iklan iwb

460x110 (10)

Viar_crossX250SE (10)

iklan iwb

Bro dan sis sekalian….Viar terus berusaha menunjukkan kualitasnya sebagai pabrikan lokal dengan manajemen serta etos kerja yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Menggelandang para jurnalis kepabrik mereka seluas 20 hektar di Semarang…disanalah IWB melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana proses perakitan yang cukup menarik dari seluruh produk yang mereka miliki. Termasuk trail terbaru Cross X250SE. Seperti apa??. Berikut liputannya…..
blog-460x120-alt

Jangan membayangkan pabrikan Jepang yang sangat ketat time frame. Mesin conveyer nyaris sedikit bergerak saking telatennya para pekerja. Memiliki tugas yang sangat mirip dengan pabrikan besar tanah air…..minimnya target membuat pekerjaan lebih fokus dan teliti. Satu persatu dicek secara manual…..kemudian ada bagian khusus bagian QC (quality control) yang ditugasi melakukan final inspection….apa saja yang kurang dari rakitan temannya. Didalam pabrik juga ada jalur khusus untuk jajal on the spot produk yang mungkin dicurigai kurang sempurna. Dan kemudian dicek ulang hingga semuanya siap masuk jajaran siap dijual. Yang menarik adalah proses welding sasis…..

Ternyata Viar melakukan sendiri dengan mengerahkan para pekerja yang ahli dibidangnya. IWB pikir dulu disupply vendor…ternyata tidak. Keuntungan proses welding manual akan memberikan hasil yang lebih teliti. Namun kerugiannya cost yang lebih mahal serta inconsistency? result khususnya jika pekerja merasa capek. Namun dengan adanya shift akan meminimize kelemahan tersebut. Tidak heran rata-rata sasis Viar cukup tahan banting. Disamping material tebal….proses pengelasan juga menyumbang signifikan kekuatan produk mereka. Monggo intip saja roda 3 nya yang berseliweran dimana-dimana. Ora ono critane ambrol to saat dimuatin beban berat. Kembali ke Cross X250….

Kalau sampeyan perhatikan, seluruh komponen motor ini berukuran serba jumbo. baik suspensi depan, belakang, swing arm, sasis ataupun engine. Untuk radiator sendiri ada dua buah yang nempel dibagian kiri kanan. Fungsinya jelas untuk meredam “heat” mengingat mesin motor ini memang masuk kategori special engine yang siap digeber sesadis apapun. Btw…..mesin Cross X250 sudah dibekali transmisi 6 speed, 250cc 4 katup. Saat coba IWB amati…dari crankcase hingga head silinder, materialnya memang sangat solid. Mesin ini confirmed didatangkan dari Zongshen mirip dengan trail Crossfire 250 Australia….

Viar_crossX250SE (12)

Bedanya untuk versi Indonesia sudah 6 speed sedang Aussie masih 5 gear. Pihak Viar mengaku ada beberapa ubahan sektor engine disesuakan dengan karakter kondisi lokal. Makanya kualitasnya sudah pasti teruji sebab engine ini sukses dieksport secara global oleh pihak Zongshen dan banyak digunakan para produsen penggaruk tanah dunia. “Kita tidak mau main-main untuk special engine karena trail CrossX250 sudah masuk ketegori kompetisi. Karena itulah mesin kita menggandeng Zongshen ditambah campur tangan kita tentunya. Sedang lain-lain kita kerjakan sendiri’ seru Frengky Markom Viar Indonesia….

Last….para crosser dijamin puyeng dengan performa dan potensi Viar Cross X250SE sebab motor ini memang jempolan habis. Kadang mindset kita mengatakan nggak bisa dilewatin….namun saat nunggang diatas trail ini, gundukan tanah seekstrim apapun dilibas dengan santai. Tinggal angkat bok*ng…..suspensi bekerja secara mengagumkan. Bahkan saat test ride…IWB dibikin mlongo karena ada salah satu tester pabrikan menggeber trail seharga 32,6 jutaan (Of the road) diatas obstacle buatan setinggi dua meter dan motor mendarat secara sempurna. IWB pilih melipir minggir karena ciut nyali mzbro. Setelah dicek….ora ono ceritane pelk peang. Juozzz tenan. Nah….seperti apa perakitan trail Viar Cross X250SE??. Berikut jepretan IWB ketika nyambangi pabrik Viar Semarang……(iwb)

?Viar_crossX250SE (1)

78 COMMENTS

  1. Bukan..full beda dari X200..digital spido,dan ada emblem 250 kok..liat aja disini.. youtu.be/WYd9z2wqg9I

  2. Nah lho siapa yang kemaren bilang ini produk China,yang seperti ini lah itu lah.. sekarang kebukti kan kalo itu murni buatan lokal,memang mesinnya masih buatan Zongshen,tapi pihak Viar request yang terbaik buat kondisi jalan di Indonesia..
    Semoga Viar bisa jadi produk lokal yang dicintai warga lokal.. syukur syukur nanti merambah pasar luar..

  3. Mas iwan jgn gunain kata2 ?Velk peang?
    Kasihan FBY menanggung malu tak tertahan dibalik Peangnya sasis Matic abal2

    Ngiiahahahahha

  4. ini br deltabox asli, bukan deltabox abal2 ala odong2 si pigson…deltabox lembek ky anak babi, seng tuku cm wong buodo

  5. Beberapa waktu lalu ada ribu-ribut otomotif nasional. Tapi bukankah seharusnya yg kayak begini yang perlu disupport pemerintah.
    Ibarat pohon, secara mandiri dia dah mulai tumbuh kuat di lahan terbuka dan mulai beranting. Bukan cuma sekedar benih ujicoba dipesemaian polibag, apalagi sekedar cuap-cuap yg barangnya aja belum jelas wujudnya.

  6. Gua ga peduli pabrikan jepang, Gua peduli indonesia . Cinta produk indonesia ! Memang jos tarikannya

  7. Ini kolomnya khusus roda dua mas, bukan group company.
    Sekedar info : kalau bicara secara corporation, bisnis yamaha itu juga sangat banyak (terlalu panjang buat ditulis disini), sama juga halnya dengan honda & suzuki.
    Lagian bisnis produk kecil kecil bukan berarti skala usaha juga kecil. Lihat aja Lego, dari jualan mainan bongkar pasang, tapi skala bisnisnya sudah kategori mega. Malah berstatus world’s most powerful brand.

  8. Kang iwan bisa kah ane denger terikan mesin saat dari rpm rendah ke atas sampe limiter…??
    Soalnya klo lihat gambar ane tertarik… Sekarang tinggal mesin…

    Wasalam dari motordekil.com

  9. Kang Iwan.
    Kasih masukan ke Viar dong, jadiin Viar Cross X250 SE bisa On The Road. Pengen boyong ki motor ke rumah kang..

  10. ontheroad di palembang saya beli 43jt tp klw tnaga oke lah sayngnya rangknya bukan alma ya..? trus minusnya laslasnya huueelek gk rapi bllass

  11. ontheroad di palembang saya beli 43jt tp klw tnaga oke lah sayngnya rangknya bukan alma ya..? trus minusnya laslasnya huueelek gk rapi bllass

Comments are closed.