” Aku menderita? ? seru Joan Mir

Iwanbanaran.com – Caakkk… Seperti yang kita ketahui, motor Suzuki telah mengalami peningkatan khususnya pada sektor power. Top speed mereka bahkan mampu menjabani Ducati di trek lurus. Namun rider utamanya, Joan Mir harus puas menyelesaikan race pembuka Qatar di posisi ke-6. Dengan hasil tersebut, doi merasa kecewa karena tidak mampu bertarung hingga akhir balapan yang dimenangkan oleh Enea Bastianini (Gresini Racing MotoGP)…

Joan Mir memiliki ekspektasi yang tinggi dengan balapan Qatar mengingat motornya sudah mengalami peningkatan signifikan. Bahkan di awal balapan doi bisa menyodok ke barisan depan namun sayangnya pada pertengahan hingga akhir race masalah terjadi khususnya pada karet bundar bagian belakang motor?

?Jujur saja, aku tidak mengharapkan hasil balapan ini. Aku berharap bisa bertarung hingga akhir balapan, karena biasanya itu adalah poin kuat yang kami miliki. Tapi yah, kenyataannya motorku berjalan dengan sangat baik. Di lap pertama aku memiliki feeling yang sangat bagus, aku bertahan di sana untuk mencoba menyelamatkan karet ban. Tetapi, aku menyadari bahwa aku memiliki masalah pada bagian belakang, aku tidak memiliki grip yang kuharapkan. Saat balapan berlangsung, aku banyak menderita dalam waktu yang cukup lama. Aku telah membalap dengan hook-on sejak lap 10. Kami harus mencoba memahami alasan dari situasi ini, dan melihat apakah kami bisa lebih dekat dengan tujuan kami di lap berikutnya,? ujar Joan Mir via motosan.

Meski mengaku kecewa dengan hasil akhir pada balapan Qatar, namun di lain hal Joan Mir melihat sisi positif bahwa Suzuki sudah lebih kencang dari sebelumnya. Dan masalah yang terjadi di Losail yakni terkait dengan cengkraman ban yang semakin menurun? ?Kami telah melakukan balapan yang jauh lebih cepat dari tahun lalu. Ini berarti kami telah meningkat dan motor kami juga meningkat. Tapi sepertinya yang lain juga membaik. Biasanya kami kuat untuk seluruh balapan karena kami sangat memperhatikan keausan ban, tapi kali ini aku tidak memiliki grip sepanjang waktu. Sulit untuk dipahami, tetapi kami harus menghadapinya,? tutup Joan Mir….(RA iwb)