iklan iwb

Iwanbanaran.com – Caakkk… Transisi kendaran dari mesin konvensional ke mesin listrik akhir-akhir ini makin gencar dilakukan oleh pabrikan besar baik yang bergelut di roda empat maupun roda dua. Jika sebelumnya pabrikan yang membuat sepeda motor listrik seperti Vmoto, Vespa, Kymco, dan bahkan KTM yang saat ini sedang gencar melakukan inovasi terhadap baterai agar bisa mendaur ulang kembali limbah baterai yang telah rusak. Dilalah kini pabrikan asal inggris yakni Triumph mengumumkan bahwa mereka memiliki proyek besar yang mendapat dukungan dari pemerintah Inggris. Koyo opo sih cak proyekne ? Simak detilnya dibawah ini?

Jadi gini cak ceritane, proyek ini merupakan buah hasil dari perusahaan dan lembaga penelitian yang saling berkolaborasi. Lho sopo wae iki cak ? Nah beberapa perusahaan dan lembaga penelitian yang bekerja sama yakni Triumph Motorcycles, Williams Advanced Engineering, Integral Powertrain, dan University of Warwick. Mereka ini bekerja sama dan melahirkan proyek yang dinamakan “TE-1 Project”, sebenarnya proyek ini sudah berjalan sejak 2019 lalu. Namun karena poyek ini merupakan proyek untuk membuat sepeda motor listrik, maka dari itu “TE-1 Project” mendapat dukungan dan didanai oleh Office for Zero Emission Vehicles (OZEV) yang merupakan Departemen Transportasi, Strategi bisnis, Energi & Industri.

Yups OZEV sendiri merupakan perusahaan yang bekerja untuk mendukung dan mendanai perpindahan dari mesin konvensional ke mesin listrik. Artine cak, sesuai namanya zero emission alias tanpa emisi tentunya OZEV memiliki misi untuk membiayai proyek yang berhubungan dengan produksi kendaraan listrik. Lebih jelasnya lagi mereka memang mempunyai tujuan yang baik cak, yakni untuk mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca di seluruh Inggris Raya. Koyone fokus di negara mereka dulu iki cakk…

iklan iwb

Lalu dalam proyek ini lembaga penelitian maupun perusahaan memiliki peranannya masing-masing cak. Seperti perusahaan Williams Advanced Engineering yang berperan untuk membuat baterai, sistem kontrol baterai, hingga unit kontrol kendaraan yang inovatif. Memang jika melihat rekam jejaknya Williams Advanced Engineering merupakan pemasok baterai untuk mobil balap Formula E, jadi sudah nggak diragukan lagi cak kepiawaiannya dalam membuat baterai. Kemudian perusahaan Integral Powertrain berperan sebagai divisi E-Drive yakni untuk membuat sistem penggerak listrik. Setelah itu lembaga penelitian Universitas Warwick berperan untuk menjalankan visi penting yakni untuk mendorong evolusi dari keahlian elektrifikasi. Dan yang terakhir yakni pabrikan Triumph yang memiliki peranan dalam hal pengetahuan untuk pengembangan sepeda motor, pengembangan sistem safety, sampai akhirnya motor diproduksi massal.

Nah sejak dimulainya “TE-1 Project” pada 2019 lalu, mereka mengumumkan bahwa telah menyelesaikan dua fase dari total empat fase yang ditetapkan. Prototype powertrain termasuk baterai telah selesai di fase dua ini, dan sebenarnya British Automobile Council selaku dewan otomotif yang menjembatani hubungan antara industri otomotif dan pemerintah Inggris, menetapkan bahwa fase dua selesai pada 2025 tapi ternyata berhasil rampung lebih awal dan mencapai hasil pengujian yang melebihi target. Wiss ngebut iki cakk…

Kemudian dengan tercapainya target tersebut, mereka akan melanjutkan proyek pada fase ke tiga untuk memastikan baterai dan powertrain yakni sistem yang mengatur transfer tenaga dari mesin ke roda memiliki kinerja optimal saat dipakai di motor listrik. Sedangkan Triumph sendiri telah mengembangkan software alias perangkat lunak baru untuk dipakai di proyek ini supaya motor memiliki respon throttle yang intuitif, brake sistem yang regeneratif, dan traction control. Selain itu, Triumph sendiri yang membuat rancangan sasis prototype termasuk mainframe dan nantinya akan digunakan untuk prototype “TE-1 Project”. Di fase ke empat sasis akan digunakan untuk media pengujian setelah baterai dan komponen lainnya berkembang dan teruji di fase ke tiga.

