iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkk…Duo Monster Energy Yamaha MotoGP, Maverick Vinales dan Valentino tampil sedikit diluar ekspektasi pada Putaran ketiga belas MotoGP Misano, San Marino. Vinales yang memiliki pace luar biasa saat free practice serta kualifikasipun tidak mampu podium satu. Termasuk Vale yang harus puas diposisi 4. Pertanyaannya…..apa penyebab mereka kalah dengan Rookie Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) yang juga membesut Yamaha M1.19 ???…

Pertama, kita akan bahas Maverick Vinales karena ia adalah sang peraih Pole Position Misano dengan dominasinya selama akhir pekan, Vinales sendiri memang sudah mempersiapkan segala macam hal sejak Test Misano tiga pekan lalu dengan fokus sepenuhnya dalam menentukan Set-Up serta mengatasi masalah Grip yang selalu menjadi momok menakutkan bagi Yamaha selama musim 2019 ini.

Vinales merasa ia bisa saja fight untuk kemenangan disirkuit Misano, namun lagi-lagi penurunan grip yang cukup mengejutkan ketika awal Lap membuatnya kehilangan waktu lumayan banyak cakkk. Vinales tampil epic ketika Qualifiying, dimana ia berhasil menempati Pole keduanya musim ini setelah terakhir kali terjadi pada Losail, Qatar.

iklan iwb

Ia mengawali race dengan baik dan langsung melesat memimpin race sementara setelah start, tapi setelah melalui 3 Lap ia tergusur Fabio Quartararo dan juga Marc Marquez (Repsol Honda Team). Vinales menyebutkan jika menurunnya Grip tersebut memaksanya harus mengubah gaya balapnya selama race berlangsung guna mendapatkan kembali feel terbaiknya. Upayanya mengejar Quartararo dan juga Marquez sebenarnya berhasil ketika ia mampu memangkas gap menjelang race berakhir, tapi kesalahan yang dilakukan pada tikungan ke-10 menyebabkan ia harus puas finish di podium ketiga….

Di tiga lap tersisa, aku melihat gap dengan grup terdepan hanya +1,4 detik dan aku mempertaruhkan segalanya saat itu juga, tetapi aku kehilangan sesuatu dibagian depan pada Turn 10 dan itu membuatku tertinggal lagi menjadi +1,8 detik. Kemudian Aku finish dengan gap +1,6 detik dibelakang pemenang race. Namun masalah utamanya adalah Lap 3 & Lap 8 karena aku tidak memiliki banyak grip. Kami tenang dan kami tahu bahwa akan mendapatkan kesempatan untuk memperjuangkan kemenangan lagi nantinya, karena dalam dua race terakhir kami sangat dekat dengan pemenang, jika bukan karena kehilangan grip kupikir kami bisa berjuang disetiap race jadi itu poin pentingnya. Yamaha sudah membaik. Karena Semua rider Yamaha finish di lima besar dalam race itu adalah hal yang hebat bagi kami.” Tutup Vinales….

Masalah serupa ternyata juga menghampiri Valentino Rossi, namun sedikit berbeda karena ia lebih bermasalah dengan Grip ban belakang. Wehh lengkap sudah cakk Vinales depan dan Rossi belakang…

Valentino Rossi menyebut Home Race keduanya musim ini dengan Optimis tinggi, terlebih pada pre-event Selasa lalu ia diberikan kesempatan yang sangat langka yaitu berkendara dijalanan Tavullia dengan Yamaha M1nya hingga berakhir di Sirkuit Misano. Ditambah lagi rutinitasnya mengeluarkan Desain Helm Spesial untuk menjalani akhir pekan Race didepan publik sendiri, ia memilih tema Piadina (Makanan Khas Italia) dan Semangka. Potongan Piadina dibentuk layaknya Matahari serta Semangka yang dibentuk layaknya Bulan sabit dimana kedua Element tersebut sudah melekat dengan Rossi sejak terjun dikejuaraan Dunia, tentu saja itu menjadi sontekan Motivasi tersendiri bagi The Doctor untuk tampil kompetitif.

