iklan iwb

Iwanbanaran.com – Pakdeeee….. sebuah interview eksklusif yang dilakukan oleh Casey Stoner dengan Gpone mengungkap 1 poin yang lumayan menarik pernyataan dari pembalap Australia. Stoner yang memutuskan untuk pensiun dari MotoGP dan baru-baru ini meresmikan peluncuran helm replica Nolan X-803 Casey Stoner MotoGP secara blak-blakan berani menegaskan bahwa intervensi elektronik membuat kompetisi sekarang berbeda. Dan menurutnya seandainya MotoGP tanpa bantuan elektronik maka Rossi dan dirinya pasti mampu mengalahkan Marc Marquez serta pembalap-pembalap top MotoGP era sekarang. Waaahhh menarikk kiii. Berikut interview lengkap Casey Stoner…

Q : Melihat secara lengkap balapan MotoGP musim 2018 Apa yang kamu pikirkan tentang kompetisi di musim ini?

iklan iwb

CS27 : Dengan supplier ban baru dari Michelin serta penggunaan single electronic?membuat Semuanya masuk pada level yang sama. Alhasil memberikan sebuah tontonan spektakuler seperti yang terjadi di Assen. Marc Marquez masih menjadi pembalap tak terkalahkan dan layak mengisi posisi terbaik pada klasemen pembalap musim ini

Q : Apakah bakal ada pembalap yang mampu menghentikan potensi Marc Marquez menyabet juara dunia ke-7. Bagaimana menurutmu?

CS27 : Ada banyak pembalap tangguh. Valentino Rossi serta Vinales di Yamaha saat ini membuntuti Marc Marquez Kendati mereka belum pernah sekalipun menang. Menurutku jujur saat ini Valentino Rossi tidak memiliki kecepatan untuk menjadi juara dunia Kendati saat ini Valentino masih pembalap top…selalu masuk dalam posisi terbaik dan finish di podium. Tapi seperti aku, jika seluruh motor tidak dibekali dengan elektronik yang membantu motor, jika ledakan tenaga hanya dikontrol oleh tangan, menurutku Rossi masih akan menjadi nomor satu di sirkuit

Q : Bagaimana menurutmu dengan Ducati musim ini ?

CS27 : Andrea Dovizioso banyak menang di musim 2017 membuat Marc Marquez kesulitan. Namun tahun ini Andrea mengalami sedikit kendala sehingga membuatnya lambat. Tapi aku yakin Andrea akan kembali menjadi pembalap yang harus diwaspadai dengan menyabet podium kembali

Q : Menurutmu Apakah perpisahan antara Lorenzo dengan Ducati sangat disayangkan ?

CS27 : Aku rasa sedemikian, Sangat disayangkan. Lorenzo sudah berhasil membuat dirinya klop dengan Ducati. Apa yang sudah diraih Lorenzo bukanlah karena kebetulan. Dan aku yakin sebelum musim berakhir Jorge akan menang kembali. Lorenzo dan Ducati berpisah terlalu cepat

Q : Lorenzo akan menjadi rekan Marc Marquez di Honda musim depan. Bagaimana menurutmu ?

CS27 : Akan menjadi pasangan?yang eksplosif, tetapi jangan tanya aku untuk prediksi apa pun. Yang jelas duet Ini pasti akan menghibur, seperti menonton film di bioskop, lengkap dengan popcorn.

Yup….itulah komentar Casey Stoner yang pede mengatakan Rossi bakal menjadi juara dunia jika Motogp tanpa bantuan elektronik. Sebuah komen menarik mengingat keduanya pernah menjadi rival utama dimasa lalu. Apakah ini artinya Casey Stoner mengakui bahwa skill dan talenta murni Rossi sebagai pembalap lebih unggul dari Marquez yang notabene lahir dari generasi dengan motor full elektronik ? Dengan kata lain Pembalap era modern sebenarnya tidak memiliki skill mumpuni dan hanya dibesarkan dari sebuah generasi manja dengan intervensi elektronik yang membuat motor lebih mudah dikendalikan. Piye menurut sampeyan….ada yang nggak setuju dengan pernyataan Casey Stoner cak ? (iwb)

106 COMMENTS

  1. Setuju…
    Untuk membuktikan perkataan stoner, coba minta ke dorna mengadakan 1 race saja disirkuit manapun dimana semua motor tanpa elektronik. Bakal sanggup ga pembalap zaman now menaklukan motor non elektronik?