Last… CEO Triumph sendiri mengatakan “Proyek TE-1 sebagai salah satu fondasi dari strategi sepeda motor listrik masa depan dengan fokus utama pada penyediaan apa yang diinginkan pengendara dari Triumph. Kami ingin mencapai keseimbangan sempurna antara kinerja, penanganan, dan kemudahan penggunaan, seperti Triumph. Saat ini, orang-orang menyerukan nol emisi, dan karena pengendara umum lebih memperhatikan sepeda motor listrik, kami ingin memberi perhatian pada “proyek TE-1″ yang dipromosikan Inggris Raya secara nasional dan tren masa depannya” ujar N. Bruer selaku CEO Triumph. Selain itu, dalam pengumuman ini Triumph resmi memperkenalkan konsep desain yang nantinya akan diproduksi massal dalam bentuk sepeda motor listrik dengan gaya Sport Naked Bike. Wiss makin agresif tenan motor listrik rekkkkk…(iwb)

21 COMMENTS

  1. dibrosur 15 hp
    DiDyno 15 Hp

    Nyemex sebelah
    Dibrosur 15 hp
    DiDyno 12 hp

    Disirkuit
    PCX 117 kmh bisa ngintip lewat Spion si Nyemex yang 122 kmh
    Mueeeehehehehehe???

    • Kalo komen tuh jgn cuma dari satu sumber saja.
      Apalagi sumber nya dari congor eh corong fab rikan..

    • Mbok jgn terlalu telmi.
      Itu 122 kmj pelan2 mendekati yg 117kmj.
      Tinggal nunggu disalip beneran.

      Lha wong ducati yg lari 350 kmj jg butuh waktu buat nyalip motor yg lari 300 kmj lho.

      Wkwkek

  2. Jangankan motor listrik EV yang hybrid aja Piston Ceret Xtreme 150 2klep Hunda gak laku om, 160cc pistun macet makin banyak penyakitnya ekekkekk

  3. Saya pikir cuma Y saja yang punya design Headlamp teraneh di dunia akherat, eh….ini ada teman_nya

  4. ADU CERDAS YUK.
    yang mau menyokong motor/mobil listrik itu siapa, Exxon, Cevron, Total, Shell, Repsol, Revo, Pertamina, Petronas, kan mereka perusahaan minyak masbro, masak jualan minyak suruh jualan listrik? trus Investasi Infrastruktur yang ribuan triliun dari perusahaan itu mau dikemanakan? makanya motor/mobil listrik sulit berkembang krn sulit cari sokongan SDEnergi Pengisian dr perusahaan’2 yg selama ini memang menjual minyak, perusahaan2 itu klo berubah pun paling ke Gas, Biodiesel, Biosolar dll krn infrastrukturnya identik.
    Masak jualan Minyak suruh migrasi ke jualan Listrik, peralatan tambang yg triliunan mau dirongsokin.

  5. Mobil/Motor listrik sangat sulit berkembang krn sangat bergantung kepada pengisian Energi listriknya, pembangkit Listriknya sendiri pakai minyak u/ sumber utamanya, nah perusahaan minyak dunia tentu tdk akan mau menyokong ke motor/mobil Listrik krn mereka selama ini sudah berinvestasi besar berupa infrastruktur tambang dan pendukungnya yg jumlahnya tdk sedikit, dan perlu diingat bahwa perusahaan2 minyak ini produksi minyak tdk hanya u/ kendaraan mobil dan motor saja, tp mereka suplay u industri, pembangkit listrik, kapal lau, kapal tempur, jet tempur, pesawat, kereta api, dll bos. u/mobil dan motor itu hanya sebagian dr konsumen mereka.

Comments are closed.