iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkkk….menyambung artikel sebelumnya, unek-unek perihal naik turunnya harga BBM Pertamina mengikuti pasar dunia menjadi artikel berikutnya setelah IWB mendapatkan pencerahan yang cukup gamblang dari Manager External Communication PT Pertamina Pusat Pertamina di Balongan, Arya Dwi Paramita. Pertanyaan kenapa BBM harus selalu turun naik disaat kita memiliki sumber daya minyak mentah yang berlimpah. Apakah karena eksplorasi kita kurang maksimal atau ada hal lain ? nah…unek-unek ini IWB tanyakan kepihak Pertamina. Dan inilah jawaban?Kenapa harga BBM ditanah air turun naik mengikuti minyak dunia….

Banyak yang mungkin heran kenapa harga BBM sekarang mengikuti minyak mintah dunia. Padahal dalam asumsi kita Indonesia adalah negara kaya minyak. Apa kita nggak bisa berdikari diatas kaki sendiri…melakukan eksplorasi tanpa melakukan import minyak sehingga harga minyak tetap stabil. IWB tahu pikiran ini pasti sama dengan pertanyaan para biker diluar sana. Lawong IWB wae ngono cak pikirane. Dan jawabannya ternyata nggak sesimpel itu….

Betul…itu dulu pada era 1990an disaat populasi kendaraan nggak segila sekarang mz. Sekarang permintaan BBM jauh berlipat-lipat dibandingkan era dulu. Tahulah berapa pertumbuhan kendaraan bermotor ditanah air tiap tahunnya. Diera 1990an bahkan Indonesia menyandang status sebagai negara minyak. Bahkan kita saat itu bisa mengeksport minyak karena minyak lebih berlimpah dibandingkan angka konsumsi. Saat itu kita bisa memproduksi minyak hingga 1,6 juta barrel dengan permintaan rata-rata hanya 800 ribu barrel. Sekarang terbalik….

iklan iwb

” Pada tahun 2003 pelan dan pasti kebutuhan terus meningkat karena pertumbuhan penduduk yang sangat pesat termasuk kendaraan bermotor. Disaat yang sama, minyak bumi adalah sektor migas yang tidak bisa diperbaharui. Sumur-sumur minyak bumi yang kita miliki terus menipis. Secara paralel kita juga lakukan eksplorasi lewat department EP (esplorasi produksi) yang tugasnya mencari sumur-sumur baru diseluruh penjuru tanah air. Tapi kebutuhan BBM meningkat signifikan hingga dua kali lipat. Sekarang tidak kurang 1,6 juta barrel kebutuhan BBM secara nasional. Sedang produksi minyak pada kisaran 800 ribu barrel….

” Nah…dengan 800 ribu barrel itulah Kenapa harga BBM ditanah air turun naik mengikuti minyak dunia ? saat kebutuhan lebih dari 1,6 juta barrel maka kita harus import cukup besar. Jadi kondisi real dan faktanya sekarang adalah?Indonesia sudah tidak lagi kaya minyak karena angka konsumsi lebih besar dari eksplorasi dalam negeri. Tingginya pertumbuhan penduduk, pesatnya pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan akan minyak mendorong tingginya konsumsi minyak. Itulah kenapa harga minyak bumi dipengaruhi harga minyak mentah dunia karena porsi import yang cukup besar. Tapi harga BBM Pertamina tetap yang terbaik ditanah air. Bisa dibandingkan dengan beberapa produsen minyak luar yang ada disini…” seru Arya tersenyum. Walahhh ngono to jebuleee…

Ekplorasi produksi (EP) adalah divisi khusus yang mencari sumber-sumber minyak baru ditanah air. Kerja mereka sangat berat dan tidak gampang sebab butuh sekitar 10 tahun proses dari pertama menemukan sumur, proses persiapan pengeboran minyak bumi hingga bisa disedot untuk dieksplorasi. Sumur minyak bumi bisa sampai sedalam 2,6 KM. Kitapun harus sangat hati-hati karena resiko pengeboran bumi sangat besar. Nah…didalam bumi juga jangan salah. Minyak bumi tidaklah ngumpul disebuah kolam raksasa didalam bumi…tidak demikian. Namun minyak bumi tersebut meresap dibebatuan yang harus kita eksplorasi dengan sistem sedot secara presisi untuk mendapatkan intisari minyaknya.

