iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkk…pasti sampeyan tahu bahwa dunia ini semakin tua. Emisi gas buang yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor menambah beratnya beban bumi. Jumlah yang mencapai jutaan unit dengan kecenderungan terus meningkat membuat para pengatur regulasi berpikir keras bagaimana polusi udara bisa ditekan seminim mungkin. Dari sana lahirlah aturan gas buang yang harus memenuhi standart Euro 1…meningkat Euro 2….Euro 3….Euro 4 dan ditahun depan akan melangkah ke Euro 5. Pertinyiinnyi…..Apa sih Euro 5 ??? kapan diberlakukan ??? nahh diartikel ini IWB akan coba bedah dan kupas untuk sampeyan biar ora bingung. Cekidot cakkk….

Kalau sampeyan jeli memperhatikan, pabrikan sekarang memberikan desain knalpot yang nggilani tenan. Bentuk silencer gede segaban yang mungkin bisa buat gebuk maling. Monggo sampeyan intip Suzuki GSX-R1000. Atau Honda CBR1000RR terbaru….desain knalpotnya gede-gede. Tindakan yang tidak berlebihan dan tidak dibuat-buat. Lha sampeyan pikir? wae, mana mungkin pabrikan mau membuat model demikian kalau nggak terpaksa sebab costnya jauh lebih besar. Desain segaban ditempuh karena pabrikan harus meracik catalic converter super ketat agar emisi gas buang yang keluar sesuai dengan aturan Euro 4. Kuwi baru Euro 4…piye dengan Euro 5 ??

Sebelum kita membahas lebih jauh, mari kita intip sejarah aturan emisi gas buang. Sesuai dengan namanya, awal tercetus untuk mengatur emisi gas buang ini datang dari Uni Eropa. Gabungan negara-negara dibenua Eropa yang akhirnya brojolin istilah Euro 1. Nah….Euro 1 untuk sepeda motor mulai berlaku pada 17 Juni 1999, diikuti oleh Euro 2 pada 1 April 2004 dan Euro 3 pada 1 Januari 2006. Ditahun 2013, Uni Eropa mengubah seluruh sistem dan menerapkan emisi gas buang yang lebih ketat yakni Euro 4 (berlaku resmi 2017) dan Euro 5. Kedua fase ini diberlakukan secara bertahap. Saat ini masih Euro 4 karena rencananya “Euro 5” – standar emisi baru berlaku pada 1 Januari 2020. Euro 5 ini akan mengikat dan kemungkinan diikuti oleh seluruh negara didunia. Terus apa perbedaan antara Euro 1 dan 5 ?

iklan iwb

Yang jelas tingkat ambang batas emisi gas buang yang semakin ketat dan makin superketat cak. Contohnya Euro 4 dan 5. Standar emisi lebih ketat saat masuk Euro 5, dengan ambang batas lebih rendah untuk karbon monoksida, hidrokarbon yang tidak terbakar, dan oksida nitrogen (NOx). Tidak seperti Euro 4….Euro 5 yang akan diberlakukan Januari tahun depan juga memperkenalkan hidrokarbon pengukur standar baru tidak termasuk metana. Di bawah aturan baru, sepeda motor harus menghasilkan tidak lebih dari 0,1 g/km hidrokarbon, dengan hidrokarbon non-metana (NMHC) mewakili kurang dari 68% dari jumlah itu. Mumet ? wiss ora usah dipikir cak…biar pabrikan yang mikir…

Nah…Euro 5 nanti akan membidik seluruh new model yang brojol setelah 1 Januari 2020. Artinya jika pabrikan ingin merilis produk anyar harus memenuhi regulasi emisi gas buang Euro 5. Kecuali untuk produk yang sudah eksis…tetap boleh dipasarkan namun diberikan tenggat waktu penyesuaian ke Euro 5 paling telat 1 Januari 2021, jadi setahun cak. Setelah tahun itu, model lama yang masih Euro 4 akan dilarang dipasarkan di Eropa. Artinya pabrikan harus melakukan improvisasi kalau tidak ingin produk mereka di Block di Eropa. Jadi jangan heran jika ditahun 2021 nanti sampeyan akan melihat beberapa engine rontok discontinue jika tidak bisa dimprove…

Last…makin ketatnya aturan emisi gas buang seakan enggan memberikan ruang untuk mesin bensin terus eksis. Apalagi sekarang dunia getol banget memperkenalkan motor penggerak listrik yang diharapkan akan mengganti mesin berbahan bakar fosil dimasa depan. Btw…aturan emisi gas buang yang makin ketat akan membuat performa motor secara umum akan terus menurun. Indonesia sendiri belum ada konfirmasi apakah akan mengikuti Eropa dalam waktu dekat mengingat hingga detik ini kita masih stagnan di Euro 3. So….dari sini wis mudeng cak ? (iwb)

 

30 COMMENTS

  1. lah pembangkit listrik yg dipakai cas kendaraan listrik pakai bahan bakar apa dong??? limbah baterainya ntar gimana pengolahannya???

  2. Tapi Lek…masih banyak Negara yg belum menerapkannya seperti pakem eropa sana ? jadi masih sangat terbuka bagi negara2 kelas 2 dan kelas 3 ?

  3. Disana pada pusing gimana bisa lolos euro 5, disini boro-boro mikirin catalic cobverter…yang ada manah pada pusing gimana bobok knalpot standar biar suaranya emmm……berrrrrrrrrrrr ?

    • Eh ada Om Bronpit, iya kemarin baru aja lihat reviewnya Alberto Naska untuk R1 2020. Tenaganya R1 2020 memang tidak naik, tapi mesin banyak diubah agar sesuai spec Euro5, powernya memang banyak dicekik supaya lolos regulasi tersebut.

  4. diluar situ sih oke, disini sampe euro 10 jg banyakan sia” beli motor besok bobok knalpot/ganti knalpot besi gulung biar gahar brisik bikin nenek” jantungan,
    Trus bahan bakar diesel e dri thn 1980 itu” wae dg ciri khas ngeboooolll pekat, yg pake suv 400juta an ae msh bnyak yg bangga pake bahan bakar 1980 subsidi

Comments are closed.