iklan iwb

Iwanbanaran.com – Pakdeeee….siapapun sepakat performa Valentino Rossi di Sirkuit losail Qatar luar biasa. Pembalap yang tahun ini sudah berusia 40 tahun tersebut mampu melesat dari start ke-14 dan finish ke-5. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan Maverick Vinales yang start terdepan dan justru terseok-seok hanya mampu finish di urutan ke 7. Mencicipi sirkuit Qatar dan merasakan Yamaha M1 versi 2019, Valentino Rossi blak-blakan mengatakan bahwa masalah Yamaha sama. Waahhh apa gerangan ???

Valentino Rossi terseok-seok pada saat kualifikasi dan hanya mampu Start dari posisi ke 14. Banyak yang mengatakan skill Rossi sudah habis mengingat performa rekan setimnya yakni Maverick Vinales yang melejit dan berhasil sabet pole position. Pada saat itu banyak yang mencibir pernyataan Rossi karena sang legendaris tersebut secara blak-blakan menyalahkan performa Yamaha yang masih bermasalah. Sementara para fans Boy Yamaha merasa motor mereka baik-baik saja dan justru menyalahkan Valentino Rossi yang sudah termakan usia. Banyak cak komen-komen tersebut diberanda FB fanspage Iwanbanaran…

Tidak heran Mereka pun Pro dan menyanjung Maverick Vinales setinggi langit dan mulai membully Valentino Rossi hanya karena pernyataan The Doctor yang blak-blakan menyalahkan motor. Hingga lampu hijau Start Race Qatar menjadi bukti bahwa seluruh yang diutarakan Valentino Rossi bukan omong kosong. Valentino Rossi menunjukkan kelasnya dengan menyalip Maverick Vinales yang berjuang keras hanya untuk mempertahankan posisi 7. Sementara Valentino justru tampil Cemerlang di posisi 5 dengan gap yang sangat dekat di rombongan depan….

iklan iwb

Tapi tidak ada yang bisa diperbuat Valentino Rossi karena Doi merasakan masalah yang sama terjadi pada Yamaha M1. Hal ini sudah dikonfirmasikan sebelumnya dan terbukti pada saat race. Masalah yang paling utama menurutnya adalah kurangnya traksi ban, termasuk traction control elektronik sehingga Yamaha Tertinggal dibandingkan dengan para rival….

” Rossi menekan Vinales saat race Qatar….”

Kita bekerja keras untuk memodifikasi setingan motor. Pada saat race kita juga melakukan beberapa perubahan dan ternyata berhasil sebab tadi adalah race yang cukup bagus. Namun yang patut diingat di trek ini kita memang selalu bagus, sejarahnya demikian. Aku merasa sedikit pede dan menikmati Start dari belakang sehingga hasilnya tidak terlalu buruk….

” Namun masalahnya lebih kurang kita sama seperti tahun lalu. Aku finish ke-5 dan itu bagus terutama ketika jaraknya hanya 0,6 detik dari pembalap terdepan. Akan tetapi kembali lagi di trek ini kita biasanya memang selalu bagus. Oleh karena itu jika kita tidak melakukan beberapa gebrakan bisa saja kita akan mengalami masalah yang lebih parah. Kita syukuri dengan hasil ini. Aku sudah berusaha untuk mengejar podium tapi ternyata itu tidak cukup….

” Sekali lagi masalah yang kita hadapi lebih kurang masih tetap sama yakni traksi ban belakang dan ini sangat sulit. Dan patut diingat tahun kemarin kita juga bagus di Qatar. Untuk beberapa alasan, ban di sini masih cukup tenang. Ditrek lain biasanya performa ban lebih cepat ngedrop. Memang betul kita memiliki race yang bagus namun masalahnya kita di belakang Ducati, Honda, tim satelit Honda dan juga Suzuki. Suzuki kuat, Cal juga kuat sejak tahun kemarin. Namun yang paling melesat adalah perkembangan Suzuki....” seru Rossi…

Last…. seluruh penuturan Valentino Rossi seakan ingin menggaris bawahi pentingnya Yamaha untuk terus berjuang sebab masalah inti belum juga Usai. Dari kacamata IWB Valentino Rossi memang bukanlah tipikal pembalap yang demen time attacking dan bangga setelahnya. Namun pembalap legendaris ini lebih suka menganalisa race pace, reaksi motor ketika digunakan melahap tikungan demi tikungan serta reaksi ban setelahnya. Sunday rider cak !! Sekarang semua terserah Yamaha Apakah mereka lebih fokus mendengarkan masukan Maverick atau Valentino Rossi? Biarlah waktu yang berbicara. Sing jelas kudu berbenah ki, mosok dengan tim satelit Honda wae kalah cak, iyo oraaa….(iwb)

