iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkkkk……luar biasa IWB nggak nyangka respon para followers. Respon yang membuat IWB harus menuangkan dalam bentuk artikel. Sebuah tulisan khusus untuk AHM……tulisan yang memuat surat penting supaya mereka sudi mendengarkan. Emang seperti apa ? Wahai AHM, lihat surat ini !!!!

Pasti sampeyan bingung dengan tulisan ini, maksude opo ? jadi cak setelah IWB memuat artikel perihal kelahiran Honda CB350 H?Ness. Motor yang diperkenalkan dalam dua varian yakni DLX dan versi Pro. Motor retro namun detilnya banyak mengumbar teknologi terkini. Intip saja dari headlamp, lampu sein, jok model flat, bak mesin, knalpot, emblem 3D, termasuk tanki yang memang didesain seklasik mungkin….

Honda CB350 H?Ness bisa dikatakan klasik namun pendekatan beberapa part tetap mengedepankan sisi modern. Monggo pelototin cast wheel, foot step belakang termasuk teknologi yang dibenamkan. Siapa menyangka model klasiknya menyimpan banyak fitur canggih. Salah satu contohnya adalah speedometer analog dan digital yang dicampur menjadi satu. Yang mencengangkan pakde?..Honda CB350 H?Ness dijejali fitur bluetooth yang bisa terkoneksi dengan HP. Fitur ini memungkinkan sampeyan mengontrol navigasi, answer call, navigasi bahkan message dan juga pernik-pernik lain yang membuat Honda CB350 H?Ness dikatakan melompat dari umumnya klasik bike. Lhaaa piye cak?.tidak hanya itu..

iklan iwb

Beberapa fitur lain adalah voltase baterei monitoring, Traction control HSTC, side switch stand, ABS dual channel hingga lampu hazzard. Byuhhh gumoh tenan cak dengan fitur untuk ukuran motor klasik yang dijual miring puol. Lhooo emange piro ?? Honda CB350 H?Ness dijual hanya Rs 1,9laks atau setara dengan 38 jutaan rupiah. Jall?opo ora hasyem. Mesin berkapasitas murni 348,36cc 5 speed ini dijual setara mesin 150cc ditanah air?hanya 38 jutaan. Dan ternyata kehadiran sang CB350 H?Ness direspon luar biasa positif oleh para followers Iwanbanaran. Mungkin ada dua surat elektronik yang bisa IWB jadikan contoh. Intip dibawah ini detilnya…

” Cak mohon tolong pleaseeeee surati pihak AHM perihal motor di atas, tolong suruh bawa dan jual ini ke indo, kasih cc 150 dan copotin teknologi traksi kontrol nya buat neken harga juga gpp yg penting model paten seperti itu.. laku cakkkkk, pastii lakuuuu saya jaminnn. Semoga samopean selalu sehat dan sukses cak ?…” seru Iqstagram. Tidak hanya itu ada lagi surel dari cak Ibbas 07 yang meminta AHM memasukkan model ini ke Indonesia. “Assalamualaikum, bang saranin ke Marketing AMH buat motor kaya gini. Yakin pasti laris ini mah…” cetusnya. Ya….mereka kesengsem model CB350 H?Ness yang dipasarkan di Indonesia. Pertanyaannya mungkinkah hal itu terjadi ?

Jangan harap soal kubikasi. Namun jika model masih ada kemungkinan sebab IWB sendiri pernah menyarankan AHM mempertimbangkannya. Yup…menggunakan nama besar CB pasti cukup mudah bagi Honda jika ingin menggebrak pasar. Sebut saja CB150 Classic….atau retro, entahlah apapun itu namanya cak. Yang jelas dibandingkan meracik model Neo, mungkin akan lebih kuat CB klasik murni ala CB350 H?Ness. Kuwi opini IWB, dan IWB yakin surat ini dibaca oleh pajabat AHM. So….buat teman-teman yang mungkin minta IWB menyampaikan masukan sampeyan perihal model CB350 H?Ness, dalam artikel ini sudah IWB lakukan dan semoga bisa menjadi bahan pertimbangan mereka. CB350 H?Ness? setuju nggak kalau AHM memasarkan ditanah air cak? monggo berikan opininya…..(iwb)

