iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkk…ternyata cukup banyak dari sampeyan yang masih bingung dengan kisruh WADA – Indonesia. Badan Anti Doping Dunia (WADA) yang begitu keras menjatuhkan sanksi kepada Indonesia termasuk Thailand. Sampeyan bahkan ada yang bertanya…siapa yang doping cak IWB ? welehh…iki jebule sik ngambang sampeyan. Nahh…untuk menjawab itu IWB akan meracik artikel dari awal hingga akhir sampai pada akhir yang berujung pada sanksi pelarangan pengibaran bendera merah putih. Dan inilah sejarah WADA yang akhirnya hilang kesabaran terhadap Indonesia….

Dari data yang dirilis CNN, perjalanan WADA sampai menghukum Indonesia tidaklah sembarangan cak. Namun sudah melalui history yang cukup panjang. Dan untuk melangkah kesana IWB akan menjawab pertanyaan singkat sampeyan…siapa yang doping dan kenapa Indonesia ?

Tidak ada yang doping cak namun masalahnya hanya masalah kepatuhan karena Indonesia tidak mengirim sample anti doping. Jadi cak…Badan Anti Doping Dunia (WADA) adalah badan pengawas anti doping dunia seluruh negara. Pokoknya selama negara ada kegiatan dan terlibat dalam bidang olah raga wajib menjadi anggota WADA. Kenapa ? untuk memastikan bahwa seluruh atlit yang berlaga bebas doping. Kuwi intinya…

iklan iwb

Nah…untuk memastikan itu, setiap negara harus menyerahkan sample sebanyak 300 sample pertahun ke WADA. Sample para atlit untuk memastikan bahwa atlit ditiap negara bebas doping. Celakanya dari data yang dishare CNN, Badan Anti Doping Dunia (WADA) ternyata sudah tiga kali menegur Indonesia soal kepatuhan program anti doping ini. Pertama pada tanggal 19 Oktober 2016, WADA bersurat ke Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI)….

Isinya peringatan kepada Indonesia untuk segera mematuhi program doping. Indonesia diberi waktu hingga 10 November untuk mengklarifikasi. Saat itu Indonesa sigap. LADI (Lembaga Anti Doping Indonesia) melapor ke Menpora segera mengirim surat balasan tanggal 20 Oktober seperti sekarang. Tak hanya itu?Deputi IV Kemenpora saat itu Gatot S Dewa Broto sampai terbang ke pertemuan tahunan WADA. Ini dilakukan Kemenpora untuk menyelamatkan status Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Berhasil karena sanksi WADA akhirnya direvisi dan Asian Games 2018 selamat: tetap berlangsung di Jakarta dan Palembang….

Nah…kemudian kejadian serupa ternyata terulang ditahun 2020. Karena adanya perubahan kepengurusan serta konon akibat COVID19, sample kembali tidak dikirim. Surat WADA akhirnya keluar bulan Mei 2021 mempertanyakan sample yang nihil di 2020. Saat itu direspon LADI sehingga selamat. Tidak ada sanksi karena balasan surat yang sepertinya berisi untuk memenuhi sample seperti yang diminta WADA. Tapi surat WADA kembali datang pada tanggal 15 September dengan isi yang mirip yakni peringatan akan program anti doping dimana infonya Indonesia hanya mengirim 70 sample dari 300 sample yang diminta sesuai regulasi. Jadi Indonesia dianggap tidak patuh cak…

Celakanya tidak seperti sebelumnya surat peringatan WADA ini tidak direspon. Alasannya adalah pergantian pengurusan LADI. ” Kita baru saja ada restrukturisasi [LADI], sehingga LADI tidak cepat merespons. Saya juga tahunya baru tadi. Mudah-mudahan bisa teratasi, kita benahi semuanya urusan manajemen LADI,” kata Z. Amali Menpora. Tapi nasi sudah menjadi bubur karena WADA akhirnya memberikan sanksi pelarangan bendera merah putih berkibar atas ketidak patuhan terhadap test anti doping yang sudah disepakati. Sampai kapan ?

Dari rilis WADA tidak disebutkan sampai kapan Indonesia akan mendapatkan sanksi. Namun,? Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau National Olympic Committee (NOC) mengumumkan pada Senin (18/10) melalui media sosial bahwa Indonesia disanksi selama setahun. Perbedaan pendapat dikemukakan oleh Pengamat olahraga nasional Mohamad Kusnaeni menyebut sanksi WADA tanpa durasi. Begitu anggota WADA yang disanksi, dalam hal ini LADI, bisa memenuhi target kepatuhan, sanksi akan segera dicabut. “Semakin cepat kita memenuhi standar kepatuhan yang dimiliki WADA, semakin cepat pula sanksinya cepat dicabut,” kata Kusneani via CNN. Dan sanksi ini tidak hanya satu cabang olah raga cak namun semua. Wiss mumet tenan kiee….

