iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkk…. Saat ini bersliweran isu yang mengatakan bahwa selain Honda diduga Joan Mir biar juga mendekati Ducati untuk musim depan. Alasannya adalah ?Ducari masih bimbang untuk memilih calon Tandem pengganti Miller bersama Pecco musim 2023. Yang menjadi pertanyaan benarkah isu tersebut ? dan ternyata bos Ducati langsung menjawab lugas berikut ini…

Akhirnya secara tegas Ducati racing menutup pintu buat pembalap Suzuki Joan Mir bergabung bermasa mereka. Ducati mengaku tidak tertarik dengan Joan mir dengan beberapa alasan. Ini berarti pintu pembalap Suzuki tersebut hanya memiliki seat kosong segelintir saja salah satunya adalah Honda. Pertanyaannya…. Apa alasan Ducati tidak tertarik pada Joan Mir ? simak penuturan bos Ducati berikut ini..

Direktur Ducati Paolo Ciabatti mengonfirmasi salah satu dari pembalap satelit yakni Enea Bastianini atau Jorge Martin akan mengambil posisi kosong di tim pabrikan untuk 2023.?Ciabatti juga memastikan bahwa Johann Zarco akan tetap di Pramac Ducati dan rumor diskusi dengan juara dunia Suzuki 2020 Joan Mir adalah salah. Mereka tidak tertarik cak…

iklan iwb

” Joan Mir adalah pebalap hebat, tetapi kami tidak pernah melakukan kontak dengannya. Kami tahu?Tujuan Mir tetap Repsol Honda, menggantikan Pol Espargaro. So…Aku rasa keputusan kami antara Jorge dan Enea untuk tim pabrikan dan tidak ada pebalap lain yang disertakan. Kami akan memperbarui dengan Johann Zarco untuk Pramac. Aku harap konfirmasi ini?menutup gosip tentang calon pembalap baru yang masuk dalam line up. Kami memiliki banyak pembalap kompetitif di Ducati dan kami perlu membuat pilihan terbaik di antara mereka……

” Kami akan menunggu hingga balapan kedua pada bulan Agustus untuk menilai situasinya (siapa calon tandem Pecco).?Target kami adalah Enea dan Jorge [dikonfirmasi] bersama kami tahun depan. Aku rasa kami telah mencapai target itu, sekarang kami harus memutuskan siapa yang masuk tim pabrikan dan kami ingin memberi Jorge kesempatan untuk mengendarai motor tanpa masalah fisik dan sebagainya.? serunya..

Sebagai informasi…Bastianini adalah pebalap Ducati teratas di kejuaraan dunia dengan menempayi posisi urutan ketiga setelah secara mengejutkan meraih tiga kemenangan dengan mesin GP21. Sementara?Martin, menggunakan GP22 terbaru yang dianggap tidak seramah GP21, hanya berada di urutan kedua belas dalam klasemen. Martin mengoleksi dua podium. Sayang doi harus operasi tangan gara-gara sindrom Carpal Tunnel setelah Barcelona. So…pintu wis tertutup yo cak, jadi jangan ngarep Mir ke Ducati. Apakah ini artinya pembalap Suzuki ini makin dekat dengan Honda ? Kita pantau saja perkembangannya….(iwb)

6 COMMENTS

  1. Aku yakin ducati tidak akan pernah meraih titel Juara dunia setidaknya utk 2 tahun ke depan karena mereka selalu salah memilih pembalap pabrikan.Menurutku Zarco sangat cocok berada di sana,meskipun usianya sdh 30 ke atas, tapi dia masih sangat kompetitif dan konsisten.Konsistensi yg di butuhkan ducati bukan hanya juara di beberapa sirkuit tp di sirkuit lain dnf ato diluar 10

  2. Ducati, menurut penjelasan mu di atas kalian hanyalah tim arogan tim grasak grusuk. Jika aku berpendapat aku akan biarkan Miller bersama Pecco hingga Pecco menemukan mental terbaiknya dan menjadi juara dunia. Contohlah Yamaha yang begitu piawai membangun mental para pembalap berbakat.
    FQ di ijinkan pindah ke pabrikan lain setelah dia bisa jadi juara Dunia. Dan terbukti FQ langsung juara Dunia.
    Lagi lagi FQ boleh pindahan kepabrikan lain dan boleh permintaannya di turutin Yamaha kalau dia sudah menunjukkan konsistensinya di paruh pertama. Dan pd akhirnya FQ ttp di Yamaha dn skrg duduk di klasemen sbgi pemimpin sementara.
    Ducati belajarlah dari pengalaman. Jgn Bludar kayak gitu.
    Jujur gregetan gue liatnya.
    Kata yang paling pantas dgn Ducati adalah. Arogan, serabutan, tidak terarah, grasak grusuk.
    Semoga Bos Ducati baca ini spy saya bisa liat Ducati juara Dunia dan bukan juara kecang di trek lurus. Sekian dan terimakasih.?

  3. Miller tipikal pembalap angot2an, sudah habis waktunya di ducati pabrikan. 2 musim ngga bisa menunjukkan konsistensinya. Sudah betul ducati melepasnya

Comments are closed.