen. Jadi itu tidak cocok dengan strategi jangka panjang kami.

Tapi kami beruntung karena opsi berikutnya [Aprilia] adalah opsi yang sangat bagus, jika kamu melihat performa mereka saat ini juga sangat menjanjikan. Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya kami berbicara dengan Aprilia, bahkan sejak dua tahun lalu, tentang kemungkinan kami gabung ke mereka.

Dan yang terpenting Mereka menawari kami paket yang sangat bagus, kesepakatan jangka panjang yang sangat bagus hingga kami membuat keputusan itu.

Q : Jadi Yamaha hanya menawarkan kontrak satu tahun lagi?

Razlan Razali:

Ya. Dan itu tidak sesuai dengan rencana kami.

Tapi tidak diragukan lagi, kami memiliki beberapa cerita manis dengan mereka, terutama dengan mantan tim [SRT] kami, dua tahun pertama sangat luar biasa. Para insinyur Jepang memberi kami banyak dukungan. Aku tidak punya keluhan.

Tapi, ya, secara korporat jangka panjang kami tidak bisa melanjutkan pengaturan [jangka pendek] semacam ini.

Q : Gimana dengan Suzuki, apakah kalian sempat ngontak mereka ?

Razlan Razali:

Ya, kami memiliki opsi itu selama masa Davide [Brivio]. Saat itu, tidak jelas apakah kami akan melanjutkan dengan Yamaha jadi kami tidak punya pilihan selain berbicara dengan pabrikan lain dan tentu saja Suzuki adalah yang pertama, dengan karakteristik [mesin] yang sama dengan motor Yamaha

Kami berbicara dengan mereka tetapi sepeninggal Davide, tidak ada keputusan yang dapat dibuat. Jadi kami akhirnya ke Aprilia

Last…itulah interview bos RNF yang jarang diketahui publik kenapa mereka meninggalkan Yamaha ke Aprilia. Ternyata ada rasa ketidak nyamanan terhadap kontrak yang menurutnya kurang menguntungkan RNF. Dan ternyata pula diakui bahwa Suzuki sempat masuk radar RNF bahkan sudah berbicara serius dengan Davide Brivio. So…wis clear yo cak, biang RNF meninggalkan Yamaha….(iwb)

13 COMMENTS

  1. Yahampas lagi goyah Cak , income seret yang akan berpengaruh pada pengembangan berjalan.
    Tentu kami tak ingin di Cap sebagai tim Kamocheng , jawab Razlan singkat.
    Mueeeehehehehhehehe ?

  2. MM93 kembali secepatnya saving and the securing honhon as soon as possible tonk’ill

  3. Y ibarat cunk kemplooo aka hora laku neither on MotoGP track not masspro wkwkwkwkwkkkkk kesian deh luh ? ploooo kmploooo

  4. Ajaibbb….., hujan deras bulan August. Deras keluaRRR terus ta da henti kek dikoco-koco, terus-terusan keluaRRR

Comments are closed.