iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkkk….perhari ini IWB mendapatkan konfirmasi bahwa Suzuki sukses menembus pasar eksportnya untuk kedua varian produknya yakni 2 & 4 wheels. Nah….setelah sebelumnya GSX series lolos dipasarkan secara global, kini NEX II mengikuti jejak saudaranya. Untuk roda dua kali ini diwakili oleh NEX II sedang roda empat adalah new Ertiga. Edannya cak…eksport nantinya akan menjangkau ke 20 negara dunia. Wihhh kualitas eksport pakdeeeeeee. Detilnya intip rilis resmi Suzuki berikut ini….

PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) sebagai Agen Pemegang Merek (APM) Suzuki di Indonesia berkomitmen untuk terus mengoptimalkan kapasitas produksi dalam negeri guna memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun internasional. Oleh karena itu, hari ini PT SIM meresmikan ekspor perdana All New Ertiga dan NEX II dengan dihadiri oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto.

Seiji Itayama, President Director PT SIM bangga bisa berkontribusi bagi ekspor Indonesia, ?Hari ini sangat bersejarah bagi kami, karena ekspor produk terbaru kami, yaitu All New Ertiga dan NEX II mulai dilakukan. Dua produk ini merupakan karya anak bangsa yang dibuat di Cikarang dan Tambun dan telah menjadi produk global. Selain itu, peresmian ekspor ini merupakan dukungan terhadap kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan ekspor dan memajukan perekonomian dalam negeri?.

iklan iwb

Kegiatan peresmian ekspor ini juga merupakan dukungan PT SIM atas rencana roadmap 4IR atau Revolusi Industri 4.0 yang dicanangkan Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian. Dalam roadmap tersebut, industri otomotif menjadi salah satu sektor penggerak ekonomi dalam negeri dengan perannya sebagai pemain terkemuka dalam kegiatan ekspor.

Berdasarkan roadmap tersebut, Suzuki telah mengambil langkah besar dengan menunjuk Indonesia sebagai pilar ketiga basis produksi mobil dan motor di dunia setelah Jepang dan India. Selain itu, diberlakukan juga Suzuki Quality Policy yang memprioritaskan kepercayaan dan keamanan konsumen, serta lebih responsif pada pengembangan kualitas sumber daya manusia, manufaktur, dan pasar sehingga menjadikan Suzuki sebagai brand yang dipercaya baik nasional maupun global.

Sejarah Ekspor Suzuki

Sejarah ekspor mobil Suzuki dimulai tahun 1993 lewat Carry Futura, Carry Real Van, dan Katana yang menjadi produk ekspor pertama Suzuki Indonesia. Kegiatan ekspor kemudian dilanjutkan dengan produk lainnya, seperti Baleno (1998), Karimun (1998), APV (2004), Carry 1.0 (2008), Grand Vitara(2008), Swift (2008), SX4 (2010), Ertiga (2013), dan Karimun Wagon R (2015). Selama 25 tahun menjadi eksportir mobil, Suzuki telah mengapalkan 478.351 unit CBU dan CKD ke berbagai negara.

Khusus untuk Ertiga, PT SIM mulai melakukan ekspor pada tahun 2013. Hingga 2018, sebanyak42.158 unit Ertiga telah berhasil dikapalkan ke 28 negara. Tren positif ini terus berlanjut dengan dimulainya ekspor All New Ertiga. Acara peresmian hari ini mengawali ekspor 12.000 unit All New Ertiga ke Meksiko, Filipina, dan 20 negara lainnya yang tersebar di benua Asia, Amerika Latin, dan Oseania.

Tidak hanya mobil, Suzuki juga melakukan ekspor sepeda motor. Dimulai pada tahun 2012, Suzuki pertama kali mengekspor Satria FU150, Smash FI, Nex, dan Let?s dalam bentuk CBU. Kemudian pada tahun 2014 Suzuki mengekspor sepeda motor CBU Address dan 2016 mengekspor CBU GSX Series.

Sedangkan ekspor dalam bentuk CKD dimulai pada tahun 2012 dengan produk Shogun 125, Satria FU150, Raider (Youngstar), Thunder 125, Shooter, Nex, dan Let?s. Total hingga September 2018 sebanyak 699.481 unit sepeda motor baik CBU dan CKD telah diekspor ke 39 negara.

Pada momentum peresmian ekspor hari ini, Suzuki turut mengapalkan NEX II ke Filipina dalam bentuk CBU. Kemudian untuk kedepannya, Suzuki juga akan mengekspor NEX II dalam bentuk CKD

ke Kamboja. Saat ini, Suzuki telah mulai mengapalkan sebanyak 4.456 unit NEX II sejak Agustus 2018. Hingga Maret 2019, Suzuki menargetkan akan mengekspor 18.660 unit NEX II ke dua negara tersebut.

