iklan iwb

460x110 (5)460x110_ok

nanik tukang tambal malang

Bro dan sis sekalian……IWB tidak menyangka akan menelurkan kembali artikel tentang penambal ban dari Malang bernama Nanik ini. Menganggap usai setelah identitas terkuak….wanita berumur 22 tahun tersebut ternyata mempunyai liku-liku hidup yang sangat berat. Update info dishare oleh komunitas orang Jawa Timur via FB. Berstatus yatim….siapa menyangka Nanik ditinggalkan ayahnya sejak dia berumur 4 tahun. Kini….menginjak usia 22 tahun, Nanik lebih memilih hidup mandiri menjadi penambal ban. Tak ayal profesinya tersebut membuat foto Nanik terpampang diseluruh media. Dan berkat ulasan itulah….ibu kandung yang menjadi TKW dinegeri Hongkong menangis deras melihat foto anaknya yang sedang menambal ban terpampang diinternet. Oalah 🙁 ….
r15goldgifLOOP

iklan iwb

Informasi ini lengkap dikupas beritajatim yang mengungkap liku-liku hidup Nanik. IWB baca secara runut dan teliti. Asli mzbro…..koq nyesek tenan ya bacanya. Berikut copasan berita detilnya……

Derai air mata mengalir deras dari Hongkong, tempat Ibunda Nanik Fransisca Dewi mencari nafkah. Ibu Nanik, ternyata seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) sejak tukang tambal ban cantik itu masih berumur empat tahun.

Melalui Whatsapp yang diterima wartawan di Malang, suara dari negeri nun jauh disana ternyata adalah Ibu Kandung dari Nanik. “Saya ibunya Nanik. Saya terharu ketika melihat foto teman-teman media di Malang soal Nanik. Saat ini, saya masih bekerja. Kebetulan majikan saya di Hongkong juga belum pulang. Sehingga, belum bisa komunikasi banyak dengan teman-teman di Malang,” terang Suciati (40), Ibu Kandung Nanik, melalui pesan suara Whattsapp, Selasa (11/11/2014) malam ini.

Pesan dari Hongkong pun terkuak. Nanik, ternyata anak yatim sejak usianya masih 4 tahun. Mendiang ayah kandung Nanik bernama Lasito. Suciati dan Lasito, menikah usia muda saat keduanya, menapaki umur 22 tahun.

Dari perkawinan itulah, Suciati melahirkan tiga orang anak. Anak pertama bernama Yongki Irfan Candra. Anak kedua Nanik Fransisca Dewi. Dan putri bungsu berikutnya yakni Vivi Andika Devi Kumala Sari.

Saat ayah Nanik jatuh sakit lebih dari 8 bulan lamannya, seluruh harta keluarga habis untuk pengobatan ayah kandung Nanik. Namun, meski sudah berkali-kali dibawa ke dokter, tak juga diketahui penyakit apa yang di derita ayah kandung Nanik.

Melalui pesan Whattsapp Suciati dan sepupunya di Hongkong, Wulan, penyakit ayah Nanik yang tak kunjung sembuh, akhirnya merubah jalan hidup keluarga bahagia itu.

wpid-gadis-tambal-ban.jpg

Lasito, menghembuskan nafas terakhir saat usia Nanik, baru menginjak 4 tahun. “Ayah Nanik meninggal saat usianya masih kecil. Sementara adiknya, saat itu masih berumur 13 bulan,” beber Suciati.

Saat 100 hari pasca di tinggal mati suaminya, ibu kandung Nanik pun praktis jadi tulang punggung keluarga. Meski berat, Suciati membulatkan tekad untuk membesarkan ketiga anaknya dari keringatnya sendiri. Suciati pun pergi ke negeri seberang. Melalui PT Tanjung Pinang, ibu kandung Nanik, nekat menjadi TKW ke negara Hongkong.

“Saya pertama kali ke Hongkong saat itu kisaran tahun 2000. Saya tinggalkan anak saya Nanik masih kecil. Semua, untuk ketiga anak saya. Saya rela berpisah jauh asalkan anak saya tetap bertahan hidup,” kata Suciati dengan suara getir.