    • judulnya yg pantas
      “mongtor amfazzz mengharap jurdun”
      MuuuUUUuuuuuehehehe….

    • Ngga komen masalah interview stoner dech,,lha stoner mantan pembalap gp,,jelas tau seluk beluk gp…sementara di sini cuma penonton dari kejauhan…hehehe..

    • Jikalo seandenya apabila. Cebonk kamvret pengsiun balik ke zamban aza

    • Hargai yg jauh-jauh ke ibu kota ninggalin desa yg sejuk bersih indah utk bikin kehidupan nya sendiri. Kolaborasi empelupisasi itu sudah fitrah sebagai titah gusti allah.

    • Banyak yg iri sama om IWB..
      Syukuri apa yg sudah kita dapat dan diberi olehNya.. jika kita belum bisa seperti orang lain yg lebih baik dari kita.. g pantas rasanya kita jika menjadi dengki..
      Semua di anugrahi kemampuan dgn kapasitas kita masing masing.. jika ingin menjadi lebih baik.. maka berusahalah dgn lebih keras lagi.. dan jgn jadi orang yg dengki atas keberhasilan orang lain.. itu g baik om..?? peace

    • Kalau menurut stoner seperti itu.. mudah dong buat om rossi menang lawan marc93.
      Knapa g di lepas aja tu elektronik yg katanya jadi biang masalah di M1. Pasti jadi juara om rossi. Soalnya power motor M1 hanya di kontrol pake tangan kanan. Simple

    • Bukan copas tapi referensi dan sudah saya sebutkan dari GPone. Asal sampeyan tahu 98% media nasional mengambil referensi dari media luar untuk Motogp yang diolah kembali untuk dishare. Pasti pernah baca karena sumber berita sama yakni GPone. Cuma mungkin warung iwb agak lama rilisnya karena untuk kalimat interview harus Translate satu persatu. Suwun
      @ Agista
      Luar biasa komennya cermin dari sosok yang cerdas dan berpendidikan. Juozzz gandozzz cak?

    • Kalo emang pembalap jago tanpa bantuan elektronik bisa menang,terus pedrosa mau pake elektronik apa kaga tetep nyungsep,,,,,,,,ngoahahahahahaha

    • @shock kerjaan loe nyampah sana sini, terus loe mau pake elektronik apa kaga tetep sampah!

    • Pedrosa udah pernah celaka pas sensor motor tercabut saat balapan, dan mengeluarkan tenaga yang tak terkendali.

    • @muji

      Harusnya sih gitu.
      Sebenernya elektronik jaman now memang variabel yg harus dikontrol karena dengan bantuan elektronik sebuah motor bisa jadi sangat superior, lebih mudah dikendarai, sangat cepat, dan keuntungan-keuntungan lainnya yg bisa didapat rider… sama seperti variabel lainnya yg harus dikontrol, misalnya jumlah silinder, bobot motor, diameter maksimal silinder (ukuran maks. bore), dimensi motor keseluruhan, dll. yg secara langsung maupun tidak langsung akan memengaruhi performa motor.

      TBH, isu ?Penyetaraan elektronik demi kesetaraan performa motor sehingga skill rider menjadi pembeda hasil race? hanya agenda SEMU. Sama seperti variabel lainnya terkait sektor teknis-permesinan, dan itu akan selalu jadi bias kontrol.
      Satu-satunya cara untuk menghilangkan bias tsb ya dgn menyeragamkan unit motor untuk semua rider dari satu pabrikan saja. Ketauan deh tuh hasil race PASTI ditentukan oleh SKILL masing-masing rider. Tapi itu kan hal yg gak mungkin ?

