iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkk…Dua pekan lalu Andi Farid Izdihar (Idemitsu Honda Team Asia) sukses menjalani debutnya di kelas Moto2 dengan berstatus sebagai rider reguler, keberhasilan mencapai impiannya tersebut, tentunya Andi harus melalui banyak tahapan sebelum akhirnya dipercaya Idemitsu Honda Asia Team Moto2 untuk memback-up pendahulunya yakni Dimas Ekky Pratama…..

Andi Farid Izdihar atau biasa dipanggil Andi Gilang lahir di Bulukumba 14 Agustus 1997, hasrat membalap telah ia tunjukkan saat berusia 8 tahun, namun semuanya dimulai ketika ia berusia 10 tahun dan doi rajin mengikuti kejuaraan Lokal yang sering di gelar di kabupaten Bulukumba. Awalnya sebelum terjun dibalap pro, doi ternyata adalah pembalap liar cak. Hobby yang salah tersebut mulai ditata ketika doi mengenal AHRS. Yup….awal perjalanan karirnya mulai tertata ketika ia mengikuti Program pembinaan pembalap muda lewat Astra Honda Racing School pada tahun 2010.

Setelah itu, dalam rentang waktu 2011 sampai 2013, Andi mulai tampil di kejuaraan nasional yakni Indospeed Race Series, dengan mengendarai Honda CBR150R. Selain itu Doi juga turut serta dalam kejuaraan Motoprix Region 2 dibawah bendera tim Honda Daya Golden. Tidak sampai disana cakkk, catatan prestasi Andi berlanjut dimana ia berhasil menjadi atlet PON terbaik dalam cabang balap motor yang mewakili Provinsi Jawa Barat pada Pekan Olahraga Nasional XIX. Ia berhasil memboyong medali emas dalam kategori nomor perorangan Underbone A, dan membawa pulang medali perak pada nomor beregu Underbone A.

iklan iwb

Tidak sampai disitu cakkk, atas benerapa torehan prestasi yang sukses dicetak pada tahun 2013, Andi berhasil mendapat kepercayaan Honda untuk tampil perdana dikancah internasional pada ajang Asia Dream Cup tahun 2014 dan doi sukses bertengger diposisi enam dalam klasemen akhir, pasca meraih hasil yang memuaskan pemuda Bulukumba tersebut akhirnya lolos seleksi Asia Talent Cup dan ditetapkan sebagai rider reguler pada tahun 2015, namun ajaibnya secara dramatis doi mampu melawan rider asia lainnya dan sukses memenangkan seri Losail, Qatar.

Selain menjuarai seri Losail Andi juga berhasil meraih podium kedua pada seri Sepang, Malaysia. Doi menutup musim 2015 pada ajang Asia Talent Cup dengan menempati posisi 9 dalam klasemen akhir dan membawa pulang 104 Poin yang sangat berharga. Disela sela musim 2015 Andi juga turun dalam ajang ketahanan Suzuka 4 Hours dan sukses mengamankan podium kedua bersama rekan satu timnya yakni Aditya Pangestu. Aslii sangar cakkkk..

Tahun 2016, Andi Gilang masih mendapatkan kesempatan untuk berlaga di Ajang Asia Talent Cup, kesempatan tersebut jelas tidak disia siakan Oleh Andi, terbukti ia berhasil tampil lebih baik dibandingkan musim sebelumnya. Ia berhasil mengamankan 6 Podium dan 3 diantaranya ia rampungkan di podium puncak pada seri Losail dan Sepang. Andi akhirnya menutup musim 2016 pada kejuaraan Asia Talent Cup diperingkat ketiga dengan raihan 167 Poin. Disisi lain Andi juga ditunjuk Astra Honda Racing Team untuk berlaga di kejuaraan CEV Moto3 dan musim pertamanya ia habiskan untuk adaptasi dengan capaian terbaik finish diposisi 12 dan mengakhiri musim diperingkat ke-32 di sirkuit Algareve, Portugal dengan total 4 Poin.

