iklan iwb

Iwanbanaran.com – Caakkk… Mantan rider MotoGP, Casey Stoner baru-baru ini mengungkapkan pengalamannya ketika bertarung dengan para rivalnya di masa lalu. Doi menyebutkan tiga nama rivalnya yakni Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa. Namun di antara ketiga rival panasnya tersebut, Casey Stoner menuturkan bahwa pembalap berjulukan The Little Samurai alias Dani Pedorsa telah menjadi rival paling berkesan. Hal itu dikarenakan Casey Stoner telah belajar banyak hal dari Dani Pedrosa ketika menjadi rekannya di Honda pada tahun 2011 lalu. Stoner bahkan mengakui kehebatan Pedrosa bisa menghancurkan dirinya ketika bersaing dengan motor yang sama. Woww….

Casey Stoner mengungkapkan perbedaan ketika dia di Ducati dan Honda. Menurutnya, ketika dirinya berseragam Ducati doi tidak bisa melihat data rekan setimnya yang mampu tampil lebih cepat dibanding dirinya. Namun ketika di Honda, saat doi menjadi rekan setim Dani Pedrosa ia diperbolehkan untuk melihat data Pedrosa lalu melihat dan mempelajari apa yang dilakukan rekannya tersebut agar bisa tampil lebih cepat. Hal ini tentu sangat menguntungkannya cak karena bisa mempelajari data rekan satu tim yang memiliki performa lebih baik…

iklan iwb

“Jorge Lorenzo memiliki hanyak hal yang kuinginkan, lalu kemampuan bertarung Valentino Rossi dan cara dia membaca balapan. Namun, orang yang paling banyak aku pelajari selama karierku adalah Dani Pedrosa. Cara dia menemukan kecepatan dan berbagai hal lain bisa membuatmu tercengang. Kamu akan terus mengatakan pada diri sendiri ‘Bagaimana dia bisa melakukan hal ini?. Ketika dia (Pedrosa) menjadi rekanku di tahun 2011, itu adalah hal terbaik yang pernah terjadi untukku. Sebelumnya di Ducati, aku tidak pernah bisa melihat data rekan satu tim untuk tahu bagaimana caranya bisa tampil lebih cepat…

“Jadi, itu hal yang buruk untukku karena tidak memiliki siapa pun untuk mengatakan ‘Oke, kamu bisa berkembang sedikit lebih baik di sana karena pada saat itu mereka bisa lebih cepat darimu. Bersama Dani Pedrosa, kembali tanpa bermaksud mengurangi rasa hormat, aku bisa melihat apa yang bisa dia lakukan pada beberapa bagian lintasan dengan motor yang sama. Dia jelas bisa menghancurkanku. Aku tidak mengikuti set up-nya, karena aku mengikuti arahan untukku sendiri dengan set-up dan hal semacamnya. Tetapi, terkadang aku menyerang sedikit berbeda dan aku mampu belajar banyak dari dia. Hal itu memberiku banyak kekuatan karena aku memiliki referensi untuk mengatasi kelemahan” ujar Casey Stoner via motosan. Nahh sampeyan pasti ora nyongko to ? sama…IWB juga. Juozz euy Dani….(RA iwb)

14 COMMENTS

  1. Susuatu yang lumrah saja.
    Bologger baru berguru ke bologger senior dari boh ghor Buitenzorg. Ehh muridnya lebih moncer, lebih popiler, lebih joss gandos lah pokoknya……
    Sapa dia, sapa saja mereka ?
    Temweltelaaaa……..

  2. Ketika Stoner di Hodna..
    Seringkali sebelah ditinggal sampai +10 detikan dibelakang. Stoner memainkan RCV ibarat nunggang banteng menyalip sepeda onthel. ?

    • Stoner nunggangin michelin
      Yukkk…. Tonton bareng performance Stoner enhancing on michelin.
      Dec 30 2021 09.30 wib

  3. Hanya Marc Marquez yg belum mau mengakui kalau sang maestro Daniel Pedrosa sebagai gurunya.

    • Marc belajar dari semua orang. Beliau typical person yang humble. Alhasil temukan or creating gaya dan technic khas marc sendiri. Yang jadi barometer and the reference bagi riderz laen.
      Puohhhhh cuohhhh sok iye luh cuh.
      Gak usah sok tau

      • Seorang Valentino Rossi saja tidak malu mengakui telah belajar banyak perihal telemetri dengan Daniel Pedrosa.

        Lu lihat MotoGP baru kemarin sore saja sdh banyak tingkah.

        Jadilah penikmat MotoGP tanpa harus menjagokan pembalap maupun motor apa pun. Itu baru layak dibilang mania MotoGP sejati.

  4. Karena tubuh mungilnya itulah DP26 mesti tampil presisi, jadi jika ada yang fisiknya lebih baik dari dia maka jika memakai refrensinya itu hasilnya pasti luar biasa

Comments are closed.