iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkkk…moncrottt cak, ini benar-benar pukulan telak bagi industri otomotif tanah air karena penjualan mobil anjlok hingga 89,7%. Sebuah angka yang konon kembali ke 15 tahun silam atau tepatnya kisaran tahun 2005. Akibat pandemi Covid19 berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil bulan April 2020 menyentuh titik nadir selama 4 bulan pertama. Angkanya cak….benar-benar miris. Moncrottt tenan wissss….

Kisah tragis ini terkuak karena data penjualan mobil tetap dibuka oleh Gaikindo. Kondisi ini berbeda dengan motor yang sudah tidak lagi dipublikasikan sejak hampir 1,5 tahun lalu. Makanya untuk motor kita benar-benar buta tapi tidak untuk mobil. Seperti dilansir Detik penjualan mobil wholesales (semua brand) mengalami penurunan sangat tajam. Dlosorrr cak….sebenarnya nggak anjlok lagi tapi wisss dlosorrrrrrrrr. Lha piye oraaaa…

Perbulan April 2020, mobil ditanah air hanya terjual 7.871 unit mobil baru. Catet cak…gabungan semua merk mobil hanya 7.871 unit. Padahal dibulan Januari 2020 mobil masih terjual sebanyak 80.435 unit, Februari 79.645 unit, dan Maret 76.811 unit. Nah…dilalah dibulan April langsung dlosor hanya 7.871 unit. Artinya jika dikalkulasi terjadi penurunan penjualan hingga 89,7%. Pertanyaannya kenapa bisa begitu pesat penurunannya ?

iklan iwb

Dari analisa ada dua poin yang membuat penjualan mobil April nyungsep. Yang pertama karena produksi mobil sudah mulai berhenti sejak bulan April karena Pandemic. Yang kedua….terjadi penumpukan mobil didealer sejak bulan Maret 2020 sehingga pabrikan melakukan pengereman produksi. Harus ditempuh ketimbang “bleeding” cak. Daya beli yang turun drastis menjadi penyumbang terbesar sulitnya pasar. Jika hal ini terus terjaga maka diprediksi penjualan roda empat ditanah air akan terjadi penurunan hingga 40 %. Pertanyaannya piye dengan motor ??

Nahhh ini yang misterius cak. Tidak ada data distribusi ataupun penjualan karena data ini tidak lagi diumbar sejak 1.5 tahun lalu. Bener-bener buta sebab data AISI sudah tidak lagi dishare secara bebas. Hanya pabrikan dan segelintir media yang tahu namun itupun bukan per items produk. Rata-rata penjualan wholesales semua pabrikan dan sekali lagi…tidak untuk konsumsi publik. Padahal IWB sendiri cukup penasaran, seberapa parah efek Korona terhadap penjualan motor, setidaknya sebagai acuan untuk melihat strategi tiap pabrikan dimasa depan. Namun jangan tanyakan perihal ini…IWB nyerah dan kita tunggu saja jika ada media yang mengulas. Market 2020 ? sing jelas mawut babar bunyak…..(iwb)

14 COMMENTS

    • Yg gue salut sama Gaikindo itu menang kalah tetep berani share data penjualan.

      Semua gentle…

      Beda sama AISI, gara2 salah satu pabrikan penjualannya turun terus harus melobi agar data penjualan jgn di share…

      Jadi inget waktu kecil aja, ada anak yg dpt nilai jelek, orang tuanya ga dikasih tau…

      Klo dpt nilai bagus baru koar2

    • alat musik apaan?
      seruling? tinggal tebang bambu dilubangi dah jdi seruling.
      pabrik garpu gk usah komen klo artikel tentang roda 4.
      cukup jdi pembaca yg baik

  1. Buat apa beli kendaraan baru cak kalo kendaraan lama masih nyaman, jangan mau dikadalin nipon cak,
    Harga overprice, kualitas amburadul

  2. Mobil seken harganya ancur2an.. Udah murah, yg beli juga langka

    Bener2 kesempatan buat hunting mobkas idaman nih. Kesempatan yg gak akan terulang dalam satu abad

  3. penjualan motor mungkin tidak nyungsep separah mobil, karena banyak pengguna mobil yg tukar kendaraan harian ke motor.

    • Data penjualan motor , dikekepin

      ..apa faedahnya coba ?

      Data penjualan negara” maju malah dishare per jenis dan merk..itu malah bagus.

  4. Honda…500.000 ? 20% = 100.000 ==> mayan masih untung tifis

    Yamaha 100.000 ? 20% = 20.000 ==> ga kuat bayar gaji kuli apalagi THR….kalo sampe agustus mereka akan pailit ?

  5. Mudik d larang cak, buat apa beli mobil, ga bisa ngeliatin jg ke sodara d kampung mobil barunya.?

Comments are closed.