iklan iwb

Iwanbanaran.com – Caakkk… MotoGP Mandalika sukses digelar kangbro meskipun balapan harus berlangsung dalam kondisi trek basah. Meski begitu, Mandalika mencatatkan sejarah bagi Miguel Oliveira (Red Bull KTM Factory Racing) yang menjuarai race, diikuti Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) dan Johann Zarco (Pramac Racing). Bagi Quartararo, podium di MotoGP Mandalika merupakan podium terbaik dalam hidupnya cak?

Yup, Quartararo mengakui podium kedua di MotoGP Mandalika merupakan podium terbaik yang pernah ia raih dalam hidupnya. Sebelum race digelar, doi sempat khawatir karena cuaca hujan yang menerpa Sirkuit Mandalika cukup lama. Beberapa menit berselang, balapan diputuskan digelar dengan kondisi wet race dan Quartararo tidak menyangka dirinya mampu tampil cepat di trek basah?

?Kupikir ini adalah podium terbaik yang pernah kulakukan dalam hidupku. Kamu benar-benar tahu ketika kamu memiliki kecepatan yang sangat bagus di lintasan kering, kamu tahu kamu memiliki kecepatan untuk menang tetapi hujan datang, sepuluh menit pertama sulit tetapi pada akhirnya semua orang mengalami hal yang sama…

iklan iwb

?Di FP3, meskipun hampir kering, kami menggunakan ban basah dan semuanya berjalan dengan baik bahkan dengan banyaknya genangan air di trek. Aspal Mandalika ketika hujan luar biasa. Di kondisi tersebut grip sangat melimpah di YZR-M1. Aku selalu menanyakan tentang grip belakang di sirkuit manapun dan di Mandalika kami memilikinya. Aku hanya bisa melaju cepat dan berkat ini aku mendapatkan banyak kepercayaan diri meski ada genangan air, aku telah belajar banyak dan kami mendapatkan banyak kecepatan di situasi trek basah,? ujar Fabio Quartararo via motosan.

Quartararo menceritakan ketika dirinya menaklukan trek Mandalika dan sukses menyalip Johann Zarco dan Jack Miller. Ternyata doi mampu mengembangkan kecepatannya dan mempertahankan grip ban dengan baik saat balapan berlangsung?

?Dalam setiap situasi aku selalu mencoba untuk melihat apa hasil terbaik yang bisa kucapai. Aku berada di urutan kelima dan aku perlu waktu untuk memahami bahwa aku bisa melaju lebih cepat. Aku telah melihat jarak yang kecil. Terkadang kamu berpikir bahwa berada di posisi itu adalah hasil yang baik, tetapi aku merasa bahwa aku dapat terus berkembang. Aku merasa sangat baik saat mengerem, aku menyalip dengan baik dan tidak butuh waktu lama. Pada saat aku membuntuti Zarco dan Miller, aku mencoba secepat mungkin untuk menyalip mereka, karena jarak pandang sangat sulit. Aku telah mendapatkan apa yang kuinginkan,? tutup Fabio Quartararo….(RA iwb)

69 COMMENTS

      • Ya harus begitu mas, ada yg dibanggakan.. mosok semua harus kalah, balapan motogp kalah, wsbk ga pernah menang, trus apa yg hrus dibanggakan… minimal MS masih tinggi.walauoun do dominasi penjualan embit. He..he..he.. kalo yamaha yg laris kan nmax.

      • Nyebar brosur klo ada hasilnya ya keren cuk, yg suram tuh klo udah jg nyebar brosur, buka lapak klo ada pasar tiban, karyawan diler pada lembur smp jam 9 mlm tp ttp ngampas, yo ra?

    • dr pada yg ono dr awal jas jos doang .. dangdutan banyak gaya. akhir nya nyium pasir mandalika

  1. sudah ku duga judul artikelnya seperti ini..??akhirnya setelah satu hari satu malam nyari judul yg pas…??

  2. kalo honda yg juara pasti judul artikelnya”Honda raja motogp mandalika, yamaha terpuruk..”???

  3. Penulis kebingungan mencari judul? biasanya kalo ngekezzz menang cepat bener rilis ???

  4. Wah kirain Hunda perkasa di trek basah,,, taunya basah kering sama aja, Pdahal suporternya wuiiihhhh udah nunggu2, eh kna php lg ?

  5. Marc Is completely okey, well performa today. Ready to geber RCV again.
    Any track anytime any circuit. Hahahaha ?

  6. Sebenatnya Honda butuh penyesuaian saja di trek mandalika, pabrikan sultan, teknologi canggih, sdm mumpuni, ditambah pembalap ug hebat, sayang salah satu pembalap handalnya terlalu over mencari limit. Dan yang terjadi dibalapan kali ini malah menjadi pelengkap penderita saja tak satupun team honda merangsek di top ten, sayang sekali padahal ini kelas para paling tinggi kasta moto gp, fans berhatap melihat merek motor yg mereka idolakan ada di podium, sayang sekali sangat di sayangkan, dimana para fans tau bahwa motor andalan pembalap mereka superior dan bukan kaleng2.

  7. Selain skill, menjadi juwara itu ada faktor nasib juga, tulah kenapa ndak perlu saling merendahkan.

    Tidak ada yang bisa jadi juara selamanya, tidak peduli di pabrikan mana dia bekerja.

    • Ada yang bisa yaitu tak ada yang bisa.
      Beliaulah pemenang abadi. Pemenang dan Juara. Tapi halu .

  8. Kok gua jadi takut ya pake motor Ndaho, liat markes sampe jumpalitan gitu. Kalau di jalan raya kaya gitu modar bro langsung….???

Comments are closed.