Dua tahun di Hongkong, ibu kandung Anik sempat pulang. Bekerja ikut seorang dokter di kawasan Turen, Kabupaten Malang. Setahun jadi pembantu di rumah seorang Dokter, ibu kandung Anik pun kembali ke negri sebrang.

Tepatnya, di Singapura selama dua tahun lamannya. “Dua tahun di Singapura, kontrak saya habis. Dan coba lagi cari kerjaan akhirnya berangkat lagi ke Hongkong sampai hari ini,” papar Suciati.

Kini, ibu kandung Anik sudah lebih dari 8 tahun berada di Hongkong. Saat melihat pemberitaan tentang anaknya yang bekerja sebagai tambal ban, ia pun menangis haru. Keharuan yang dirasakan Suciati disebabkan, anak keduanya itu, tak mau menerima uang dari dirinya. “Nanik pernah bilang ke saya, tidak mau menerima uang dari ibunya yang bekerja sangat keras di negara orang. Nanik memang bertekat ingin menghidupi dirinya sendiri tanpa mau merepotkan orang tuanya. Itu yang selalu membuat saya trenyuh,” ujarnya.

Kini, di negara nun jauh disana, Suciati berharap anaknya menjadi orang besar yang tidak mudah putus asa. Suciati pun menitip salam dan doa pada Nanik untuk tetap konsisten seperti pesannya. “Saya selalu ajarkan pada anak-anak, terus bekerja dan berusaha. Jangan pernah jadi peminta-minta selagi kita masih mampu. Ternyata Nanik sangat memegang teguh pesan saya itu,” ucap Suciati.

Yang luar biasa dari diri Nanik adalah, ia tak mau menerima uang sepersen pun pemberian ibu dan sepupunya dari Hongkong. Pada pembicaraan telepon Nanik pada orang tuanya petang ini, Nanik justru meminta maaf karena tidak bisa menerima pemberian orang-orang yang sangat dicintainya di negeri seberang itu. “Ibu yang ngajarin saya untuk mandiri. Jadi mohon maaf, bukanya saya menolak uang kiriman Ibu dari Hongkong,” terang Nanik.

Mendengar kata ini, batin Suciati pun menjerit. Belasan tahun hidup terpisah dari putri yang dicintainya, Nanik justru tumbuh dalam asuhan kemandirian hidup yang tinggi. [yog/kun]

Salut….salut brosis. Asli trenyuh tenan bacanya. Koq masih ada wanita luar biasa seperti itu dijaman modern seperti ini. IWB tahu……mungkin banyak para bujang disana broken heart termasuk kang Irpan Pertamax7 :mrgreen: (guyon lho kang). Tapi tidak ada salahnya kita tetap dukung dan doakan Nanik atas semangat, mental serta spirit yang ditunjukkan. Sosok hawa yang begitu lurus, polos, tulus dan mengerti kesulitan orang tuanya. Selama nafas ini masih nempel dibadan….selama tangan ini masih bisa bergerak, haram baginya tengadah meminta belas kasihan. Sebuah cerita inspiratif dan patut kita contoh. Insyallah…..perjuangan Nanik akan berbuah manis. Amin YRA……..(iwb)

wpid-20141106165329-3-tukang-tambal-ban-cantik-001-nfi

rpms-banner

161 COMMENTS

  1. ah lebay, menurut cewek, ini kan jaman emansipasi….,
    gw yakin nanti banyak tukang tambal perempuan, dan banyak motor yang kempes, nyari tukang tambalnya perempuan….NAH LHO…

    terus gimana tukang tambal bapak2 ? gw yakin akan makin berkurang…seperti pegawai kantoran…pegawai kantoran lebih banyak cewek…sedangkan bapak2 makin susah cari kerjaan….MIKIR!!!!