      Sampai kapanpun, selagi pabrikannya beda ya gak akan mungkin memperoleh motor dengan ?performa setara? sesuai tujuan awal. Dan akan selalu ada rider yg diuntungkan karena keunggulan karakteristik/DNA motor masing-masing pabrikan.

      Well…. at least, Dorna sudah melakukan apa yg paling mungkin bisa dilakukan supaya MotoGP tetap menarik.

      Pesan tersirat yg ada dibalik ini, adalah Dorna tidak mau jika ada rider yang sangat diuntungkan hasil racenya karena motornya terlalu menonjol dibanding yg lain. (Inget dong jaman inhouse ada yg terlalu menonjol, ada yg gitu-gitu aja.) Karena bila itu terjadi, MotoGP akan jadi tontonan yg membosankan, which is.. kalo khalayak sudah bosan = income pasti kurang bagus.

    • Selamat anda pasti pake DOWC klotok klotok di ganjel pake tensioner kharisma,,,,,,,ngah ngah ngah

    • Terlanjur nyungseb di jumbleng. Jijkola jikalo seandenya apabila. Cheybonk Khamvredz tenannn……

  2. Terlepas dr faktor elektronik ,keberanian MM93 dgn dirtbike stylenya jg berpengaruh. klo tanpa elektronik mgkn rossi dan MM93 bakal imbang,kalau pke elektronik supercanggih mgkn yamaha bakal unggul krn bs pke motobot dipadu dgn pembalap. Tentunya gak ada lagi keseimbangan dan keseruan dimotogp jika satu pabrikan terlalu superior.Maka Dorna pun tahu cara menyikapinya.

    • apa??? Kl pake elektronik super canggih, yamaha yg unggul?
      Emangnya Dorna selama ini ngacak2 regulasi untuk menyumpal yamaha?
      Gak liat apa musim 2014 Honda menang secara brutal ketika regulasi belum begitu ketat?
      Rajin baca bro.. biar tau pembalap yamaha itu sendiri mengeluhkan apa di motor2 mereka.

    • Jiaaahhh…ga tau lu ye..jaman akhir2 motogp 2 tak Yahaaha mencobtek habis2 an engine NSR500 ..namun ga pernah di turunkan ke sirkuit…tp ya itu…ga pernah juara sampe era berganti..????

    • wah gak baca lo ya… yamaha tuh lemot krn ecu diganti klo g cba podium aja bakal bejaban am hon”.hon” jg yg kenceng cma marquest liat yam.g pernah podium satu tp pembalapnya dikalsemen 2,3. itupun skli didlosorin diargentina.kwkwkwk

  3. Yaa ngga bisa di bilang gitu lhah.. coz siapapun yang bisa memaksimalkan sumber daya yang ada maka dialah yang akan jadi PEMENANG…!!
    Dan elektronik adalah salah satunya.. so kuncinya tetaplah adaptasi dan motivasi…

  4. Klo menurut saya sih gak jg, pembalap seperti marc atau jorge punya talenta yg murni, mereka bisa kok menyesuaikan diri dgn riding style yg cocok andaikan peranti elektronik di motogp ditiadakan. Pendapat seperti stoner ini seakan2 ingin mengatakan, makin jadul era seorang pembalap berarti makin jago. Klo begitu skill doohan, schwantz, rainey, agostini dll adalah pasti lbh baik dr skill nya rossi dan stoner dong secara dulu sama sekali gak ada elektronik dan safety sangat kurang. Bijak nya, sebenarnya semua pembalap hebat punya talenta utk menyesuaikan riding style apa pun jenis tunggangannya. Seandainya marc turun di gp500, sy yakin dia akan tetap jago kok

    • Pedrosa mau pake bantuan elektronik apa kaga tetep nyungsep puluhan tahun ngimpi juara dunia,,,,,,ngah ngah ngah

  5. Setuju…
    Untuk membuktikan perkataan stoner, coba minta ke dorna mengadakan 1 race saja disirkuit manapun dimana semua motor tanpa elektronik. Bakal sanggup ga pembalap zaman now menaklukan motor non elektronik?

