Mengintip dealer motor di Jepang….beda jauh dibanding tanah air cakk !

Iwanbanaran.com – Bro dan sis sekalian…sebagai negara penghasil kendaraan otomotif terbesar didunia, sampeyan akan terkejut mendapati fakta betapa sederhananya dealer motor dinegara Jepang. Jauh kangbro dibandingkan dengan tanah air. menjadi Blogger yang beruntung bisa melihat langsung suasana negeri matahari tersebut, beginilah suasana dealer motor bekas disana….

Saat melintas disalah satu ruas jalan (nggak tahu jalan opo iki) naik bis, IWB melihat dealer yang lebih cocok disebut sebagai toko kecil. Dealer ini selidik punya selidik adalah dealer bekas alias motkas. Dari luar sampeyan akan melihat dealer berdinding kaca….tertulis merk-merk roda dua termasuk Moto Guzzi….

Lalu didalamnya, kita akan menemukan beberapa motor berbagai merk. Dan yang paling menarik munculnya sosok fairing legendaris 2 tak….wah auranya koq kayak NSR250 yak. Byuhhh…legend ki. Motor-motor yang nggak ada ditanah air ini dijual bebas disana…behhh, bikin ngiler. Terlepas koleksi produk didalamnya….asli pakde…

Ukuran dealer termasuk sempit habis. Kuwi dienggo ngopi 10 orang aja pasti wis penuh. Lupakan kemewahan dealer…karena dibanding tanah air termasuk jauh. Menilik posisi yang ditengah kota, jelas kondisi dealer di Jepang jauh dari kata megah. Dan memang….sampeyan akan tercengang ketika berada di sana….

Manusianya dikittt banget. Bahkan di pom bensinpun nyaris bisa dihitung dengan jari. Menurut informasinya….rakyat Jepang memang lebih menyukai nunggang kereta dibanding roda dua atau empat. Makanya kalau pagi hari Jepang sunyi senyap kayak hari libur…

Maklum…aktifitas semuanya dilakukan dibawah tanah. Diatas sepi….dibawah ramai. So…kondisi ini seakan membuat kendaraan apapun kurang booming disana. Selain masalah mahalnya gedung pastinya, populasi kendaraan roda dua juga segelintir. Bener-bener tidak cocok sebagai negara produsen otomotif terbesar didunia….ediann !

Last…Jepang memang ketat soal aturan otomotif. Berbagai cara dilakukan pemerintah agar penduduknya tidak menggunakan angkutan pribadi. Yang menarik kangbro….pajak disana tidak berdasarkan kubikasi mesin melainkan dimensi. Makin besar dimensi kendaraan…..maka pajaknya menggelembung. So…jangan heran mayoritas mobil yang laku mungil-mungil. Asli…IWB bayangin nggak betah hidup disana. Lha piye…motor mung sak incrit jumlahe. Iso stres tenan pakde. Dealer wae melas ngono rek-rek ….(iwb)

Beberapa jepretan di Jepang