Perusahaan besar adalah perusahaan yang melakukan segala sesuatunya secara profesional. Entah itu SOP, training, teknis ataupun kalkukasi sebuah banderol…tidak boleh lepas dari kata Pro. Tapi apa yang dipertontonkan Pertamina membuat IWB hanya tersenyum kecut, dagelan tingkat dewa brosis. Lha mosok harga Pertamax baru tiga hari segera dikoreksi ulang. Suatu adat yang tidak pernah dilakukan sebelumnya……
Berdasarkan pengamatan IWB, pada saat Pertamina mendongkrak banderol bensin oktan 92 menjadi 10,200/liter (DKI), seluruh perusahaan minyak luar negeri juga melakukan langkah serupa. Tercatat Shell, serta Total…adalah dua produsen yang merespon dengan cepat manuver tersebut. Anehnya….tidak seperti Pertamina, kenaikan keduanya cukup tipis yakni hanya IDR 9,950/liter. Banderol diupgrade satu hari setelah Pertamina mengumumkan harga baru oktan 92. Awalnya IWB cukup kaget atas perbedaan yang cukup signifikan antara perusahaan asing vs. negara. Beda Rp. 250,-/liter….sebuah discrepancy harga yang lumayan nampol. Lawong beda 100 rupiah aja keuntungan bisa ratusan juta…lha ini 250 rupiah. Jiannn edan tenan!!…
Jebule selang dua hari…Pertamina buru-buru mengkoreksi harga menjadi 10,000 rupiah/liter. So…banderol 10,200 rupiah hanya bertahan selama 3 hari tercatat dari palu dibunyikan tanda Pertamax naik persatu April kemarin. Satu langkah diluar kewajaran….mengingat yang sudah-sudah, setiap revisi harga paling cepat dilakukan per-15 hari sekali. Artinya apa??….kalau IWB analisa, Pertamina mungkin cukup kaget karena kompetitor seperti Shell dan Total berani memasang angka yang jauh dibawah mereka yakni 9,950/liter. Bagi kedua perusahaan asing, dengan harga segitu saja sudah untung, kenapa harus mengerek terlalu tinggi?? Sedang…pertanyaan sekarang ditujukan kepada Pertamina, dari mana asalnya mereka bisa mendapatkan angka 10,200?? sebegitu nafsukah untuk mendapatkan keuntungan sehingga kalkulasi pemasangan banderol bensin oktan 92 dikerek habis-habisan??….
Keraguan dan rasa ingin tahu yang wajar dari konsumen seperti kita. Dan…IWB yakin, jika Shell dan Total mengikuti jejak mereka…..Pertamina tidak akan mungkin menurunkan banderol Pertamax. Mereguk keuntungan milyaran rupiah dari BBM non subsidi. Ibaratnya….biarlah masyaraka buntung yang penting gua untung. Beruntung….perusahaan minyak asing lebih manusiawi ketimbang perusahaan negara. Dan dari keduanya…kontrol harga bensin non subsidi bisa dilakukan. Entahlah jika ada sesuatu yang IWB kurang tahu. Paling…kalau ditanya kedirektur Pertamina, kenapa banderol berubah kurang dari 4 hari?? IWB sudah bisa tebak jawaban yang diberikan…. ” Koreksi harga dilakukan supaya produk Pertamina bisa kompetitif ?serta mengurangi komsumsi BBM bersubsidi..”. Sampeyan ora percoyo?? hayo bareng-bareng datang kekantor Pertamina, IWB yakin jawaban diplomatis seperti diatas . Baru tahu bahwa Pertamina suka bercanda ?? IWB juga brosis (ngelus dada.com)…...(iwb)
bayangin kalo premium yang sekarang dilepas “harga pasar”(saya ga akan nyebut subsidi krena itu pembodohan)
uang kita bakal di ambil asing semua…ditmbah jikalau bahan2 lain ikut melambung maka muali dari beras smpe garam dari luar akan menyerbu indnesia…….
premium dibatasin z distribusinya jadi antrenya punjang,,, mau nga mau mobil menegah keatas isi pertamak,,, klo motor nga usah khawatir masih buanyak premium eceran,,,,
dibutuhkan kebijakan yg baik dr PERTAMINA guna memenuhi kebutuhan pasar Masyarakat Indonesia… Orang qta Sendiri BOss..
harga minyak dunia emas saham2 wallstreet anjlok tadi malam…jd semua BBM yg dijual asing diindonsia bakalan turun krn jualannya disesuaikan dgn GRAFIK std dunia… klo pertamina mereka ntuk pertamax,plus..dst. mengikuti harga ICP jadi revisinya biasanya mingguan bahkan bulanan..
disini bensin yang disubsidi premium ron88 Rp.4,500
di MALAYSIA bensin yang disubsidi ron95 (setara PERTAMAX PLUS) Rp.5,700
disini harga PERTAMAX PLUS hampir Rp.11,000
tanya kenapa??????????
melu ngelus dada ne sopo mas..? aku melu yoo…. 😳
saya suka artikel ini, salut buat mas IWB
anti pertamax. kalo ada total mending total aja deh atau shell
Asyem nemen!!!!