  6. Sy akui skill Stoner mmg sulit dimiliki seorang Marquez sekalipun.
    Bahkan jauh melebihi si doctor gadungan.
    Tapi lagi2… Motogp jg sekaligus event Unjuk Teknologi yg mau tak mau mmg sdh tuntutan bagi tiap pabrikan.
    Jadi rasanya aneh pula kl pembalap harus nyinyir masalah prestasi tanpa menyertakan aspek teknologi di MotoGP. Mau balapan tanpa elktronik? tuh pake kaoskaki wr175 aja.
    Semoga Stoner tdk spt si doctor gadungan yg kl sdh melempem nyalahin motor. Pdahal si doctor sndiiri pernah bilang faktor utama championship adalah krn pembalapnya, motor hanya nomor sekian #edisi jilat ludah
    Wkwkwk

  7. jika motogp tanpa elektronik = omong kosong. 270 hp tanpa bantuan elektronik siap2 aja pensiun dini cedera parah.
    kecuali pabrikan mau menurunkan tenaga setara jaman awal 990cc

  8. Biarlah pembalap saling menilai..
    Ane mah cukup nikmati tontonan motoGP karena faktor teknologinya juga.
    Yg jelas …
    Salam 18 seri nihil podium 1.
    Wkwkwkwk

  9. Jika.

    Kalau.

    Andai saja.

    Secercah harapan buat FBR……

    Tp ttp kagak menang menang…. Kan ngenes….

    Kalau memang saatnya ganti era, ya terima saja. Itu selalu terjadi di olahraga apapun.

  10. Logika orang cerdas adalah kalau dia dan mbah bisa mengendalikan motor lama yang belum sepenuhnya dikendalikan elektronik yang terkenal liar, harusnya saat ini dialah yang paling jago dengan motor full teknologi elektronik yang kata netizen maha benar lebih mudah dikendalikan. bukan malah sebaliknya.

    #entahstonerlagimenghibur diri

    • Nah…

      BALAP MOTOGP itu sendiri dibuat untuk apa sih….?

      Ajang adu TEKNOLOGI apa bukan..???

      itu aja dulu..?

      motornya ga dijual utk umum..mahal…makin canggih.

      Ya itu….ADU TEKNOLOGI antar PABRIKAN..!!!

      Nyadar ga sih kuri2 boy…

  11. Saya gak setuju ma si stoner, seandainya tanpa elektonik marques juga pasti lebih ganas dari rosi

  12. Mesti nya si stone mikir…dg otak stone nya…
    kalau MOTOGP ADALAH AJANG TEKNOLOGI DARI ERA PER ERA ANTARA PABRIKAN ..!!

    KALO TEKNOLOGI NYA GA DI PAKE, Stone…LU BALAP KEBO AJA DI MADURA SANA…GOVL00000KKK..!?????

    asli dah….ga habis pikir gue..walau pakai istilah andai…jika..apabila…?

  13. stoner lagi promo bungkus kepala. a wajarlah kasih hati demi helemnya laris khususnya fans motogp lebih khusus lagi kasih hatinya untuk fans pakde rosi yg terkesan kental

  14. Wah stooner pemikiran dangkal, kalo begitu pemikirannya harusnya stooner dan rossi harus bisa lebih kompetitif, tanpa bantuan elektronik canggih aja hebat apalagi dengan bantuan elektronik jaman sekarang, tapi buktinya tidak sama sekali, sekarang malah lebih komplex urusannya, semua pesaing pake motor canggih, jadi tetap sang juara adalah yang terbaik diantara yang baik, ayo buktiin vale dan stooner masih uptodate, masa kalah dengan yang pengalaman racingnya baru sebentar. Jangan gaptek atuh, sekarang bukan jamannya lagi hp infrared

  15. Pede amat? Bukannya GP zaman now, elektronik jd “penjinak” mesin? Sebagus bagusnya rider main gas, bobot 300-350kg & power >250dk bukan sesuatu yang mudah utk dikendalikan.