Pabrik Suzuki di Indonesia

Kiprah produksi Suzuki di Indonesia dimulai pada tahun 1971 dengan memproduksi sepeda motor. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Suzuki memproduksi komponen dan mesin sepeda motor di Cakung pada tahun 1974. Seiring meningkatnya permintaan pasar, pada tahun 1981 Suzuki menambah pabrik Tambun I untuk meningkatkan kapasitas produksi sepedamotor.

Tidak hanya sepeda motor, Suzuki turut memproduksi mobil pada tahun 1976. Untuk meningkatkan kapasitas produksi mobil, Suzuki membuka pabrik Tambun II pada tahun 1991. Seiring meningkatnya permintaan pasar sebagai salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia, pada tahun 2015 Suzuki meresmikan pabrik terbarunya di Cikarang yang memproduksi mobil serta memproduksi mesin dan transmisi dengan nilai investasi sebesar USD 1 miliar. Pabrik Suzuki di Cikarang telah dilengkapi 217 teknologi robotik yang menjamin kualitas produk Suzuki.

Sejak memulai debut produksi sepeda motor pada tahun 1971, Suzuki telah memproduksi 11 juta unit sepeda motor di Indonesia. Sementara itu, sejak tahhun 1976 hingga saat ini, produksi mobil Suzuki di Indonesia telah mencapai jumlah 2,5 juta unit.

Dengan total lima pabrik yang berlokasi di Cakung, Tambun, dan Cikarang, Suzuki memproduksi komponen, mesin, transmisi, dan perakitan sepeda motor dan mobil untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan luar negeri. Sepeda motor Suzuki seperti GSX-R150, GSX-S150, GSX150 Bandit, Satria F150, Address, NEX II, dan Smash diproduksi di Tambun I. Sementara mobil APV, Futura, dan Karimun Wagon R di Tambun II, dan All New Ertiga dibuat di Cikarang.

Melalui keempat pabrik tersebut, Suzuki berharap kegiatan ekspor bisa meningkat setiap tahunnya sehingga berdampak positif baik untuk Suzuki maupun untuk perekonomian Indonesia. ?Pada tahun 2017, 33% pendapatan kami bersumber dari ekspor dan kami menginginkan hal ini bisa naik setiap tahunnya. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih atas bantuan dan dorongan Pemerintah Indonesia yang terus membantu kemudahan ekspor Suzuki. Hal ini semakin memacu kami untuk memperluas ekspor ke negara-negara tujuan baru,? tutup Itayama…(PT SIS PR edited iwb)

73 COMMENTS

  1. Yamaha, Suzuki, & Kawasaki ekspornya nggak main2 ke negara maju macam Jerman, Inggris & Italia

    Sementara ahaem mentok timor leste, kamboja, laos, brambang, bawang ekekekekek

    • Haha betul, H itu secara Global masih kuat..sehat walafiat..makmur sejahtera , jadi gak sembarangan juga produk H indo bisa masuk ke negara lain..karena H diregion masing2 masih sangat Kuat dengan Kasta Tertingginya ??

    • Ekekekek
      Kok honda jepang thailand juga eksport moge ke negara lain katanya kokoh masing2 negara
      Bruekekek

  2. Haha betul, H itu secara Global masih kuat..sehatwalafiat..makmur sejahtera , jadi gak sembarangan juga produk H indo bisa masuk ke negara lain..karena H diregi0n masing2 masih sangat Kuat dan kokoh dengan Kasta Tertingginya ??

    • Ekekekek
      Kuli ahaem juga jarang lembur kan 3 shift,menang seragam doang, yg divisi bebek malah ngenes
      Wkwk

  3. Y yang katanya kipaskipas dollar tp the king off cost down.. karyawannya pada mewek iri sama karyawan h?.. ehhhh..

    • Ekekekek
      Dollarnya masuk yamyam full
      Kalau ahaem jualannya masuk jardine chino,masuk honhon sedikit
      Bruekekek

    • masuk yamyam full?
      trus knp pengembangan M1 tetap seret? Ngape karyawannya macam penari striptis nyaris perhatian dijalan biar produknya laku. Udah ngalahin penjual obat ya saking kere-nya..
      Dollarnya kemana tuh?
      Wkwkwkwkwkwk

  4. Banyak yg gagal paham dengan ekspor rupanya..
    yamimi dan suzuki atau kawak mah ya wajar ekspor… wong pabrikannya diluar sana memang megap-megap buat produksi.
    Lha Honda? Untuk apa ekspor dari Indonesia wong di luar sana dealernya juga makmur sentosa.
    Wkwkwkwkwkwk