69 COMMENTS

    • yoi cb250 saja berkaca pada yg udah udah 150cc bentukanya malah keluar cb150 verza wadidawwwwww

      urusan retro retro

      tp ttp lah cb250 neo sport lebih unggul bentuknya juga awett desainya

      nanti klo kluar konsumen +62 pasti dibndingin exspektasi vs realita seperti ( xmotion vs verza)

      • Ini sebenarnya Clue ( isyarat ) , bahwa tahun depan siap dihadirkan 150 vintage hnd yang punya fitur2 terbaik sept diatas .
        Kan sudah ada patennya ??

      • Dari pangsa pasar 150 jauh lebih recomen , karena kembali pada ilmu dasar bisnis yaitu meraup keuntungan. Sekalipun dibikin 250ccnya dan tetap laku…namun belum tentu mengalir deras hasilnya k tabungan.
        Untuk tes pasar 250cc sebenarnya hnd indo bisa saja melokalkan Rebel250.
        Namun makin kesini kita bisa lihat , hnd indo lebih condong bermain dan menentukan produk dengan modelnya sendiri.

    • Catatan juga…konstruksi mesin seperti cb 350 H’Ness yg menambah kesan klasik…turunin kubikasi mesin dengan piston yg diameter lebih kecil supaya dpt <=250 cc…

  1. kasih nama tiger kayanya oke cak.
    secara pengguna tiger adalah tipikal konsumen model hness.

    mesin simple, cocok untuk cruiser.

    lagian lama besar tiger penyumbang loyal terbesar diatas megapro.

    • Cb verza itu durabilitasnya tinggi , top markotop .
      Tinggal settingan pabrikan saja …mau dibikin kencang atau mau gedein torsi .
      Apalagi ditemplokin Showa hmmm….
      Sempurna ! ??

    • Setuju…karena bentuk mesin juga ngaruh ke klasiknya…kyk kawak Estrella/ W250…bentuk mesin yg klasik bgt..

  2. W250 nya kawak ada sbnarnya tp kayak kurang laris ya, apa kmahalan? Lebih pilih paket hematnya w175

  3. Oh iya cak, jangan lupa satu lagi, kalau dijual di Indonesia jelas harus ada yang versi spoke wheel. Dijamin menambah kegantengan dalam aura classic yang kuat.
    Mumpung hype nya motor motor classic sedang happening banget

  4. 4 silinder 250cc saja bisa dimodif katanya,apalagi yg segmented dlgini,yg request bisa dihitung dgn jari

  5. ini klasik yang cocoke poool. body dan sasis saling mendukung. karena ada motor yg tangki dan joknya klasik tapi pake deltabox, kesannya kaya motor moder yang dimodif jadi klasik

  6. Asyemmm tenan ancene… knp bisa tekan harga segitu ‘murahnya’ ya Cak kalau di India? apa memang disana tdk ada pajak (pungutan) macam-macam yg menecekik? hampir semua kendaraan harganya bisa dibilang murah dengan kualitas dan fitur yang sangat apik. Kualitas material produk India jangan ditanya deh, tebal-tebal mau mobil atau motor juga. Cuman saking terlalu tebalnya rata-rata bobotnya juga berat-berat hehe… masalah fitur dan teknologi mereka juga tidak pelit, contoh knalpot full chrome kaya gitu kalau di Indonesia umum dipakai motor tahun 2000an kebawah, kesini-sininya udah jarang, chromenya cuma seuprit pakde.. yah walaupun mungkin menyesuaikan juga dg disain motornya. tapi yang jelas secara cost lebih “murah” jika hanya dicat basic hitam tanpa banyak sentuhan Chrome.

  7. Saran saya, Cangkokak mesin tiger om, karena belum ada saingan di segmen retro cc sedang, pasti laku, selaku biker d sumatera sudah tau tangguh nya mesin tiger buat melahap jalan lintas disini

  8. Autobeli cak.. bagus banget kok.. nuasa klan CB nya masih sangat kental. Asal harganya ga se-mehong new supercub dan new monkey yah..