  2. terus mesti gimana dong ??… kobay yang mau menafkahi aja udah mundur gara2 si nanik udah punya suami.. jadi gimana dong ??.. uang dari ibunya aja ngga mau, apalagi dari kita ??.. misalnya dibuka dompet sumbangan dan se-indonesia dan pada nyumbang rata2 5000 perak, kalo ada 2 juta orang penyumbang, berarti dapat 10 milyar, apa ngga langsung berubah tuh idupnya ??.. bisa beli rumah 700jt (pasti dapet rumah mewah nih kalo dikampungnya), mobil inova 1: 300jt, motor 2unit @ 15jt, buka indomart 3 outlet sekaligus 1M, masih ada sisanya juga… ayodah mana rekening sumbangannya…

  3. Semoga mental Nanik ini juga ada didalam diri anak-anak kita…..bukan mental tempe…tapi mental baja…. Aamiin…

  4. biasa wae kang…dikampung malah ada yg lebih menyedihkan dari itu….
    disini jg sering nemuin cewek jadi kenek bus, jadi tukang ojek, jadi sopir taksi. ah banyak kl disebutin….

  5. Waduh, merasa ikut sedih, dan merasa sangat bersyukur saya bisa diberi kehidupan yang sekarang, Alhamdulillah…. semoga nanik dan keluarganya diberi berkah oleh Allah Subahannahu Wata’alaa, amiin…

  6. ngowohh karo ndowerrr tenan iki,,,

    ============================

    Suami Nanik, Riko Hari Wibowo (22), sebenarnya
    tak tega melihat sang istri melakukan pekerjaan
    tersebut. “Semua ini atas kemauan dia, untuk
    menopang kehidupan sehari-hari,” kata Riko.
    Dahulu, menurut cerita Rio, Nanik sudah
    dilarang oleh keluarganya. Namun, Nanik
    memutuskan untuk terus membantu pekerjaan
    Riko. “Dia sekarang sudah terbiasa. Yang
    penting pekerjaan halal,” kata pria lulusan SMP
    itu.

  7. jadi tukang tambal ban juga patut diapresiasi…yang penting halal, gak ngemis, gak nodong, gak rampok.
    SALUT BUAT NANIK…semoga bisa menginspirasi anak-anak manja bermental tempe di seluruh Indonesia.

  8. Disinyalir adiknya Nanik yang bernama Vivi Andika Devi Kumala Sari masih belum bersuami.

    Tolong dicek juga statusnya Vivi ya kang
    Sekaligus no hp nya

    😀

  9. Blog ini nanti lama2 dari yg namanya diskusi motor suwe2 lak jadi blog infotainment Sil*t, lha piye maneh ono ukoro “Derai air mata mengalir deras…” xixixiii

    #piss lek :p

  10. hidup itu berat masbroo,, so usaha terus kayak mbak nanik… 🙂
    mansarpost.com/2014/11/13/mau-tau-perbandingan-produksi-dan-ekspor-sektor-otomotif-antara-indonesia-dan-thailand-niiihhh-dia-datanya/

  11. buset langsung rame, terpesona ama tukang tambalnya.
    BTW salut dah jadi tukang tambal ban, jangan ampe jadi cabe2an ya.

  12. hidup seperti roda berputar, hari ini hidup kita baik baik saja, belum tentu ke depannya lebih baik dari hari ini. semoga kita semua di sini selalu baik2 saja dan dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. ,,,ambil hikmahnya dari cerita nanik ini.

  13. Ini lah Aremanita yg sejati,….

    Mandiri gk mengantungkan org laen…

    Jiwa Arema yg d miliki nanik blum tentu kita bisa memilikinya…
    Anak jaman skrg uda gengsi kerja sendiri ,kecuali nanik yg mandiri saya harap smoga dpt rezeki…
    Adoh o Blai ne cedek o Rezeki ne…
    LOMAN
    AKAZ
    TEMEN..

  14. Wkwkwk yang kena batunya kang Irpan Pertamax7 , mulo kang ndang Rabi wes 25tahun luweh arep di gawe dalam uyoh tok ? Wkwkwkwk ., mana kang IPAN pasti melototin Artikel Tandingan ( penjual gorengan cantik ) wadahe ngombe otomatis memel

  15. trenyuh hatiku kang,stelah baca berita itu.
    top bgt deh buat nanik,krn tdk mau merepotkan orang lain,walopun trmsuk ibunya jg. dia ttp pgn hidup mandiri.

  16. Sudah mas iwan cukup. Saya tdk bisa move on. Klu mas iwan masang artikel nanik terus.

    Dia istri orang. Klu dia gadis, lain cerita. 🙂

Comments are closed.