    • Motogp lebih ringan drpd motor 250cc yg dijual dimarih brooo.. gak nympe 170kg apalagi disebutin 300-350kg itu nimbang motogp sambil boncengan?

    • 350 kg mah citicar dikasih roda cuma 2..????

      Naik motogp seperti onthel di kasih mesin 250 cc…bisa kebayang..?? Ya ringan dengan tenaga AMPUUUNNN…! Ya cb kendaliin itu..?

  16. Se7 bgt.,vr46 lahir di era motogp blm ada aturan tetek bengek dan skill yg dibutuhkan,bukan spt mm93 yg lahir di era skrg yg benar kata kang iwan era manja.

    • Hah…haaaahhhh…???? Jadi lu kira NSR500 cc kuning itu cuma mesin doang ama gas tanpa elektronik apapun…???

      Anjeeerrr…lu hibernasi berapa ratus tahun..?!!!???????

    • Pedrosa udah pernah celaka pas sensor motor tercabut saat balapan, dan mengeluarkan tenaga yang tak terkendali.

    • Kalo emang pembalap jago tanpa bantuan elektronik bisa menang,terus pedrosa mau pake elektronik apa kaga tetep nyungsep,,,,,,,,ngoahahahahahaha

    • Selamat anda pasti pake DOWC klotok klotok di ganjel pake tensioner kharisma,,,,,,,ngah ngah ngah

    • Terlanjur nyungseb di jumbleng. Jijkola jikalo seandenya apabila. Cheybonk Khamvredz tenannn……

  17. Yaa ngga bisa di bilang gitu lhah.. coz siapapun yang bisa memaksimalkan sumber daya yang ada maka dialah yang akan jadi PEMENANG…!!
    Dan elektronik adalah salah satunya.. so kuncinya tetaplah adaptasi dan motivasi…

    • Hargai yg jauh-jauh ke ibu kota ninggalin desa yg sejuk bersih indah utk bikin kehidupan nya sendiri. Kolaborasi empelupisasi itu sudah fitrah sebagai titah gusti allah.

    • Kalau menurut stoner seperti itu.. mudah dong buat om rossi menang lawan marc93.
      Knapa g di lepas aja tu elektronik yg katanya jadi biang masalah di M1. Pasti jadi juara om rossi. Soalnya power motor M1 hanya di kontrol pake tangan kanan. Simple

  18. jika motogp tanpa elektronik = omong kosong. 270 hp tanpa bantuan elektronik siap2 aja pensiun dini cedera parah.
    kecuali pabrikan mau menurunkan tenaga setara jaman awal 990cc

  19. Biarlah pembalap saling menilai..
    Ane mah cukup nikmati tontonan motoGP karena faktor teknologinya juga.
    Yg jelas …
    Salam 18 seri nihil podium 1.
    Wkwkwkwk

  20. Jika.

    Kalau.

    Andai saja.

    Secercah harapan buat FBR……

    Tp ttp kagak menang menang…. Kan ngenes….

    Kalau memang saatnya ganti era, ya terima saja. Itu selalu terjadi di olahraga apapun.

  21. Saya gak setuju ma si stoner, seandainya tanpa elektonik marques juga pasti lebih ganas dari rosi

  22. Pede amat? Bukannya GP zaman now, elektronik jd “penjinak” mesin? Sebagus bagusnya rider main gas, bobot 300-350kg & power >250dk bukan sesuatu yang mudah utk dikendalikan.

    • Motogp lebih ringan drpd motor 250cc yg dijual dimarih brooo.. gak nympe 170kg apalagi disebutin 300-350kg itu nimbang motogp sambil boncengan?

  23. Se7 bgt.,vr46 lahir di era motogp blm ada aturan tetek bengek dan skill yg dibutuhkan,bukan spt mm93 yg lahir di era skrg yg benar kata kang iwan era manja.

  24. stoner lagi promo bungkus kepala. a wajarlah kasih hati demi helemnya laris khususnya fans motogp lebih khusus lagi kasih hatinya untuk fans pakde rosi yg terkesan kental

Comments are closed.