iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkkk…. Indonesia akan menjadi satu-satunya negara yang menawarkan konsep sirkuit Jalan Raya untuk balap MotoGP. Sebuah konsep yang sebelumnya direspon skeptis oleh banyak pihak mengingat Street sirkuit sangat sulit dilakukan pada balapan motor yang bisa melaju hingga 300 km per jam. Hal ini dibahas secara detail dan ternyata konsep yang diusung tidak seperti yang kita bayangkan karena Carmelo ezpeleta sendiri mengatakan bahwa tidak ada kompromi untuk safety. Nah…. sebenarnya seperti apa sih sirkuit yang nantinya diharapkan akan menjadi sebuah balapan bersejarah bagi ajang balap MotoGP serta Indonesia? untuk menghilangkan keraguan, Simak artikel berikut ini….

Seperti yang kita tahu Dorna sudah mengumumkan secara resmi bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi balap MotoGP pada tahun 2021. Pengumuman ini bukannya tanpa dasar karena mereka mengakui sudah mendapatkan sebuah kesepakatan official antara penyelenggara MotoGP dan kawasan wisata Mandalika. Sebuah harapan yang tentu saja ditunggu semua orang apalagi Indonesia terakhir menyelenggarakan MotoGP Pada tahun 1997…lama banget cakkk….

Tapi banyak yang meragukan konsep yang diusung. Menggunakan kata-kata sirkuit jalanan untuk MotoGP jelas membuat kita garuk-garuk alis. Sampeyan bayangkan…. melaju dengan kecepatan hingga 300 km per jam di jalan raya? Bagaimana dengan speedtrap ataupun layout yang akan membantu keselamatan para pembalap MotoGP ketika jatuh? Ternyata keraguan tersebut langsung di mentahkan oleh Mark Hughes dari MRK1 Consulting Yang bergandengan tangan dengan RoadGrip Motorsport….

iklan iwb

Mereka ditunjuk oleh perusahaan pengembangan pariwisata Indonesia (ITDC) untuk merencanakan, membangun serta menjalankan sirkuit baru nanti. “ Kami sangat sadar ketika mengembangkan proyek ini ada sejumlah orang yang skeptis karena memandang konsep sirkuit jalanan tidak masuk akal untuk MotoGP. Namun kami harus memperjelas bahwa track yang telah dirancang dan dibangun tentu saja mengacu pada standar keamanan FIM yang sesuai untuk MotoGP….

” Lintasan lurus di Mandalika, sudah ada tribun penonton cak….”

” Rencana induk untuk tata letak Resort sebenarnya sudah selesai sebelum kita terlibat. Dan kemudian antara road grip motor sport, MRK1 dan ITDC akhirnya kita mengubah desain dari track tersebut. Kami tahu kami tidak bisa masuk dan mengubah sepenuhnya karena sudah terlalu banyak investasi yang dikucurkan. Tapi dengan dukungan Dorna dan juga FIM kami kemudian membuat beberapa perubahan kecil untuk mengakomodasi persyaratan keselamatan lisensi grade A. Artinya apa?

” Ketika kalian disana untuk menonton balapan maka kita akan seperti datang di sebuah trek MotoGP lainnya. Bedanya track ini memiliki infrastruktur yang lengkap. Selain itu sebagian besar dari infrastruktur nanti kemudian diubah jalurnya untuk kembali menjadi jaringan Jalan Resort. Aku pikir sangat penting bagi Indonesia karena Indonesia adalah negara yang sangat luas sehingga memiliki wilayah permanen di Indonesia di satu tempat tidak selalu masuk akal. Tapi ini adalah sebuah “penggunaan” yang bagus untuk Resort Mandalika….

” Beberapa titik tikungan sudah hadir speedtrap….”

” Sebagai contoh kita akan memiliki gedung PIT yang fantastis karena gedung ini memiliki fungsi ganda sebagai pusat konferensi dan pameran yang akan bisa digunakan diluar acara balap sebab gedung merupakan bagian dari infrastruktur untuk tujuan pariwisata...” serunya saat presentasi di Qatar. Cukup meyakinkan cak. Namun pertanyaannya gimana dengan kualitas aspal mengingat aspal yang khusus digunakan untuk balap harus lebih mudah dikontrol alias berbeda jika aspal juga digunakan untuk jalan biasa setelah tidak digunakan? Mengingat kondisi aspal mudah berubah akibat cuaca ataupun perubahan kontur tanah….

Salah satu elemen bisnis inti untuk Mitra kami road grip adalah mempertahankan permukaan jalan, landasan pacu bandara dan juga mereka memiliki Departemen teknis yang sangat komprehensif untuk menangani spesifikasi berbagai macam aspal. Kami akan memiliki prosedur operasi standar yang membatasi jenis lalu lintas yang dapat menggunakan Jalan sirkuit itu sepanjang tahun untuk meminimalkan kerusakan, resiko kontaminasi dan juga kami memiliki peralatan yang sangat khusus untuk mempertahankan tingkat traksi sirkuit…

” Jadi kita benar-benar dapat mengukur gesekan aspal sirkuit ketika baru dan kita akan mempertahankan untuk setiap balapan pada kondisi yang stabil. Ada banyak ilmu dibalik itu. Saya tidak perlu memahaminya tapi kami bisa mengatasinya…..” tukas Hughes lagi. Selain aspal ada beberapa komentar atas layout track yang banyak disuguhi slow corner hingga beberapa titik yang dianggap terlalu berbahaya. CEO Dorna Carmelo ezpeleta menegaskan tidak ada kompromi untuk keselamatan, namun juga jangan justrifikasi hanya dari gambar….

