iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkkk….keberhasilan Dimas Ekky masuk bursa ajang Moto2 membuat kita semua bersukacita. Keberhasilan rider merah putih untuk masuk diajang balap yang merupakan jembatan menuju ajang Motogp tentu tidak mudah. Tidak sekedar skill karena harus ada support luar biasa dari pabrikan yang menggemblengnya. Banyak pertanyaannya mampir…Kenapa Dimas Ekky berhasil menang dari bursa rider Moto2 World Champions 2019 Honda Asia ?

Diartikel masa lalu IWB sudah membahas perkara Performa rider Honda Asia yakni Tetsuta Nagashima serta Khairul Idham Pawi yang dipandang tidak sesuai target yang dipatok. Begitu pula dengan pembalap Honda Asia Moto3 lewat?Nakarin Atiratphuvat yang justru makin melemah sehingga membuat bursa rider Moto2 makin terbuka untuk tahun depan. Dan dilalah, nama Dimas Ekky (Rider INA) disebut memiliki potensi besar untuk menjadi Pembalap Moto2 full musim depan…

Seperti yang kita tahu Idemitsu Team Asia saat ini memiliki tim diajang balap Moto3 dan Moto2. Namun pada perjalanannya, kabarnya Hiroshi Aoyama yang saat ini mengelola Honda tim Asia merasa kurang puas dengan performa?Nakarin Atiratphuvat dari Thailand. Dia hanya mengoleksi 30 poin di Piala Dunia setelah 13 balapan Grand Prix. Begitu pula Rekan setimnya Kaito Toba dari Jepang hanya mengumpulkan 29 poin. Artinya apa ?

iklan iwb

Kans mereka naik kekelas Moto2 sangat tipis.?Atiratphuvat mungkin harus memberikan ruang bagi pembalap Asia lain yang lebih cepat. Sementara itu, dikelas Moto2 sudah bisa dikonfirmasi current rider yakni?Tetsuta Nagashima tidak akan melanjutkan diajang Moto2 dan banting stang ke tim SAG Spanyol. Dengan usia yang sudah tembus 26 tahun dan performa kurang cemerlang memaksa pembalap Jepang tersebut harus memberikan kesempatan pada para pembalap yang lebih kencang?.

Itulah sebabnya tim Idemitsu Honda Team Asia perlu mencari dua pembalap Moto2 baru.? Dari sini mulai menarik ki cak sebab rumornya Hiroshi Aoyama melirik para pembalap?CEV Repsol Championship dan Asian Talent Cup untuk masuk kejenjang Moto3/2 World Championship. Inilah yang disebut sebagai jembatan yang tepat. Sebab seperti yang kita tahu PT AHM sudah getol mengirim para pembalapnya menimba ilmu dan pengalaman via kantong-kantong strategis untuk menuju keajang Motogp seperti FIM CEV dan ATC..

Dilalah nama Dimas Ekky disebut masuk bursa calon yang berpotensi direkrut tim Honda Asia Moto2 full musim tahun depan. Alasannya simpel, performa Dimas cukup baik diajang CEV. Lalu Dimas dalam sejarahnya ditangan AHM digembleng dengan jalur yang benar. Jalur dimana pembalap sudah paham betul dengan cara kerja diajang ini. Edukasi? yang melibatkan nama-nama terbaik di world championship seperti Alberto Puig (sekarang menjabat jadi bos HRC). Alberto juga coach Gerry Salim di CEV sebelum doi menjabat sebagai bos HRC….

Yang kedua adalah market. Indonesia dipandang strategis oleh Dorna untuk mencari audience diajang Moto2. Sebab seperti yang kita tahu….negeri ini adalah the biggest fan of Motogp. So…dengan kehadiran Dimas ekky sebagai pembalap Merah Putih yang berlaga di ajang Moto2 dipastikan bakal mendongkrak popularitas balap 600cc. Dan ini adalah langkah yang tepat serta mujarab. IWB wae ngerasa cak….dengan adanya Dimas pasti Moto2 nggak akan IWB lewatkan. Tidak seperti sekarang yang rada ogah-ogahan…lha piye, ora ono idolane je…

Keberhasilan Dimas Ekky menjadi pembalap tetap di ajang Moto2 selama full musim 2019 tidak lepas dari dukungan Astra Honda Motor yang berjuang keras mendidik para pembalapnya dari bawah. Lewat Honda Racing School yang kemudian Diteruskan dengan event balap rutin tahunan Honda Dream Cup secara konsisten dan kemudian naik kelas menuju ke balap Asia Road Racing Championship. Setelah itu baru diarahkan pada Asia Talent Cup, Red Bull Championship dan puncaknya FIM CEV Repsol racing. Ajang yang bisa dikatakan kunci utama jembatan pembalap menuju keajang Motogp…

Last…yang patut kita acungi jempol sepak terjang AHM bukan hanya sekedar pencitraan semata. Namun mereka buktikan dengan keberhasilan salah satu pembalapnya menjadi pembalap tetap di ajang Moto2 selama full musim. Sebuah jalan yang tidak mudah sebab kualifikasi pembalap Moto2 tidak main-main. High level dan juga nilai tawar cukup tinggi. Disini AHM memainkan perannya dengan sangat baik terhadap rider didikannya. So…sekali lagi selamat untuk Dimas Ekky, semoga kesempatan ini bisa dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Karena jika Dimas Ekky tidak berkembang di Moto2 kemungkinan naik ke MotoGP cukup kecil. Namun jika? pembalap asal Depok ini cemerlang? diajang? tersebut kemungkinan naik ke kelas MotoGP terbuka lebar. Pokoke kesempatan yang tidak boleh disia-siakan cak. Soo….juozzz gandozz, Gooooo merah putihhhhh…..(iwb)

97 COMMENTS

  1. Sebelah cuman pencitraan dikirim ikut Diklat zales 3 hari di Italiano serasa dan zadi zembalap top saza..

  2. yang penting jangan mengulangi tragedi “From Hero To Zero”
    tahun pertama Moto2 dengan mesin Triumph, semua pembalap Moto2 tak punya data settingan mesin/chassis, dan gak usah muluk2,sebagai rookie ,finish 10 besar di akhir musim sudah istimewa

  3. Loh bukannya Dimas umurnya sebentar lagi 26th juga? Ya semoga aja bisa lama main di moto2 krn sama2 mulai dari 0 dgn mesin 3 silinder.
    Tapi pesimis naik ke MotoGP krn udah ketuaan buat jadi rookie

  4. Josss deh, Indonesia gak cuma jadi pasar produk mereka.
    kita tunggu aja bagaimana kiprahnya, mudah-mudahan gak seperti di ajang F1 yang cuman jadi anak bawang, bahkan sering gak finish.

  5. Mau maju .. semangat dan optimisme jangan tanggung2.. target harus nomor 1 .. nyali pluzz mental harus paling kuat dari lawan. Yakinkan diri bahwa hanya kamu yang bisa.

  6. Sebenarnya faktor yang paling berpengaruh adalah finansial AHM yang begitu kuat, toh di ajang FIM CEV Dimas gak pernah menang lawan tetsuta nagashima

Comments are closed.