iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkk….ediann luar biasa IWB saat membaca berita dibeberapa media nasional bahwa Satpol PP DIY boyong dua unit Ninja ZX25R. Motor yang memiliki tenaga sebesar 45PS ini dibeli Satpol PP Daerah Istimeya Yogyakarta bersama dengan 10 unit Kawasaki KLX150. Yang menjadi pertanyaan kenapa harus ZX-25R yang notebene terkencang dikelas 250cc dan juga banderolnya cukup lumayan ?

Seperti dilansir Kumparan, Kompas serta Detik cak, Satpol PP DIY Boyong Ninja ZX25R terbaru berwarna hijau. Warna ini jelas diganti dengan warna khas satpol PP termasuk tulisan satpol PP DIY dibagian tanki kiri kanan. Nggak heran banyak netizen berkomentar terhadap motor seharga 98 juta standart dan 116 juta SE ini. Namun yang kita lihat adalah versi Standart cak. Nah dari penampakan tsb bisa dikonfirmasi bahwa ternyata motor ini memang ZX25R milik Satpol PP DIY. Jujur IWB cukup terkejut karena tidak menyangka satpol PP memiliki kendaraan dinas motor 250cc 4 silinder. Pertanyaanya buat apa beli motor kencang ??

Menurut Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad pengadaan kendaraan untuk pengawalan. sudah sesuai dengan Permendagri Nomor 17 tahun 2019. Jadi nggak soal apa motornya mau kubikasi besar atau kecil.? “Itu masih dalam spek sesuai ketentuan Permendagri 19. Untuk melakukan pengawalan terhadap pejabat-pejabat penting,” serunya via Kumparan. So..kenapa ZX25R ? karena memang dibutuhkan untuk mengawal Gubernur dibelakangnya. “Pengawalannya di belakang. Kalau kita, mengawal Gubernur itu di belakang. mengawal pak Wagub di belakang. Jadi Speknya harus yang bisa mengimbangi kendaraan dari pejabat-pejabat itu,” ujarnya lagi. Ealah ngono to…

iklan iwb

Menurut informasinya sebelum memutuskan ZX25R mereka sudah survei kebeberapa pabrikan dan ternyata motor fairing lainnya banyak kosong…

“Ketersediaan barang. Jadi ndak semua barang ada. Kami nyari yang lain Yang di bawah itu tapi di akhir tahun barang habis semua. Kebetulan yang tersedia ada itu. Kami sudah telusuri semua ada yang Honda CBR itu kosong semua. Ndak ada pemborosan. Itu kan seusai tugas pokok dan fungsi kita selama ini kami sudah melaksanakan pengawalan tapi hanya kendaraan pribadi. Kalau di lapangan kan kurang pas maka harusnya memakai motor dinas. Dan yang kita pakai tentu harus bisa mengimbangi kendaraan pimpinan,” tutupnya. So…satpol PP nunggang ZX25R ? daya tarik mesin 4 silinder memang beda, keren euy (iwb)

35 COMMENTS

  1. Dari segi administrasi mungkin sudah sesuai dan tidak ada pemborosan atau pelanggaran. Tapi dari segi kepantasan kayaknya kok nggak cocok ya..apalagi motornya dikasih peralatan lenong begitu. Masih lebih pantas pake versys atau sejenisnya.. jadi kesannya ini hanya buat gaya-gayaan saja.

  2. katanya sih,, utk petugas pengawal, kurang cocok memakai motor sport fairing, katanya badan jd tdk terlihat tegap & gagah layaknya seorang pengawal pejabat.. lebih cocok jenis sport touring, macam CB150X / BMW GS series / KTM adventure series / kawasaki versys / viar vortex ,dll.. ntahlah apa yg ada dipikiran org pemerintahan..

    • tapi kalo zx25r ini posisi badan gak bungkuk banget. ergonominya masih sport touring. bahkan secara pabrikan handle bar nya udah mentok fairing gak bisa lebih turun lagi kaya sport yg super under yoke

    • Yups… bahayanya itu….terkadang alasan ahkir tahun jadi pembelanjaan yg kurang tepat sasaran…dibidang apapun itu…

  3. Beli barang ga mikirin biaya pemeliharan dan perawatan. Kelihatan kalo tujuannya untuk ngabisin dana keistimewaan… Ups..

    • Sesuai kelakuan mayoritas warga Indo kan. Beli aja dulu, biar tetangga ama tementemen pada liat nya gagah. Nanti tinggal pake part kawe, kalau pusing ngerawat, akalin, jual. Abis tu nomer pembelinya diblokir

  4. ah bohong, motor fairing 250 stoknya kosong? yg bener!

    tuh R25, mau minta berapa unit juga banyak, karena Gk laku..wkwkwkwk.

  5. Lha bukane yg tugasnya ngawal pejabat itu patwal? Ngopo satpol keple kok melu2…? Jian satpol klepe tenan…

  6. Kalau sekadar pengawalan itungan Jogja, menurutku pilihan ini berlebihan cak..sebenarnya banyak pilihan lain yg cukup mumpuni…

  7. “Bukan pemborosan kok…cuma pakai anggaran yg sudah ada”.
    Udah akhir tahun klo serapan anggaran rendah tar ditanyain atasan, dianggap gak kerja, ya udah mending jor2-an abisin anggaran. Lalu kenapa bisa ada kelebihan anggaran ? ya apalagi klo bukan korupsi terencana…sejak perencanaan anggaran sudah banyak kok “dana titipan” semua sudah dapet jatah masing2…indahnya kearifan lokal….korupsi berjamaah.

  8. Pengawalan gubernur??
    Yang namaya pengawalan kan sudah ranah nya pihak kepolisian, sudah ada peraturannya.

  9. Di permendagri nomor 17 thn 2019 gak ada itu fungsi pengawalan, yg ada hanya patroli, jadi gak perlu motor kenceng

  10. mubazir su su…

    rakyat makin kismin gegara corona
    Pejabret malah ganteng2an pake duit rakyat ke arah yg ga perlu..

Comments are closed.