iklan iwb

IWANBANARAN.COM – Cakkk apa kabar ki Boyolali sing kondang dengan susu sapinya, kalau bicara Boyolali membuat IWB teringat kembali pada beberapa waktu lalu turing kemerdekaan menggunakan salah satu motor trail bersama dengan team dari Semarang. Boyolali lagi rame dengan suara raungan knalpot dari motor sirkuit yang ada di kota Boyolali. IWB laporkan? dari sirkuit yang berlokasikan di desa Mojosongo Boyolali Jawa Tengah ini menjadi ajang laga bergengsi di kelas internasional. Tapi sebelum lanjut Siapke kopi karo gedang goreng kang bro buat teman membaca.monggo dilanjutkan…

Ya Trial Game Asphalt Internasional Championship ( TGAIC ) 2019 resmi di gelar di Boyolali cak, Seperti yang kita tahu cak tahun 2018 lalu salah satu pembalap supermoto asal Prancis juga pernah merasakan persaingan di kancah balap Supermoto yang dilaksanakan di Sirkuit Stadion Kanjuruhan, Malang, sebut saja Germain Vincenot yang merasakan balap di Indonesia. Dan sekarang ini tidak hanya itu bahkan sekarang ini menghadirkan 3 pembalap Eropa mereka adalah Sylvain Bidart, Maxime Lacour dan Germain VIncenot.

Tak perlu dipertanyakan lagi seperti apa sepak terjang mereka di dunia balap supermoto baik itu di negaranya ataupun tingkat internasional.” Dengan itu mereka di datangkan langsung dari Eropa agar para pembalap Indonesia juga bisa menikmati serta merasakan bagaimana balapan dengan para rider handal yang mana kang bro tau dengan adanya kompetisi membuat cara balap yang tidak monoton dengan lawan yang tidak biasa.

iklan iwb

Bukan berarti pembalap Indonesia tidak mumpuni akan tetapi dengan ini 76rider bisa menjadi wadah untuk para pecinta balap supermoto” tutur Mario CSP.

kangbro pasti juga akan bisa merasakan seperti apa greget dari balap yang diselenggarakan oleh Trial Game Asphalt Internasional Championship 2019 ini, dengan adanya banyak wajah baru yang terlihat mengikuti balap Trial Game Asphalt Internasional Championship yang di gelar selama 3 tahun ini. Semakin mengalami peningkatan dan semakin kompetitif dengan adanya acara ini. Semoga ini menjadi trend yang positif untuk pecinta motor trail dan supermoto, tutur Jim Sudaryanto selaku race director Trial Game Asphalt Internasional Championship.

Tidak hanya itu dengan ini juga harapan nya animo masyarakat dengan laga bergengsi ini membuat para pembalap dari komunitas dapat semakin meningkat dengan memberikan aturan yang jelas serta regulasi yang sudah kita tetapkan dan di tahun 2020 mendatang kita akan melakukan perubahan yang menjadi regulasi baru untuk laga Trial Game Asphalt Internasional Championship 2020 nanti, diantaranya adalah knalpot, ya karena mengingat posisi yang ada dari pabrikan maka aturannya nanti adalah posisi knalpot harus diatas tapi bisa dilakukan modifikasi.

Berikutnya adalah Helm, tahun depan kita wajibkan untuk menggunakan helm motorcross karena ini balapan supermoto maka harus disesuaikan dengan motor yang digunakan. Itu tadi kangbro yang disampaikan oleh bapak Jim Sudaryanto untuk regulasi mendatang, jadi buat kangbro rider rider semua visa disiapkan mulai dari sekarang untuk mengikuti regulasi baru yang sudah menjadi keputusan manajemen Trial Game Asphalt Internasional 2020.

Sirkuit ini menjadi tempat kali kedua yang menjadi pembuka dan penutup dari gelaran Trial Game Asphalt yang digelar selama 5 ronde ini. Kok isa ping pindo kang? Ya karena kalau kangbro semua ngikutin gelaran TGA ini seri perdana adalah dilokasi ini di sirkuit Boyolali jawa tengah dan ditutup juga saat seri final juga di sini, ini terjadi karena agenda awal adalah gelaran final TGAIC akan dilaksanakan di sirkuit Mijen Semarang,karena masih dalam tahapan renovasi dan belum siap untuk dilaksanakan di sana maka di putuskan sirkuit Boyolali yang menjadi sirkuit pembuka dan penutup pada TGAIC 2019 ini.

“Perbedaan final ini adalah adanya kelas 450 internasional dan tetap adanya kelas utama yakni 250 ,175 non pro dan open, dengan mendatangkan pembalap 3 prancis dan 1 pembalap Inggris adalah untuk beradu dengan pembalap Indonesia seperti doni tata,farudilada dan irfan hari untuk beradu skill 450 dengan pembalap internasional.

Untuk lintasan sudah kita agendakan di sirkuit mijen,karena pas jadwal TGAIC seri final ini ternyata belum selesai renovasi sehingga kita tidak bisa melaksanakan di mijen, karena mengingat sirkuit Boyolali ini ternyata sudah menyediakan fasilitas yang cukup memadai dimana yang dulu area Paddock belum aspal,kini sudah di aspal dan fasilitas lain karena ini sirkuit permanen dan sudah di rancang untuk kondisi kering dan basah sehingga kita putuskan untuk kembali ke Boyolali”…tutur pak Jim Sudaryanto

Tommy sendiri bertekad untuk bisa menjadi juara umum dikelas 250 dengan bekal yang sudah di miliki selama ini

Kalau IWB sendiri melihat gelaran ini memang cocok cak supayane sing podo seneng trail Supermoto punya wadah yang jelas untuk menyalurkan hobi dan bakatnya….(iwb)

7 COMMENTS

Comments are closed.