Last…semua sudah diatur undang-undang SKN cak dengan adanya LADI ataupun test doping. ” Kita harus membenahi tata kelola tes doping, bukan sekadar memenuhi persyaratan yang diminta oleh WADA. Ini amanat undang-undang SKN tentang keberadaan LADI dan pelaksanaan tes doping itu. Jadi tidak bisa jadi pelengkap, harus serius. Jangan lupa tahun depan kita punya agenda kelas dunia, ada Formula E dan MotoGP…” tutup Kusnaeni. Anggaran LADI sendiri informasinya sudah naik dari 1,5M menjadi 7,5M untuk pembangunan laboratorium doping serta peningkatan jumlah tes doping pada 2021. Lhaa kok malah berujung sanksi WADA dimana Indonesia dilarang kibarkan bendera putih dalam gelaran kompetisi olah raga dunia dimanapun. Nah…dari sini wisss paham sampeyan cak ? jadi siapa yang salah ? monggo sampeyan simpulkan sendiri….(iwb)

 

32 COMMENTS

  1. jadi setiap tahun harus mengirim sebanyak 300 sample ke WADA?
    yang bayar ongkos kirim nya siapa itu?
    kirim paket ke luar negri kan mahal, belum lagi kalau kena bea cukai.

  2. Garapan setaun pisan og ra beres cak,kalaupun ada restrukturisasi masa waktu setahun habis buat itu,shg tugas utama yg begitu penting malah terabaikan,marai misuh ae..

  3. Ketimbang dopang doping mending qelonse and qentyu. Didjamin sehat halal lagi legal…… Salam Oselog dulu cakkk
    Mak slog… oselog… oselog….. gitu budhee gitu pakdhee……

  4. sebenernya kalo dicermati lagi penyebabnya bukan hal yg menyulitkan cuma kurang disiplin aja lembaga disini, semoga bisa jadi pelajaran agar pihak-pihak terkait melakukan introspeksi diri

  5. Pemindahan kepengurusan organisasi di Indonesia memang begitu, begitu lambat sehingga banyak yang tidak di kerjakan atau tercover oleh kepengurusan baru.. dimana mana itu setiap ada peralihan kepengurusan. Masa transisinya lama

  6. Apapun klo masalah kejelekan, Indonesia rasanya, contoh koruptor, covid19….tinggal melirik siapa dulu pemimpinnya ???

    • Kasian, pemimpin divisi tiap bagian masing-masing nggak ada kerjaan nih. Semuanya disalahin ke pemimpin yang paling atas kayaknya xixixixi

  7. Hehehehe, ini sudah puncak nya, teguran sudah banyak tapi response Indonesia minimal, malah dianggap tidak penting, banyak pejabat olahraga bahkan saat asian games ada salah satu direktur inasgoc yang bilang masalah doping ngak penting, tapi jadi diam dia sekarang.
    Intinya negara ini dari awal terlalu meremehkan masalah doping dan peranan WADA dalam dunia olahraga.

    Banyak lah cak masalah nya, bukan seperti yang disampaikan kemarin, saya paham karena memang salah satu yang sejak awal selalu mengingatkan, sebagai bagian dari tugas saya sebagai senior internasional DCO. Saat ini lagi dibentuk tim, semoga kami bisa selesaikan masalah ini secepat nya.

    #fairplay

  8. Saia dan orang sekecamatan wakanda mengucapkan BODO AMAT…
    karena itu akibat pengurusnya yg kerjanya tidak becus.. Mengganggap hal tersebut sepele.. Sekarang rasakan akibatnya..

  9. Salah juga sih cak, terlalu lebay hukumannya, gimana bisa sebuah organisasi menghukum lambang negara… Harusnya hukumannya pelarangan bertanding atlit…
    Kalo melarang berdera berkibar itu namanya ngajak perang woy…

    • kibarin bendera negara di negara lain aslinya itu juga dilarang loh, bisa ngajak perang. tapi ini diizinin krn event olah raga. WADA ini bukan organisasi main2, semua negara udah sepakat jadi ikutin aja peraturan dan sanksinya

    • Tetep saja aturannya gak kena, hukum harusnya menjangkau yg salah, bukan generalisir…

      Semoga bendera MerahPutih tetap berkibar di Mandalika…

      • Boleh berkibar tapi bukan diacara yang dinaungi oleh WADA, gelar aja balapan antar kecamatan contohnya ekekekek

  10. Kesimpulan artike d atas:

    1. Kita sudah dpt surat teguran sanksi, yg heboh ini yg ke 3.

    2. 1 dan 2 comply, tapi, dapat surat dulu baru samplenya komplit dan di kirimkan jadinya gak kena sanksi dan kita bisa adakan olahraga antar negara dan jika kita menang di kompetisi di luar negeri bendera kita tetep bisa berkibar.

    3. Comply surat 1 dan 2 dilakukan dengan cara nyuratin kemenpora dulu baru sample bisa di lengkapi dan dikirim, apakah sebelomnya ladi sulit dpt akses ke atlit karena ladi independen (bukan bagian dri lembaga olahraga negara) ?

    4. Surat teguran sanksi ke 3 yg heboh ini dari bulan Mei 2021

  11. Tugas utamanya (karena itu dia dibentuk) malah gak dikerjakan… Trus kerja lidi apaan?? Mending dibubarin aja… Ngabisin duit rakyat aja ????

  12. apakarna menganggap remeh/sepele hal ini..? hmm no komeng lah klo gni… kasian para atlit nya yg udah susah payah berjuang…

Comments are closed.