 

68 COMMENTS

    • Wkwkwk atau jangan2 itu bukan masalah malahan kemalasan buat berkembang, secara selagi mereka punya vr46 pamor mereka masih terangkat, bisa2 2020 mereka masuk ke konsesi bersama ktm dan aprilia, kocak

    • perlu mensiasati bagaimana biar Ban belakang tetap adem sesuai suhu kerja tanpa melanggar regulasi……

      • opsi hebat tp sngt mungkin 46 ke Suzuki, sy fans Suzuki dn bs dilihat perkemb.luarbiasa suzuki. 46 bs jd jurdun lg dn bikin sejarah baru. Kt dukung

  1. Yang sabar ya mbah occi pokok e dengerin feelingmu aja. Buktikan di race kalo dirimu yg katanya dah tua msh mampu ngepush di depan rider muda gasss polll…..

  2. sik jelas, para FB suruh belajar mengendalikan omongan. Hidup kok hobby mencela, membuat opini kebohongan.
    opo gak berpikir itu merugikan diri sendiri dan orang lain??

  3. Tidak mungkin prinsipal pusat tidak tahu masalah utama yg dihadapi tim. Jika solusi yg ditawarkan selalu jangka pendek dan tidak menyelesaikan main problem, maka kemungkinan besar yamaha kekurangan dana utk pengembangan. Intinya, kurang duit!

    • Maka dari itu, kepada para fby indonesia dihimbau untuk menggalakkan program 1 fby 2 bikes di tahun 2019 ini untuk membantu tim yamaha bersaing di motojipi

  4. Fans boy… Iku pupuk bawang lek…. Jarno wae…. Bau kencur….. Yen gak ngunu gak rame blog e riko… Jarene ilham (polapike) seng waras ngalah…. Wkwkkwkw

  5. Mungkin strtegi agar 46 out atau pensiun sebelum kontak berakhir.. baru ide dan masukan dia dipakai buat pengembangan motor.. biar ganti yg muda muda yg juara… seperti Ducati saat itu tidak menerima masukan nya . setelah out barulah masukannya dipakai….

  6. Haiyyaaa rossi emg keren n paling ditunggu tunggu waaa

    Ini pgnya rossi m1 hrs bs bersaing dg suzi yg sesama inline setelah itu untuk lawan mm n dovi baru rossi siap kejar podium 1

  7. saat sisuki mulai garang malah komeng melempem, padahal kan bakal seru kalo semua di performa terbaiknya

  8. saat sisuki mulai garang malah komeng melempem, padahal kan bakal seru kalo semua di performa terbaiknya

    • Belajar dulu ke politikus dimari.
      Full percaya diri. Selalu fokus ke depan. Lupa yang kemaren.

    • Belajar dulu ke politikus dimari.
      Full percaya diri. Selalu fokus ke depan. Lupa yang kemaren.

    • Honda yg gak mau sama Rossi. kabarnya mereka kapok karena dulu pas dia pindah dari Honda ke Yamaha ada rahasia Honda yg ikutan dibawa pindah.

    • Dilepeh sama honda, gak bakalan sudi hrc rekrut vr, sekalipun umurnya baru 25 tahun.. soale masa lalu dgn hrc udah gak bagus.. apalagi dgn usia yg skrg.. gak ditoleh nek jere wong jowo cak

  9. Cukup Aneh Yamaha…
    Masalah itu itu saja gk terpecahkan…
    Koyok mekanik pinggir jalan saja ,isinya..

    Utng ada VR ,masi bisa bawak motor meriang gk sembuh” itu,,,,
    sihh vina kurang gigih…

    • mungkin yamaha kehabisan modal buat pengembangan motor.
      karna rata2 fby di mari belinya mbiiitt

  10. di sebelah lebih sadis lek, jare isuk dele sore tempe, wkwkwk

    kalau tahun ini tetep melempem, fix yamaha kudu revolusi

  11. Penyakit suzuki indonesia menular ke yamaha….tutup telinga. Satu masalah design, satu masalah ban dimakan emas hitam.

  12. lihat rider e lek sekate kate aja kalo ngomong ,,cal itu yang ngembangin jadi riset untuk kemujuan honda

  13. ? ane fansboy yamaha Cak dari jaman stm pakai king sampe sekarang punya anak pakai mio soul gt. Liat progres yamaha buat motor sama balap nya ? ane jadi move ambil pcx sekarang, mulai dari progres nmax yg lama + secara gak langsung peforma di GP dompreng nama Honda selain irit juga bisa kenceng ?, yamaha oh yamaha

Comments are closed.