iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkk…Pembalap veteran Dakar Rally asal Portugal, Paulo Goncalves meninggal dunia setelah mengalami crash pada stage ketujuh dalam event pembuka Dakar Rally awal tahun yang berlangsung di Arab Saudi. Yup….Rally Dakar kembali minta tumbal cak !!

Alberto Goncalves yang kini berusia 40 tahun sedang bertarung di kejuaraan Dakar edisi 13 bersama pabrikan India, Hero dan ia bertengger di posisi ke 46 secara keseluruhan ketika rally kembali dilanjutkan setelah jeda istirahat hari Sabtu kemarin.

Perhari Minggu ini, sejak Stage 1 yang berlangsung sejak pekan lalu Goncalves telah menempuh jarak sejauh 546 km di kawasan gurun pasir Riyadh, Wadi Al Dawasir. Namun perjuangannya harus terhenti ketika doi mengalami crash setelah melahap jarak 276 km sekitar pukul 10.16 waktu setempat, belum ada kejelasan mengenai kronologis dari crash rider Portugal tersebut, namun ketika terpantau doi sudah tidak sadarkan diri, dugaan kuatnya ialah Goncalves alami henti jantung secara mendadak pasca crash.

iklan iwb

Tim medis langsung mengerahkan Helikopter sebagai pertolongan pertama dan ia di terbangkan ke rumah sakit Layla yang tidak jauh dari lokasi kejadian, Goncalves.pun di Nyatakan meninggal ketika sudah berada di Rumah sakit tersebut. R.I.P Goncalves..

Nahh… tidak ada salahnya jika kita sedikit menelisik sosok yang sangat familiar di Ajang Dakar Rally ini, Paulo Goncalves lahir pada tanggal 5 February di Esposende, Portugal. Doi sebelumnya telah mencetak banyak gelar di kejuaraan motorcross Lokal, hingga pada akhirnya pada tahun 2006 Goncalves menjalani debutnya pada kejuaraan ekstrim Dakar Rally dan berhasil merampungkan race secara keseluruhan di peringkat ke 25.

Kemudian doi bisa menembus sepuluh besar pada tahun 2009 dalam kategori maraton pertama yang berbasis di Amerika Selatan. Dua tahun kemudian, setelah beralih pabrikan dari Honda menuju BMW doi yang diharapkan bisa mengakhiri paceklik kemenangan BMW selama satu dekade, namun sayangnya ia gagal meraih kemenangan akibat cedera.

Selanjutnya, Goncalves mengambil tantangan lain pada tahun 2012 dengan memilih roda empat Dalam Rally Dakar bersama Husqvarna. Namun harapannya untuk menyelesaikan karier terbaik Dakarnya pupus lantaran ia harus menerima penalty enam jam karena menerima bantuan dari luar.

Tahun berikutnya, ia mengulangi finish terbaiknya yakni peringkat ke-10 sekaligus meraih juara dunia FIM Cross-Country Speedbrain, Jerman. Kemudian Dakar 2014, Goncalves dan rekan setimnya yang lama, Joan Barreda kembali mengikuti Speedbrain bersama Honda. Lagi lagi Goncalves apess dan kala itu doi kecewa besar karna tunggangannya terbakar pada stage kelima.

Tetapi disisa tahun 2014 ia kembali tampil cemerlang pada kejuaraan dunia Cross-Country, dengan kemenangan dramatis di Gurun Abu Dhabi dan tahun 2015 bersama Honda Doi menempati Runner Up Dakkar setelah bersaing dengan Marc Coma, Goncalves juga membeti ancaman utama bagi KTM yang tak terkalahkan dalam maraton legendaris tersebut.

Lalu, pada tahun 2016 Goncalves berada dalam titik puncak terbaiknya setelah sukses memimpin beberapa stage sebelum istirahat. Namun karena akumulasi secara keseluruhan termasuk masalah mekanis, crash (ringan) dan penalty doi harus mengubur niatnya untuk menyelesaikan race. Kemudian di tahun 2017 doi hanya finish diperingkat keenam.

Sayangnya Goncalves terpaksa melewatkan Dakar pada tahun 2018 akibat dlosor dalam kompetisi nasional dan menderita patah tulang limpa yang membutuhkan operasi, tetapi ia berhasil pulih jelang Dakar tahun 2019 dimulai. Usahanya dalam meraih kemenangan kembali pupus pasca tersingkir pada hari kelima. Dan terakhir tahun 2020 Speedbrain yang bekerja sama dengan pabrikan India, Hero memilih Goncalves untuk bergabung dalam proyek menarik tersebut sebelum akhirnya maut menjemputnya.

Last…Tragedi tragis ini adalah kali pertama terjadi dalam lima tahun terakhir, dimana pada tahun 2015 Micha? Hernik yang berusia 39 tahun juga meninggal ketika mengikuti Dakar Rally….(Cc for iwb)

10 COMMENTS

Comments are closed.