iklan iwb

460x110_tire

ninja-150-ban-cacing-1

Iwanbanaran.com – Secara pede motor digeber melewati jalan raya. Mesin SKIPS meraung renyah diiringi asap keluar dari ujung knalpot. Tipis kangbro….nyaris tidak terlihat. Engine yang diklaim tembus 30HP ini dikendarai seorang biker dengan kaos penuh bertuliskan Kawasaki. Wihhhh…kayaknya bangga doi menjadi penunggang geng ijo….

iklan iwb

Enggan menutupi wajahnya yang ganteng (beneran opo ora kuwi :mrgreen: )….rider Ninja inipun anti memakai helm. Rasanya….koyone mungkin kurang gagah pakde. Terispirasi dari sinetron yang ditayangkan di TV……diatas Ninja memang sesuatu banget. Rugi cak kalau wajah ditutupi. Proses tebar pesona ini tidak nampol kalau motor standart…..

Doipun mengikuti tren…membuang castwheel asli bawaan pabrikan dengan pelk jari-jari aka spoke wheel. Ukuran ban tebal?. Wis ora jaman. Karet bundar sepeda jengki pun ditancepin ketunggangan. Pokoke gaul cak…..ngesot bah-bahno. Belum lagi kerikil genit….sedikit tajam wae pasti bocor ban. Sengsara??. Ora perduli demi mulusnya tebar pesona. Pertanyaannya?. Pesona ini mau ditujukan kesiapa??….

Jelas teman-teman kangbro. Biar diakui kalau gaul dan ngetren harus begitu cak. Kalau nggak ntar dipikir culun….ogahhh dong. Jawaban-jawaban klasik diatas seperti sebuah jebakan samar yang nyaris tanpa terlihat. Jebakan maut betapa rentannya mereka terbuai dengan kata-kata “gaul”. Padahal pakde….

ninja-150-ban-cacing-3

Menurut study…kepala hanya tahan terhadap benturan aspal saat kecepatan motor antara 20-25 km/jam. Jadi tanpa helm…sampeyan dlosor dan kepala kejedot aspal pada kecepatan segitu…hit impact masih bisa ditolerir dengan kata lain…urip tapi terbuka gegar otak. Tergantung posisi benturan kepala. Serem to. Diatas itu…siap-siap wajah ganteng sampeyan akan tinggal cerita. Tergantung takdir sih…tapi itulah teori bakunya. Yang kedua ban….

Semakin kecil ban…maka traksi keaspal akan jauh berkurang karena tapak karet ketanah turun drastis. So…jangan berharap saat hard braking motor tetap semumpuni dibanding ban OEM. Pasti ngesot cak. Kalkukasi jlimet engineering jelas bubar dan tidak berlaku. Belum lagi material karet yang memiliki ketebalan serta kekuatan berbeda. Artinya…sampeyan sebenarnya sangat rentan terhadap maut. Apes sedikit…..”gaul” akan membawa sampeyan ke alam mimpi…..

Last…mari berpikirlah smart dan logis. Jangan tergiur iming-iming gaul karena tidak ada keuntungan apapun yang kita dapatkan. Sensasi feeling semu yang malah akan mengancam nyawa dan merusak masa depan kita. IWB tidak asal ngoceh tapi monggo sampeyan buktikan dan komparasi keduanya…ban OEM vs Cacing…kecepatan 80 km/jam wae…ora usah 100km/jam….80 aja dan hard braking. Mana yang ampuh melindungi kita?. Tebar pesona boleh…tapi secara smart, pintar dan cerdas. So…ban cacing ??. Buang sekarang cak sebelum semua terlambat !! (iwb)

MVAI-Banner-1

100 COMMENTS

  1. Mungkin maksudnya biar motornya bisa makin kencang dan bisa terbang….sekalian ngirit bensin kali kan gesekan aspalnya jadi kecil……jijik liat rider kaya gitu….motor sport kok ban dikecil kecilin…..kalo didaerah saya jadi makanan polisi tuh…..mau kenceng sampe bisa terbang????naekin aja ke dalam pesawat….wakakakkaka…alay alay mau narsis …..tapi malah dicap orang…..

  2. Jujur, gue rada kocak ngeliat motor-motor pakai ban cacing, nggilani alias jijik. Bini gue yang cakepnya seperti bidadari juga gak suka sama motor-motor ban cacingan begitu. Cewek-cewek sukanya sama yg normal-normal aja. Cowok naik motor harus bisa lindungin dirinya. Dirinya sendiri aja terlindungi apalagi pasangannya. wk.

  3. Plat nomornya ? stop lampnya ? jangan-jangan spion juga ga ada nih pasti. ALAAAAAAAAAAAAAAAAAYYYYY !!!!!!

  4. Saya juga penunggang geng ijo 250, selama saya menungganginya, saya selalu pake helm jarak jauh maupun dekat. Karena prinsip saya, semalin gede motor dan cc nya, maka semakin beresiko dijalanan, terutama karna cc yg besar maka kecepatan dijalanan pun akan bertambah, maka dari itu saya selalu safety riding, come on, jadilah bikers yg pintar, bukannya tebar pesona dan gaul

Comments are closed.