iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkkk…Team Suzuki Ecstar merampungkan test selama dua hari di sirkuit Valencia, Spanyol. Mereka menegaskan bahwa kedua ridernya, Alex Rins dan Joan Mir puas terhadap Prototype 2020 yang telah mereka test. Manager teknis Suzuki, Ken Kawauchi menyebutkan jika Rins dan Mir merasa puas dengan presentase sekitar 80%. Pertanda bakalan lebih kompetetif dibandingkan musim ini???

Seperti yang pernah IWB Laporkan pada artikel sebelumnya, bahwa sebenarnya Suzuki tidak menghadirkan mesin yang benar benar baru untuk menghadapi musim 2020, namun mereka menghadirkan evolusi mesin versi 2019 dengan beberapa perombakan yang diharapkan bisa melawan Yamaha, Ducati maupun Yamaha musim depan.

Alex Rins dan Joan Mir tercatat menuntaskan test dengan total 226 Laps selama dua hari. Suzuki fokus pada dua poin penting yaitu mesin dan juga Elektronik. Mereka menyebutkan bahwa prototype 2020 memperoleh keuntungan dalam segi power yang lebih besar dan lebih halus dibandingkan dengan mesin 2019, namun dalam segi TOP Speed Suzuki masih perlu berbenah lagi, mengingat area tersebut menjadi kelemahan utama mereka musim ini.

iklan iwb

Nahhh…Suzuki sendiri tetap bersemangat untuk terus mengembangkan prototype 2020 pada test yang sudah dilaksanakan di sirkuit Jerez, Spanyol kemarin…

“Prioritas utama kami dalam test ini adalah untuk menguji mesin dengan spesifikasi 2020 dan kami melakukannya dengan kedua rider, (Hari Selasa) kami menerima umpan balik yang positif, mereka berdua cukup senang dengan itu; (Hari Rabu) kami bekerja untuk menyelesaikan beberapa masalah elektronik dan rider kami puas sekitar 80% akan hal itu.” Ujar Kawauchi.

Sementara itu, Kawauchi berharap untuk bisa mengkonfirmasi spesifikasi mesin 2020 pada rehat musim dingin dalam mengembangkan paket baru mereka, karena Sesuai regulasi teknis MotoGP yang berlaku bahwa seluruh pabrikan harus menghomoglasikan mesin barunya sebelum seri pertama Losail, Qatar musim depan dimulai.

?Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa kami memiliki keputusan akhir tentang mesin, tetapi yang pasti sepertinya kami berada di jalur yang benar. di Jerez pekan depan kami akan fokus lagi pada mesin, menemukan solusi baru dengan elektronik yang diharapkan akan membantu kami dalam keputusan akhir (Pemilihan mesin untuk Homoglasi). Kemudian paket itu bisa siap untuk test Sepang dan kami akan mengembangkan beberapa part lagi untuk menyelesaikan paket 2020 ini.” tutup Kawauchi.

Disisi lain Manager Suzuki Ecstar, Davide Brivio juga menjabarkan perlunya mengunci spesifikasi mesin sebelum libur musim dingin agar Alex Rins dan Joan Mir bisa mempertajam fokusnya pada set-up prototype 2020 sehingga mereka bisa beralih fokus ke part lainnya seperti sasis yang akan dilanjutkan test pra-musim Sepang, Malaysia Februari mendatang.

Kami memiliki mesin dengan spesifikasi baru untuk ditest, Alex Rins dan Joan Mir merasa lebih nyaman dengan paket itu, tetapi kami membutuhkan waktu untuk mengerjakannya lagi, terutama dalam elektronik dan set-up yang terus kami tingkatkan setelah menjalankan test selama dua hari ini. Kami juga membandingkan beberapa part lainnya. Sementara saat ini kami fokus pada mesin dan elektronik, lalu Sepang kami bisa fokus pada set-up yang lebih umum dan kami harus memiliki beberapa modifikasi baru diarea sasis.” ujar Brivio.