Sekadar untuk tambahan sharing aj. Sy sndiri pernah mendapat penjelasan dari salah seorang Petinggi Pertamina (Persero) mengenai harga Pertamax.
Konon ia bilang, harga pertamax Pertamina akan selalu di atas kompetitor lantaran Pertamina ada kewajiban menjamin cadangan Nasional selama 7 hari (kalo gak salah), yang mana ikut menjadi beban dari produksi.
Sedangkan kompetitor, dari Pengolahan dapat langsung dijual tanpa ada kewajiban untuk menjaga cadangan nasional. Jelaslah harga mereka akan selalu lebih kompetitif.
Entah benar atau tidak, namun saya kira hal ini dapat dijadikan suatu pertimbangan untuk semua.
Kalau masalah harga, karena pertamax menganut sistem floating, jadi yah harganya tergantung kestabilan harga minyak dunia. Saya juga pernah mengalami hal tersebut, padahal belum juga lama isi tanki nya,,,wkwkwk (waktu itu masih di kisaran 9.000)
Salam Bikers,,,^^
@55.Rei
Ron 95 di Malaysia masih disubsidi pemerintahnya bos…
masalah mental tuh…
Mental yang berbau pemerintah Indonesia bangeett…..
nitip bro…
blogpakyo.wordpress.com/2012/04/05/49-lebih-percaya-klaim-konsumsi-bbm-uji-internal-yamaha-pada-mio-j/
Dah bli minyak sayur be klw begitu…
Hehehehe…
tetep gak kebeli…..
Di Malaysia adanya cuma RON-95 dan RON-97
harga RON-95 adalah RM 1.9 di semua spbu baik petronas maupun yang lain spt Shell, Mobil dll.
Lha kalau di Indonesia, Pertamina melakukan langkah aneh gitu, wahh bisa jadi bumerang 🙂
harisxyz.wordpress.com/2012/04/04/memperpanjang-stnk-di-sleman/
mecla mencle
pertamax7.wordpress.com/2012/04/04/tralis/
kebangeten tenan
mas iwan juga mungkin sebaiknya menganalisa dari sisi yang lain, percayalah bahwa setiap pengambilan keputusan itu (semoga) didasarkan pada kalkulasi bisnis yang matang, apakah nantinya hitung2 an bisnis itu akan berdampak positif atau negatif ya itulah yang menyebabkan kenapa seorang CEO perlu di gaji tinggi, perlu dilihat juga bahwa regulator disini (BPH MIGAS) mensyaratkan Pertamina itu sebagai penstabil pasokan BBM sampai berapa waktu kedepan, sementara (SPBU) asing mah cuek2 saja jualan dan nyedot uang dari rakyat indonesia, bahkan ada aturan di negeri tetangga kita yang mensyaratkan kalo Pertamina mau bangun SPBU disana harus punya kilang dulu di sana, disini mereka bebas bebas aja,….
sekaraang buat kita tinggal pilihannya apakah duit rakyat itu mau diputer di negara sendiri atau dibawa ke luar, itu aja….
dukung supaya perusahaaan milik bangsa sendiri menjadi lebih baik
curiga adnya mark up data jumlah subsidi,,,,jgn2 pemerintah bukan mensubsidi bbm buat rakyat tetapi mensubsidi makelar migas termasuk pertamina
Kalo cuma flaming doang sih gampang… Ada solusi gak… Lagian gak ngerti dapurnya pertamina…
hehhee.. ikut menikmati tulisannya Pak..
jangan nyalahin pemerintah z..pelaku bisnis/swsta salahin jg…hrg bensin gak jd naik tp mrk msh gak mw nurunin harga..dah keenakan…br gosip bensin naik, hrg ikut naik..bensin dah naik, hrg di naikin lg…brengsek…
wach,parah tuch…kaya naik-turunin harga lombok saja….ckckckck!!
udah dari dulu perusahaan minyak negeri ini dikibuli asing..
Itulah bukti ketololan pemerintah,… itung2an aja kok ga becus…!!! rakyat kian hari kian pintar,… tapi pemerintah ndeso banget otaknya… kita tunggu aja 6 bulan lagi,…. ^ ^
harga pertamax malang = harga pertamax plus surabaya, satu jalur distribusi tapi selisihnya heee…bikin ngenes.
wooo..untunge ngisi pertamax nggak akeh kemaren..
ngajak becanda ki
janjane pertamax milik siapa SIH 🙂
PERTAMINA LATAHHHHHHHHHHH,,,ILATE BUDEL MAS BRO….