Akhir pekan Misano dimulai dengan ia konsisten menempati sepuluh besar sejak Free Practice Pertama kemudian ditutup dengan Menempati start ketujuh dalam Qualifiying meskipun sedikit berbau kontroversi karena sempat terlibat cekcok dengan Marc Marquez (Repsol Honda Team). Dan ketika Race Day berlangsung dalam lap awal ia tertahan diposisi tujuh dibawah Pol Espargaro (Redbull KTM Factory Team) dan Alex Rins (Suzuki Ecstar Team) sebelum akhirnya pada Lap ke-7 Rossi berhasil naik keposisi lima. 6 Laps kemudian Rossi atasi muridnya untuk bertengger diposisi keempat. Upayanya dalan mengejar Podium harus sirna karena pace yang ia miliki jauh lebih lambat dibandingkan tiga rider terdepan cakkk, Rossi menyebutkan masalah belakang termasuk salah satu biang dari kegagalannya serta ia juga masih kesulitan dalam berakselerasi. Rossi menyayangkan hal tersebut karena ia terakhir berada dipodium Misano pada tahun 2016 silam..

Selama akhir pekan kami memiliki beberapa poin ditrek ini dimana aku tidak cukup kuat, dan pada akhirnya race berjalan tidak seperti yang kami harapkan karena tiga rider teratas memiliki pace yang lebih baik. Jadi aku finish diposisi keempat, ini cukup disayangkan karena aku gagal meraih podium, tetapi kami memiliki terlalu banyak gap (Lebih dari 10 Detik) dari tiga rider teratas, sehingga kami perlu bekerja lebih keras dan mencoba untuk lebih kompetitif dirace berikutnya..

“Selama musim berjalan ini kami berjuang dengan masalah grip ban belakang, terutama dibandingkan dengan Quartararo dan Maverick, mereka berakselerasi lebih baik, mereka mampu membuka throttle dengan lebih banyak grip dan mereka keluar dari tikungan dengan lebih baik. Setelah liburan musim panas, kami memodifikasi keseimbangan motor, dan sepertinya kami membaik dibandingkan paruh musim pertama tetapi itu tidak cukup. Meski Aku lebih baik dalam pengereman, tapi dalam akselerasi kami masih tertinggal. Jadi kami perlu menemukan solusi untuk menjadi kuat di area itu.” Tutup Rossi.

Last…Ternyata oh ternyata Yamaha Factory masih cukup kesulitan untuk menghadapi sisa musim ini walaupun sudah dibekali banyak Part baru, hasilnya memang Positif namun tetap saja cakk mereka masih punya banyak PR. Disisi lain Fabio Quartararo yang menggeber M1.19 dengan RPM Lebih rendah justru tampil mendominasi ketika Race day Misano. Hal itu terjadi kemungkin karena gaya balap Quartararo sedikit Smoth sehingga ia bisa memanage ban lebih baik jika dibandingkan Kedua rider Yamaha Factory…..(Cc for iwb)

72 COMMENTS

  1. Memang bener cak,MV saat tangki full srg andalkan rem depan makanya ban bkl cpt habis.dia g bs kyk FQ yg ambil racing line utk speed corner tanpa byk rem rem aplgi sleding kyk v4. Nah setelah tangki berkurang dia bs kencang krn dah ringan eh ban habis.

    • Faktanya

      Yahaha adalah motor terbaik di misano
      Tapi yg terdepan malah team satellite

      FQ dari awal terjun sesalu membuka data JL dan menerapkanya di track, 2yg lain mungkin membuka data VR dan hasilnya seperti itu.

      Honhon adalah motor terburuk di misano
      Terbukti duo satellite ndlosor & JL finish paling buncit (team factory)
      Tapi MM bisa juara

      Dengan motor yg seperti Ap lg VR untuk mengejar juara k 10 nya , ini Sudah motor terbaik lho,
      Klo serius mau juara 10 pelajari & terapkan data data JL, kurangi iri dengki kepada junior berprestasi karena secara tidak Langsung itu mempengaruhi mental mu sendiri d track.