‘ Dlihat dari udara…”

Kami selalu mengatakan bahwa kami tidak balapan di Sirkuit jalanan namun lebih kepada fasilitas sirkuit jalan yang berada di tengah kota dengan semua hotel yang ada disana. Untuk keselamatan pembalap juga bakal diperhatikan. Mengenai sirkuit dari pengalaman kami Jangan melihat semuanya berdasarkan gambar. Kami yakin perusahaan konstruksi berjalan sangat baik. Kami sudah berbicara serta berdiskusi dengan Franco uncini serta orang-orang FIM mereka mengatakan bahwa balapan akan berjalan dengan baik….” tutup Ezpelata optimis…

Last…. begitu kuatnya keinginan Dorna untuk menggelar balap MotoGP di Indonesia bukanlah tanpa alasan. Dengan jumlah auditions atau fans MotoGP terbesar di dunia jelas membuat mereka sangat semangat. Sejauh ini Carmelo ezpeleta sendiri yang terjun langsung untuk memberikan dukungan baik teknis ataupun non teknis kepada Mandalika. Bahkan Bos Dorna ini juga menampik suara-suara skeptis terhadap Motogp Indonesia di tahun 2021. Sebagai informasi sirkuit Mandalika Rencananya akan dibangun sepanjang 4,3 km dengan 19 tikungan yang bisa menampung hingga 100 ribu penonton. Pembangunan dimulai September ini dengan target kelar tahun depan. Kita doakan semoga cita-cita ini betul-betul terkabul dan Indonesia bisa menggelar MotoGP di tahun 2021. Amin YRA, Semangatttttt cakkkk !! (Iwb)

Suwun sudi sambangi warung sederhana ini. Jangan lupa subscribe agar sampeyan tidak ketinggalan berita tentang roda dua. Salam satu aspal, juoz gandozzz cakkk !!

67 COMMENTS

    • bangun circuit lombok pake duit ngutang apa ga ya?
      kalo ngutang, ke bank dunia atau china ya?
      kira2 nih negara bakal direbut kontrol infranya seperti srilanka, papua n, dll ga ya?

      mohon infonya ya..

      # maaf, ini kalimat tanya, bukan statement ya pak

  1. Bejo temen masyarakat lombok,bali,sumbawa.aku ke lombok sama jauhnya sama ke sepang.tetep numpak motor mabur

  2. Jika memang akan digelar di jalan raya yang menjadi sirkuit, faktor keamanan penonton pun menjadi PR besar bagi penyelenggara

  3. Semoga bukan untuk ladang bisnis semata tapi buat kemajuan anak bangsa pecinta balap juga. Mikirin tiket kira2 berapa rupiah bisa liat lgsg motoGp semoga merakyat yo cak hehehe

  4. Ini sangat menarik untuk dibahas..konsep Jalan Raya..artinya apakah akan mirip seperti Monaco kalau nggak dipake balapan jadi jalan biasa yg dilewati mobil motor dari berbagai ukuran dan tonase?
    Terus kalau di Mandalika apakah begitu?
    Ini menarik dibahas..tahu sendiri “Habit” org di mari membawa beban melebihi batas toleransi beban..

    • Ini lingkungan wisata bro. emang pernah liat truk bawa beban berat sampe miring2 lewat pantai Kuta? ky gitu kira2 gambarannya

  5. Intisari : Mandalika ini merupakan jenis baru dari sebuah sirkuit, yakni URBAN CIRCUIT.
    Dimana Urban Circuit tsb adalah kebalikan dari sebuah STREET CIRCUIT, yang menggunakan jalan raya dalam kota ( yang ditutup lalu ) menjadi sirkuit balap.
    Sedangkan Urban Circuit adalah sebuah sirkuit balap yang bisa/boleh digunakan untuk jalan raya (terbatas).

  6. Semoga masyarakat dam seluruh warga indonesia bisa menjaga keselamatan dan kondisi sirkuit.
    Kalo ada yg jatuh gak usah rebutan pingin nonton.

  7. Pertanyaannya,mengapa harus melibatkan jalan raya jika dianggap sulit? Apa negara kita cuma seluas singapore atau monaco? Sehingga kita merasa kekurangan lahan?

    • Masalahnya bukan lahan tapi emang dikonsep seperti itu. Skali lagi perlu diketahui, MotoGP di sini gak cuman urusan olahraga tapi malah justru konsepnya wisata, makanya yg ngurusi bukan Kemenpora tapi itdc ( BUMN pariwisata )

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here