iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkk…Legenda MotoGP asal Italia, Giacomo Agostini dilanda rasa ketakutan selama wabah Covid-19 yang tiada henti hentinya meresahkan banyak orang, dalam wawancara singkat melalui Sky Sport baru baru ini doi ungkap perasaannya dikala menjalani masa masa karantina di rumahnya, selain itu Agostini juga mengatakan bahwa dua pembalap besar saat ini Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha MotoGP) dan Marc Marquez (Repsol Honda Team) akan kalah jika melawannya di track. Tenanann mbahh??

Hampir semua orang tahu bagaimana prestasi yang telah diraih Giacomo Agostini selama berkiprah di ajang MotoGP pada tahun 60-70an, Total 15 gelar juara dunia dari berbagai kelas berhasil ia cetak semasa kejayaannya.

Selain itu, Brand Mv Agusta sangat melekat pada dirinya mengingat hampir dari seluruh gelarnya ia raih bersama pabrikan tersebut, walaupun ia pernah berseragam Yamaha di penghujung karirnya sebelum memutuskan pensiun di tahun 1977 pakdee.

iklan iwb

Sejauh ini nama Agostini masih terpampang jelas dengan menempati peringkat pertama sebagai peraih gelar terbanyak, ia unggul 2 gelar dari Angel Nieto yang juga masuk sebagai pembalap dengan gelar terbanyak yakni 13 gelar, peringkat ketiga diisi tiga nama Carlo Ubbialli, Mike Hailwood dan Valentino Rossi dengan total 9 gelar, sementara Marc Marquez berada di peringkat keempat dengan 8 gelar.

Giacomo Agostini saat ini tinggal di kota Bergamo dimana kawasan ini adalah kawasan Pusat dari penyebaran virus Covid-19 terbanyak di Negara Italia, di kawasan Bergamo sendiri tercatat lebih dari 10 ribu kasus dan juga telah menewaskan 2500 jiwa sejak pertama kali Covid-19 singgah di Negri Pizza tersebut cakkk..

Hal ini membuat Agostini ketakutan, untungnya dimasa masa Lockdown ini ia taat peraturan untuk tinggal dirumah sebagai upaya pencegahan meningkatnya kasus Covid-19.

“Aku sempat ingin pergi, tetapi aku memutuskan untuk kembali ke Bergamo dan mengunci diri di rumah, aku tinggal disini dan serasa berada di tahanan rumah, semua barang – barangku juga ada di sana. Situasinya saat ini sangat kritis dan aku merasa takut ketika mendengar sirene lewat di malam hari. Ini Mengerikan, melihat bagaimana truk tentara mengangkut peti mati (para korban Covid-19). Kami tidak akan pernah berpikir untuk mengalami situasi seperti ini di tahun 2020, untungnya aku baik-baik saja tanpa meninggalkan rumah,” tukas Agostini melalui Sky Sport.

Saat ini, Agostini hanya bisa berdiam diri dirumah, mengelilingi rumahnya dengan melihat piala dan foto hasil dari kerja kerasnya di masa lalu, iapun berharap bisa kembali ke paddock MotoGP sesegera mungkin. Dalam artian lain Agustini rajin mengikuti beberapa seri MotoGP meskipun hanya memantau para pembalap di area Paddock.

Nah…Menariknya, Agostini menyakini bahwa andaikan ia bertemu Rossi dan Marquez dalam satu track maka doi percaya bisa mengalahkan kedua rider tersebut…

“Rossi dan Marquez akan kalah jika melawanku, dalam hari-hari terakhir ini aku melihat dari masa lalu dan masa sekarang, di mana Valentino dan Marquez telah memenangkan beberapa balapan. Mungkin lebih baik lagi jika kita bisa melihat perlombaan antara kami bertiga, tentu Itu akan menjadi masalah bagi mereka,”