      Itu conclusion untuk FBVR yg dengan kekuatan ny bisa menyampaikan Langsung ke VR

      Terima kasih

  2. Klo liat quartararo pas race malah kyk engga smooth bawanya.. mkn perlu dikasari biar nurut xixi.. eniwe kampret mana peduli yg penting simbah gagal maning

  3. Melihat gaya balap Quartararo mirip dengan Zarco dan Lorenzo. Kombinasi yang baik dengan postur tubuh yang pas (tidak setinggi Rossi & Vinales) menjadikan distribusi bobot yang ideal untuk M1 dan M1 pun menjadi tidak terkendala dengan ban & grip, menjadikan M1 monster untuk RCV Marquez.

  4. Untuk Suzuki pun begitu, postur Rins kurang cocok dengan GSXR sebenarnya, namun bisa diredam sasisnya yang cukup mumpuni. Untung gaya balap Rins termasuk halus sehingga di sirkuit tertentu GSXR cukup lumayan.

  5. kenapa ga ada yg nanya sama marc, masalah apa yg dihadapinya saat race? paling juga sama aj dengan dorang semua….
    memenangkan race, belum tentu motornya yg sempurna, tapi emang waktunya menang aj…haha

  6. KALO PENGEN MENANG SYARATNYA ADALAH BUANG BANGKOTAN, BAWA KEMBALI LORENZO DAN ZARCO. NANTI JUGA BAKALAN MENANG LAGI.

  7. sudah dibilang klo kesalahan yamaha itu bukan di mesin chassis atau yg lainnya di motor, tapi di ridernya.. keangkuhan mereka lebih memilih pertahankan rossi dan membuang lorenzo termasuk yg terakhir zarco itu sdh kuncinya.. sampai musim depan klo msh begini jga formasinya saya yakin ga ada bedanya musim depan dgn musim ini

  8. menurut testimoni para pelanggan setia sendal swallow… sendal jepit ini terbukti memiliki performa grip yg baik di segala trek jalanan pak,

    baik itu trek kering, basah, berlumpur, berpasir, berlubang, berkerikil, berdebu, bahkan jalanan terjal berliku penuh halangan & rintangan membentang…tak jadi masalah dan tak jadi beban pikiran

  9. klo kata saya yamaha emg mulai dlu kalah kenceng tpi menang akselerasi,tpi kalo skrg kalah kenceng juga kalah akselerasi makanya susah ngalahin marquez

  10. Rossi slip ban belakang, vinales slip ban depan…… Tukeran motor aja bro
    Kl ga pindah aja, pengembangan motor berdasarkan masukan fabio

    • Jadi kl honda lemot, throttle-nya gak bakal cukup dipuntir sama marquez sekalipun untuk jd juara..
      Cara berpikirmu bgmn wahai cung yamehek?
      Hahahahaaaa

    • Kencang di congor Var dan FBY..bhahaha..jelas2 jadi keaet MM bertahun2..maaih aja ngomong kalah kencwng..yg finis duluan sapa ? Yg poin banyak sapa? Masih ngelindurr???

  11. Komentar kok isinya saling mencela. Suka artikel iwb tp paling males kl baca ke bawah. Isinya sampah. Mending pake discuss lg deh, drpd rame tp sampah semua

  12. Melihat koment2 paaukan fby akut..kasian sekali..mereka begitu streas sampe2 ngomongin motogp larinya ke adv..bhahahah..eswk nyesot yg kuning2

  13. MM93 emang punya skill dewa mental juara, gw yakin kl dia dikasih motor pabrikan lain tetap akan kompetitif

  14. INTINYA APA COBA.. KEDUA RIDER YAHAMA FACTORY PADA GOBLOK ALIAS TOLOL ALIAS GA BECUSSSS WUAHAHAAHAHAHAHAA

Comments are closed.