Musim 2017, Andi Gilang kembali melanjutkan kiprahnya di kejuaraan FIM CEV Moto3 tentunya dengan support penuh dari Astra Honda Racing Team, musim keduanya berlaga di ajang Eropa doi berhasil meningkat dibanding musim sebelumnya, terbukti dengan capaian terbaik finish diposisi 5 pada sirkuit Albacete, Spanyol. Andi Menutup musim dengan bertengger diposisi 17 dan mengumpulkan total 29 Poin. Selain itu doi juga sempat turun dengan status Wildcard pada seri Sentul, Indonesia dan sukses meraih podium 2 dan 3.

Musim 2018, Andi beralih ajang menuju Asia Road Racing Championship di kelas Supersport 600 dibawah bendera Astra Honda Racing Team, dengan CBR600RRnya Andi berhasil mensabet dua kemenangan di sirkuit Sentul. Andi Menutup musim tersebut dengan menempati posisi 5 dalam klasemen akhir dan membawa pulang 117 Poin. Disela sela itu Andi juka ditunjuk Honda Asia Dream Racing untuk membalap di Ajang ketahanan Suzuka 8 Hours dan berhasil finish diposisi ketujuh dengan dua rekan satu timnya yakni Troy Herfoss dan Zaqhwan Zaidi.

Musim 2019, Andi Gilang masih bertahan di kelas Supersport 600 dan masih memperkuat Astra Honda Racing Team. Musim lalu adalah musim yang cukup sulit bagi Andi mengingat dominasi Yamaha R6 cukup ngeri cakkk, meski begitu Andi berhasil mengamankan 2 podium dan menempati posisi 5 dalam klasemen akhir dengan mengumpulkan 94 Poin, disisi lain doi juga mendapatkan kesempatan untuk turun sebagai Wildcard di kejuaraan FIM Cev Moto2 sebanyak 4 seri, doi berhasil meraih hasil terbaiknya saat tampil pada race kedua Catalunya, Barcelona dengan mengamankan posisi 5. Andipun menutup musim 2019 dengan meraih 36 Poin dan bertengger diposisi 14 cakkk. Selain itu itu Andi juga sempat di tunjuk Idemitsu Honda Team Asia untuk menggantikan Posisi Dimas Ekky yang masih dibekap cedera tepatnya di sirkuit Misano, San Marino, ia menuntaskan Race diposisi 24.

Musim 2020, adalah tahun puncak dari serangkaian perjalanan Andi dimana doi resmi menjadi pembalap reguler Moto2 menggantikan Posisi Dimas Ekky. Test pra musim diselesaikan dengan baik dan Andi menuntaskan seri pembuka Losail, Qatar dengan finish diposisi ke-22. Ajibnya ia berhasil mengalahkan Juara Reguler Cev Moto2 2018 yakni Jesko Raffin dan Juara Dunia Moto3 2019 Lorenzo Dalla Porta. Goooo merah putihhhh !! (iwb)

 

 

22 COMMENTS

  1. Intinya kalo pengen jadi pembalap moto2 awali karir balap anda dengan ikut balap liar dijamin anda bisa jadi pembalap moto2, karena sudah ada bukti nyata andi gilang ikut balap liar bisa jadi pembalap moto2

    • Cukup oke Kiprahnya Cak, apalagi difasilitasi H indo… Sampai international tsb. Perjuangan dan buaya tidak sedikit.. dan bukan hanya 1 pembalap..tapi banyak ,hal yang tak mungkin dilakukan tetangga … Yang mana untuk balapan saja Nimbrung Gratisss dengan Starter sebanyak banyaknya ( mumpung Gratisss ? )

  2. Ayoo KAWAZAKI go MOTO GP moto 2 ..jangan Ndekemmm ae ..motor mu desain keren2 ajib2
    Jgn banyakkk gaya lawann Suzukii..??????

  3. jenjangnya lebih jelas dan terarah daripada jaman pembalap “from hero to zero” , waktu itu ridernya cuma sekali posisi 5 di all Japan Championship,tapi bukan dari hasil balapan melainkan dari hasil kualifikasi,karena balapannya dibatalkan, la kok terus disunaik TZ125 ke GP125,teganya TZ125 sudah out off date, sudah tidak dikembangkan lagi sama Jepangnya kok disuruh ngelawan Aprilia,Gilera,Derbi,Honda,yang terus diupdate motornya…sakno…sakno…

  4. Pemnalap penggembira ben seneng rakyat indonesia. Wkwkw

    Kasian yg ampe muja2 cuma pelengkap wkkkwwkwkw

Comments are closed.