  5. Kenapa dari yamimi eropa harus minta yang dari Indonesia?
    Karena biaya di Indonesia rendah.. mulai dari ongkos produksi sampai harga material dan upah pekerjanya..
    Honda Eropa ngapain minta produksi dari sini? Wong disana dijual mahal dgn ongkos euro pun laku keras koq.
    Banyakin baca oeee para kiriker tolollll…
    Wkwkwkwkwkwk

    • Ekekekek
      Krn jepang tidak produksi yg 250 cc.
      Yg bike bige tetep dari jepang
      Yg cc kecil dari indonesia
      Honda jepang juga eksport big bike ke eropa apa bisa dibilang honda eropa bangkrut?coba jawab mbing
      Wkwk

    • Bukan soal bangkrutnya tolol…
      tapi efisiensi biaya…
      Ngapain jauh2 dari Indonesia, wong ada jepang lebih dekat?
      lha yamimi? emang sdh takdirnya 300-250 cc kebawah bergantung sama plant Indonesia.
      Wkwkwkwkwk

  6. Tapi sayang suzuki sekarang kurang semngat dalam inovasi, kaya setengah2 memproduksi motor, tapi saya berharap suzuki sperti dulu, INOVASI TIADA HENTI, dan suzuki mampu bersaing dengan pabrikan lain nya, tambahkan varian motor suzuki, Shogun 150 SP (MX, GTR) smash 110(Revo, Vega), Brugman 150(Nmax, PCX), Lets 115 varian baru(scopy, vino) Skywave 125-150( Vario, Soul), Thander 150 (Verza CB, Byson) ?

  7. Doa nya semoga eksportnya tumbuh n jualan lokalnya, krn klw tumbuh duitnya ngk hanya ke jepang , pastinya pabrik, pekerja, seles, bengkel Suzuki Indonesia Hidup (malay dah bangkrut)/ bosen jg cuma H & Y? syukur2x jd pusat riset produksi di sini? klw aman maka part motor skywave ane Aman jg ?, n ada varian baru selain gsx & FU sebab matic lbh susah ketemu di jln,

  8. Doa nya semoga eksportnya tumbuh n jualan lokalnya, krn klw tumbuh duitnya ngk hanya ke jepang , pastinya pabrik, pekerja, seles, bengkel Suzuki Indonesia Hidup (malay dah bangkrut)/ bosen jg cuma H & Y😉 syukur2x jd pusat riset produksi di sini👻 klw aman maka part motor skywave ane Aman jg 😂, n ada varian baru selain gsx & FU sebab matic lbh susah ketemu di jln,

  9. Yamaha, Suzuki, & Kawasaki ekspornya nggak main2 ke negara maju macam Jerman, Inggris & Italia

    Sementara ahaem mentok timor leste, kamboja, laos, brambang, bawang ekekekekek

    • Ekekekek
      Kok honda jepang thailand juga eksport moge ke negara lain katanya kokoh masing2 negara
      Bruekekek

  10. Y yang katanya kipaskipas dollar tp the king off cost down.. karyawannya pada mewek iri sama karyawan h😅.. ehhhh..

    • masuk yamyam full?
      trus knp pengembangan M1 tetap seret? Ngape karyawannya macam penari striptis nyaris perhatian dijalan biar produknya laku. Udah ngalahin penjual obat ya saking kere-nya..
      Dollarnya kemana tuh?
      Wkwkwkwkwkwk

    • Ekekekek
      Dollarnya masuk yamyam full
      Kalau ahaem jualannya masuk jardine chino,masuk honhon sedikit
      Bruekekek

  11. Banyak yg gagal paham dengan ekspor rupanya..
    yamimi dan suzuki atau kawak mah ya wajar ekspor… wong pabrikannya diluar sana memang megap-megap buat produksi.
    Lha Honda? Untuk apa ekspor dari Indonesia wong di luar sana dealernya juga makmur sentosa.
    Wkwkwkwkwkwk

  12. Kenapa dari yamimi eropa harus minta yang dari Indonesia?
    Karena biaya di Indonesia rendah.. mulai dari ongkos produksi sampai harga material dan upah pekerjanya..
    Honda Eropa ngapain minta produksi dari sini? Wong disana dijual mahal dgn ongkos euro pun laku keras koq.
    Banyakin baca oeee para kiriker tolollll…
    Wkwkwkwkwkwk

    • Bukan soal bangkrutnya tolol…
      tapi efisiensi biaya…
      Ngapain jauh2 dari Indonesia, wong ada jepang lebih dekat?
      lha yamimi? emang sdh takdirnya 300-250 cc kebawah bergantung sama plant Indonesia.
      Wkwkwkwkwk

    • Ekekekek
      Krn jepang tidak produksi yg 250 cc.
      Yg bike bige tetep dari jepang
      Yg cc kecil dari indonesia
      Honda jepang juga eksport big bike ke eropa apa bisa dibilang honda eropa bangkrut?coba jawab mbing
      Wkwk

Comments are closed.