” Bayangin saja spon dan air sebagai ilustrasi. Saat diperas baru air keluar dari spon. Kira-kira demikianlah minyak bumi kita dapatkan. Namun spon disini adalah batu keras yang harus kita sedot dari pori-pori berukuran mikro akibat proses pengendapan berjuta-juta tahun lalu. Dan sekali lagi, minyak bumi adalah sumberdaya alam yang tidak bisa diperbaharui sehingga pada puncaknya pasti akan habis. Oleh karena itu mari untuk selalu menggunakan BBM secara irit dan efisien…” tutup?Arya Dwi Pramita Manager External Communication Pertamina Pusat tersenyum. Ealahhh ngono to, wisss melek tenan kalau begini cakkk…..

Last….Indonesia memang termasuk luar biasa soal konsumsi BBM karena jumlah kebutuhan minyak yang luar biasa besar. Sampeyan bayangin wae….Malaysia hanya mampu menjual 500 ribu unit motor pertahun. Sedangkan Indonesia hanya kendaraan roda dua saja rata-rata terjual 4-5 juta pertahun. Populasi tersebut tanpa sadar telah menguras persediaan minyak bumi yang kita produksi hampir berlipat-lipat. Praktis import tidak bisa dihindari guna terus memastikan pasokan BBM ditanah air sehat. Lha kita kalau ada bensin kosong di SPBU wae muring-muring…iyo ora cak. Sebuah fakta yang membuat IWB manggut-manggut dan baru sadar. Jebule ngono faktane. Wisss nunggang motor alon-alon wae ben irit pakdeee :mrgreen: ?(iwb)

119 COMMENTS

    • Coba liat knalpot mbit lubangnya kecil…jadi suaranya halus irit BBM….Mio m3 coba ngikutin malah mesin ngeden kemrosak…

  1. Cak, bikinken artikel plus minus motor listrik dari biaya recharge per Kwh hingga perawatannya. suwun cak.

  2. Ga mungkin ajak manusia Indonesia buat ngirit bbm. Dikasih motor irit, tambah jauh maennya bro. Lagian orang Indonesia banyak yang kaya raya. Palagi jaman sekarang. Air bersih dibuang-buang. Lampu ga kepakai dibiarin nyala. Masih numpang ortu/mertua aza udah mo cari pacar baru. Istilahnya itu “nggampangke”. Selama ada duit dianggapnya ga da masalah.
    Beda sama orang eropa dan jepang. Mereka suka menganalisis semua sisi hidup.
    Indonesia dininabobokan oleh kekayaan alamnya.

  3. Betul adanya, pertamina cuma bisa 800rb barel karena sebagian besar tambang minyak dikuasai asing, walhasil kekurangan produksi mesti beli ke asing yang sebenarnya hasil keruk minyak dalam negeri sendiri.

    Sangat memprihatinkan, terlalu sederhana menganggap kewajaran harga minyak naik karena ikut harga minyak naik, dollar naik, itu logika yg ingin dibangun pemerintah ke masyarakat

  4. di Negara kita yg kaya ini. Pertamina menguasai 20% tambang minyak, 80% lainnya dikuasai perusahaan Asing.

    Begituh…

    Selesai

  5. bohong itu.. yang benar tambang minyak kita dikuasai asing akibat kontrak kerja/karya yang hanya sedikit menguntungkan indonesia.. saat kontraknya habis diperpanjang lewat tangan para mafia. Lha kalau sumber minyak kita sedikit, ngapain Chevron, Exxon, Conoco bikin tambang disini?? mikir!!

Comments are closed.