  9. Cb 250 wae cak, kalo 150 kurus nanti, mesin bisa patungan sama cbr 250, nama besar cb? Pasti lakuuu, kalo kasih fitur minim malah merusak nama legenda cb, seperti land cruiser tetap premium, pajero di indonesia image nya jadi turun karena sangat turun spex dari pajero versi awal, suwun

  10. Sek sek. Kok curiga ki mesin nganggo rante keteng po stut iki?
    Lak misal sisteme ko CG lawas yo mending ga usah mlebu.

  11. Jadi cb150 retro aja, pakai mesin verza, tutup bak oli dan magnet dirubah jadi linkaran /bulat. Cat black engine, sisi sirip naked metal.

  12. Import CBU aja. Harga 110 jt. Laku tp pasarnya terbatas.
    Tp di Indonesia mslh utama bkn harga tp perijinan. Ruwet… ruwet… ruwet, kata jkowi

  13. laris?
    belum tentu, biarpun ini merk H.
    karena segmen retro ini niche market.
    kalau bilang pasti ada yg beli lah.
    ya memang pasti ada, cuma yg jadi pertimbangan, jumlah penjualan dan profitnya apa nyucuk?

  14. designnya simple dan ada aura bajaj vikrantnya.

    kalau mau bikin retro modern sekalian aja pake mesin 150 DOHC,
    kykny udah cukup kalau buat pakai harian aja.

  15. Modelnya sama tp kubikasinya 250 cc 4 silinder..kayak motor CB-CB cc besar tahun lampau…pingin beli 4 silinder250 cc tp modelnya sport..tulang tua sdh g cocok..

  16. ya elah.. inferior komplex banget minta dijadiin 150 cc.

    minimal 250 cc kek biar agak sesuai dengan bodi gedenya.

  17. Gila ganteng bener, selalu berhasil dalam melahirkan kembali motor judulnya dengan sentuhan modern tanpa meninggalkan desain yg lama. Well done honda ?

  18. klo 150 cc ya kurg cocok lek..minim 250 lah.. biar kliatan keker berisi mesinnya..

    tp aq ngenteni adv157 cc 4 valve ae lek.. kwkwk

  19. Keren sih cak…
    Kalau dibawa utuh dengan desain dan kapasitas mesin yg sama kebentur beberapa kendala :
    Pertama, kapasitas 350 cc kena pajak barang mewah, pasti harganya jadi melambung tinggi, apalagi fiturnya lumayan current dengan teknologi canggih motor saat ini, sebut saja lampu full LED, spidometer digital, bluetooth, ABS Dual Channel, Traction Control HSTC, side stand switch, dan sakelar lampu hazard.
    Kedua, selera orang indonesia suka motor dengan power besar, seperti sampeyan cak. Motor ini powernya cuma 21 HP dengan bobot mencapai 181 kg, pwr cuma 0,116 saja kebayang larinya seperti apa, worth it gak?
    Ketiga, kalau melihat strategi marketing *HM selama ini, lebih suka jd follower pabrikan lain, pelajari trend analysis market, riset marketnya lebih murah, efektif dan cerdas. Contoh produk yg sudah ada, kasih fitur yg lebih dari pesaingnya dgn harga yg bersaing. Kalau di India yg dibidik honda mungkin royal enfield 350 series, mulai classic, bullet, thunderbird, dan meteor. Tapi kalau di Indonesia jelas tidak ada.

    Kalau dibawa kesini dengan mesin kapasitas kecil jadi kelihatan kurang gagah, tidak terlihat padat dan betotot lagi (muscle bike).
    Jalan satu-satunya turunin sedikit kapasitas mesinnya menjadi 250 cc biar tetap gagah berotot, perbaiki performance mesinnya dan kurangi beberapa fitur canggihnya (misal minus traction control) untuk menekan harga jualnya.

Comments are closed.