iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkk..Aleix Espargaro (Aprilia Racing) gagal mencetak podium pada balapan Sachsenring, Jerman. Ia hanya finish diposisi empat dan merasa frustasi karena masalah ban depan. Wehhh..

Aleix Espargaro adalah salah satu pembalap yang difavoritkan untuk memenangkan GP Jerman, terlebih penampilannya di sepanjang akhir pekan cukup baik dan kecepatannya dengan RS-GP sangat konsisten. Sayangnya semuanya berubah seketika dalam balapan dimana doi merasa bagian depan motor terutama ban depan banyak bergetar.

Hal yang hampir tidak pernah terjadi di sepanjang balapan musim ini justru menimpa Aleix di Sachsenring cakkk. Bahkan untuk bersaing memperebutkan podium melawan Jack Miller (Ducati Lenovo Team) ia sangat kewalahan.

iklan iwb

Memulai balapan dari grid keempat, Aleix naik ke posisi tiga pasca start. Namun hanya bertahan Kurang dari lima lap sebelum akhirnya Johann Zarco (Prima Pramac Racing) merebut posisi tiga darinya. Aleix kembali naik ke posisi tiga setelah Pecco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) dlosor di awal lap keempat.

Aleix kemudian harus menghadapi rekan satu timnya, Maverick Vinales yang tampil kuat di paruh pertama balapan. Sayangnya Vinales harus kembali ke pit karena rear Height device miliknya ambles dan tidak bisa kembali seperti semula.

Pasca mundurnya Vinales dari balapan, Aleix dihadapkan dengan Jack Miller yang terus menekannya terutama di sepuluh lap terakhir. Keduanya beberapa kali saling bergantian menempati posisi ketiga. Hingga pada akhirnya Aleix dipaksa menyerah oleh Jack Milelr dan finish diposisi keempat cakkk.

“Itu bukan balapan yang positif. Aku mulai merasakan bagian depan motor banyak mengalami getaran. Saat itu, aku tidak berpikir mungkin aku harus menjalani balapan ini dengan dengan motor yang mangalami banyak getaran. Ini buruk dan ini adalah sesuatu yang sangat aneh di sepanjang Grand Prix kami sejauh ini dimana aku mengalami getaran terus menerus terutama dengan ban depan,” tukas Aleix kepada GP One.

“Aku terus menekan untuk memberikan semua yang kumiliki dan akhirnya kami mengamankan tempat keempat. Aku memberi tahu Michelin bahwa ban depanku banyak bergetar, tetapi aku tidak terlalu peduli dengan penilaian mereka karena balapan telah berakhir. Aku frustrasi ketika aku mulai menyadari masalah ini diawal balapan,”

“Pada hari Jumat, aku menggunakan ban Hard dan sensasinya luar biasa. Namun pada balapan, Aku menjalaninya dengan catatan waktu 1 menit 22 tinggi dan aku merasa seperti membalap layaknya Augusto Fernandez di Moto2 (Pemenang Moto2 Jerman). Aku mencoba mengendalikannya, tetapi aku sangat khawatir. Bagaimanapun aku bersyukur bisa mencapai garis finish,”

Hasil dari balapan ini, membuat Aleix Espargaro semakin tertinggi dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP). Keduanya kini terpaut 30 poin. Namun Aleix tidak menyerah, pembalap Spanyol tersebut justru berharap Quartararo melakukan kesalahan diparuh musim kedua. Wah wah..

“Bagiku tiga puluh poin bukanlah apa – apa. Jika Fabio jatuh di Assen dan aku menang, aku masih bisa menyusul. Masalahnya adalah Fabio sangat cepat. Kejuaraan Dunia masih panjang dan masih ada banyak balapan juga dari balapan dimasa lalu kami telah melihat Quartararo membuat kesalahan di paruh musim kedua musim,” tutup ayah Mia dan Max tersebut….(CB iwb)

25 COMMENTS

  1. Fabio tidak hebat. Tapi ban Michelin Fabio yang aneh. Beda dari yang lain nya. Harus diselidiki oleh pihak Dorna.
    Ayo bersatu desak race direction karena sungguh aneh secara data maupun fakta.

    • Ekekekek…..
      Fabio orang hebat cak……
      Tapi sayang mongtornya yg super lemote
      MuuuuUUUuuuuehehehe…..

      • Lemot aja sudah ngasapin yg lain ??????. Lemot aja sudah bikin mm dan mir abesen tahun ini????

  2. Pembalap yg tidak profesional bangettt..pgen podium trus juara, tetapi mengharapkan pembalap yg lain jatuh/ndlosor….. sangat amat tidak berwibawa

  3. Semoga kata2 Alex Esp tidak mnjadi senjata makan tuan sebab bukan bgitu cara jawara

  4. Semua rider at least pernah mikir gitu. Ngarep-arep yang di depan jatoh. Itu kalau dari hati ke hati

  5. 2020 ngetek sijuki, 2021 ngetek dukacita, 2022 ngetek april…
    Fans kok bisanya jd tukang ngetek

  6. Ciri Ciri FBH :

    Yang penting Kecod,
    Otak kosong
    Suka ngibul
    Motor Sayap adalah representasi dewa

    Isi selanjutnya wkwkwkkwk

Comments are closed.