Pun begitu dengan Ujung Tombak Suzuki yakni Alex Rins, ia menyebutkan test berjalan positif karena ia bisa meningkat dengan prototype 2020.

“Hari ini telah menjadi hari yang positif, karena kami meningkatkan pekerjaan kami pada mesin dan hasilnya baik, aku bisa memperbaiki lap time dengan sangat konsisten, yang berarti bahwa mesin spesifikasi baru memberikan dukungan yang baik dan aku merasakan banyak alami peningkatan,” Ujar Rins.

Last…Patut disimak iki cakkk bagaimana kelanjutan dari paket Suzuki yang diberikan kepada Duo ridernya, akankah Suzuki bisa menjadi tantangan serius dalam perebutan gelar musim 2020 melawan Marc Marquez (Repsol Honda Team)??? (Cc for iwb)

25 COMMENTS

  1. ekekekek

    Suzuki dan ducati berlomba – lomba agar motornya nyaman seperti M1….
    sebelah berfilosofi motor balap harus ndlosor…. ?

  2. kalo emang benar bisa nambah top speed pada mesin inline tanpa mengorbankan keseimbangan ya hebat! semoga bisa, takutnya kejadian 2017 terulang lagi. dan akan menjadi sejarah baru jika menyamai atau bahkan mengalahkan top speed mesin v

  3. Sem.. lek iwb kalimatnya jos.. mungkin hodan terlalu superior… untuk melawan yamaha dukati maupun yamaha… ?

    • Itupun dah Sunat tekhnologi ?
      Sept yg kita tau..tekh H itu udah 20 taon didepan rival2 , kalau yg kita lihat saat ini dikarenakan H sekedar mengImbangi…agar ada kompetisi ?

  4. Lho..inline kw kenapa ngejar top speed (kencang)? Harusnya mengedepankan kenyamanan supaya semua ridernya bisa finis dan tidak pegel2. Seperti pabrikan sebelah dong, MotoGP cari nyaman, matic harian
    buat kencang2an…

    • Yang Lucunya lagi….rumus bikin kencang dari pabrikan sebelah itu aneh ? bukan ngebangun ( R n D ) di bagian mesin ,malah bikin kopong sana sini pluzz nambah jumlah Plastix Pp agar dapet Pwr yang diinginkan ?

  5. Sebelumnya salam kenal ya Cak…

    Soalnya pengen komen juga. Sepertinya memang Suzuki musim ini mulai serius menghadapi rival rivalnya Cak..

    Harapan Jasmin sih, moga persaingan makin ketat shngga kompetisi pun makon ramai…:)

  6. Sebenarnya bukan permasalahan motornya cak, intinya bagaimana pembalap yang bisa menguasai motor. Suzuki punya kelebihan di speed cornel knp ini tdk dimanfaatkan secara maksimal oleh pembalap nya. Permasalahan-permasalahan top speed sebenarnya tdk terlalu mempengaruhi performa dari pembalap, team, dan pabrikan. Sebagai contoh Jorge Lorenzo di Yamaha, kita ketahui di Yamaha dia begitu bagus, bahkan bisa fight dengan Marc Marquez padahal motor nya kalah top speed. Tpi Dy pandai dalam menguasai dan memahami kelemahan motornya, pada akhirnya dia bisa juara dunia 2015

    • Dasar nonton motogp baru kmaren sdh sok tau.
      Lorenzo pd saat pegang yamaha msh bgs top speednya jg oke karna pd saat itu ecu masih buatan pabrikan sendiri .

  7. Sizuki kuat di corner speed ya krn memang powernya kurang buas.
    Itu sdh konsekwensi yg lazim.
    Yamimi pun bgitu saking lemotnya.
    Lihatlah ducati dan honda.. dgn power buasnya jelas susah maen di corner krn powernya harus pintar2 dijinakin. Salah maen throttle dikit bisa high side..

Comments are closed.