Sementara itu, meningkatnya Covid-19 di beberapa negara memaksa MotoGP harus terhenti untuk sementara hingga waktu yang tidak ditetapkan, Agostini berharap MotoGP bisa kembali digelar setidaknya akhir bulan Juli nanti.
.
?Aku berharap MotoGP bisa mulai lagi pada akhir Juli dengan delapan, sembilan atau sepuluh balapan. Aku berharap Situasinya membaik secara bertahap dan perlahan, kita harus menunggu dan pergi tanpa tergesa-gesa, karena yang utama adalah kesehatan dan kemudian Motorsport,” tutup Agostini….(Cc for iwb)

27 COMMENTS

    • Sekedar info tambahan melalui Agostini dan motor Yzr500 itulah Yamaha menjadi pabrikan pertama dari jepang yang berhasil menjadi juara dunia balap GP kelas tertinggi, hasil ini juga menjadikan Yamaha sbg motivator / guru teknologi bagi pabrikan jepang lain untuk mengikuti jejak yamaha dengan cara meniru sasis dan mesin yamaha

      • Hah serius Yamaha jadi Patokan pabrikan Jepang lain di Grand prix? Pabrikan Jepang lain meniru Mesin dan Chasis Yamaha?

        • Begini bro, lah yang juara dunia duluan siapa? Kan yamaha… yamaha lah pendobrak dominasi raksasa eropa…. Sejak yamaha juara dunia pabrikan jepang lain pun ikut meniru teknologi nya, karna yamaha lah sang penakluk dominasi puluhan tahun eropa kala itu….

          • Yang menang duluan siapa? Kan yamaha, yang pakai monoshock dan deltabox duluan siapa? Kan yamaha… Yang lain tinggal meniru dan meniru apa yang yamaha lakukan…

        • Mungkin kalo dibanding stoner agostini bukan apa2. Sejarah karier casey stoner di dunia balap saya kira paling mengerikan. Bayangkan sejak 5 tahun sudah biasa menjadi juara dan digembleng fisik habis2an. Ingat ada cerita dia ikut di sebuah even balap 7 kelas dan stoner ikut 5 kelas diantaranya dan menang disemua kelas yg dia ikuti. Ini gila makannya di usia 27 tahun dia memutuskan harus pensiun karena kelelahan kronis sejak muda.

    • Scara kbugaran/stamina y sgt jauh… Ikut d 2 kls berbeda y prlu tenaga & konsentrasi luar biasa bg ukuran skrg.
      Si Anu yg d puja2 lbh hebat dr Agostini ikut 2 kls brbeda? G cm trima encok & dengkul klotak2, apalagi ndlosar ndlosor d kdua kls trsebut… Auto remek! ?

      • ingat sepang 2018.
        gak di apa2in malah ndlosor,emang dia kira gampang teknik elbow down?dan yg lebih naas,marsal yg bantuin malah kena bogem

      • @Al Gembel
        Belum tentu juga..
        Perlu diingat di masa Agostini tenaga motor “cuma” berapa HP/DK & di masa awal 1990an (GP500/ 2 tak) tenaga motor sudah tembus 180 HP (YZR500 & RGV500, bahkan NSR500 diisukan tembus 200 HP) manual/ tanpa perangkat elektronik yg pasti sangat menguras tenaga.
        Pernah digambarkan bahwa di MotoGP era 2000an ke sini, racer sudah tidak mungkin bersenang2/ pesta di malam sebelum race seperti halnya tahun 70 s/d 80an..
        Jadi kayanya opa Agostini dlm hal ini sambil bercanda untuk menghangatkan suasana saja ngomong seperti di artikel atas.

  1. Agostini gak kenal pembalap dimari yang jadi blogger jago analisa race pace
    Tau rasa tuh bacot si tini. Sawat kuwali moncrot deh cocodnya… Praakkkkk…. Ompong dia atas bawah

  2. Honda menelorkan pembalap2 jurdun… terimakasih honda…

  3. Klo hanya menyebut angka memang agostini juara paling banyak. Tp perlu di ingat di jaman nya. Pembalap boleh mengikuti 2 kelas sekaligus. Jadi klo sekarang rosi / markez ikut 2 kelas sekaligus, yakin dah angka 13 sudah lama di libas.

  4. juara terbanyak tetap agostini…tetapi rider paling fenomenal dg skill luarbiasa cuma Marc marquez yg punya..

Comments are closed.