Iya saya jg sempat kaget mas saat itu. Jkt pertamax 10200 eh di bali kok bs sama ya? Saya buktiin keesokan harinya. Hmm ternyata pertamina maen mata utk dapetin untung gede ya
nyesekkkk
kok bs ya perusahaan dalam negeri menyiksa anak negerinya sendiri? Sdangkan prusahaan luar bs lbh manusiawi. Pertanda apa ni?
—
http://www.dk8000.co.nr
yo wis sak karepe ngregani minyak….
sing jelas, melihat kondisi saat ini PASAL 33 UUD 45 harus direvisi karena telah dilanggar oleh orang2 “pitar” di sono…
“pintar” = pinter ngapusi
asal tau aj,gji manager senior bag xplorasi d pertamina 1,8 milyar per tahun,d luar bonus tahunan,tunjangan,boleh pcaya boleh tidak,lha wong kakakku sendiri org pertmn yg gjinya segitu,hadeeuuh…beda jauh ma gw yg cuma pns
dugaan saya sih, penyesuaian akibat batalnya kenaikan harga premium. masalahnya, penyesuaian menjadi 10,200 ternyata berakibat signifikan pada quantity yg terjual. alias turun karena pengendara lebih memilih SPBU asing..
ya namanya jualan, apalagi klo bukan barang branded, yg penting bagi calon pembeli ya harganya toh,,en ini yg susah diprediksi oleh penjual komoditi..makanya, begitu terlihat dalam 3 hari sudah signifikan penurunannya, langsung turunkan harga juga biar bersaing… 😀
Kliatannya analisanya ga sesederhana itu, ane lebih ngliat pertamina berusaha mempertahankan margin yg ada, kl shell petronas n total, menekan keuntungan dg harpan bisa menjual lebih banyak atau menarik pengguna pertamax pertamina ke mereka, dan dimasukkan sebagai biaya promo?
Bukankah shell dan total termasuk petronas sgt sepi? Kl bagi kita memang nyaman tp bg mereka sepi berarti rugi, ane kira kl keadaan ini terus berjalan akan ada lg spbu asing yg tutup.
prant pada April 5, 2012 pada
9:40 AM berkata:
coba SPBU Shell dan Total ada di
mana2?..bisa dibayangkan SPBU
pertamina pasti sepi?..
———————————————-
Bukan sepi lagi,tapi gulung tikar
TAHU Sebuah http://WWW.PERNADEPAUTUPA.WORDPRESS.COM BLOG akses BESAR
andai ada perusahaan swasta dalam negeri yang diperbolehkan mengelola BBM di indonesia dari hulu sampai ke hilir, sudah lama pertamina gulung tikar. subsidi mah cuma alesan aja, kemana keuntungan produk pertamina yang tidak disubsidi? seperti avtur dan minyak tanah??? trus aspal?? apa merugi juga???
ga usah ikut2 harga pasar internasional dah, harga jual ideal tuh harga produksi plus maksimal 100 % dari harga produksi, ga usah lah untung besar buat bli lambo, ferrari, mansion, trading dll toh duit ga d bawa mati (imo)
pertamina baru aja ng-april mop-in seluruh pengguna pertamax seluruh indonesia. setuju sama sampean cak, sense of humor pertamina sangat tinggi bahkan terlalu tinggi.
PERTAMINA NE NGGAPLEK I, MBUJUK I!!!
Bahas tentang BBM emang gak ada habisnya..
Untungnya gw pake motor yg irit BBM, yah itung2 kalo isi full bisa bertahan 1,5 – 2 mingguan.. hehehe…
mungkin pertamina perlu blajar ngitung lagi ma total/shell,padahal sam2 jualan bbm ga bersubsidi/bbm terpengaruh fluktuasi haraga minyak mentah,
POM pertamina antreannya panjang (Khusus Kalimantan), mending ngisi POM luar negeri aja. mau naikin tp pelayanannya masih PAYAH.
jayalah selalu
Agak oot mas iwan
kanggo sing gawe susah masyarakat
“Yen atine digawe soko ungkal ra bakal mari, marine yo mung RITI utawa maRIne yen maTI”
Monggo ditransletke
BAB XIV PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
Pasal 33
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. (4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Pasal 34
(1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
yang ada freeport dikontrak asing..blok cepu dikuasai asing gas yang hampir habis diaceh dikuasai asing dst dst..belum lagi pengelolaan hutan rakyat yang jadi perkebunan kelapa sawit yang lagi-lagi dikuasai asing…jadi mana penguasaan pemerintah untuk kemakmuran rakyat….
dan pertanyaannya entah untuk siapa…adalah saat ada kata-kata rakyat diundang-undang…rakyat yang mana….
Bangsat sudah…akhirnya..maaf esmosi
mereka nggak mikir rakyat miskin sih?
mikirnya untung mulu tanpa kepedulian sosial. CSR ada sih tapi cuma sumbangan. nah, dana sumbangan itu dari mengerati rakyat lewat harga BBM juga.
pertamina kalah itung itungan aja tau gak efisien? udah berapa kalih tuh kaya gitu gak abis naikin harga kalah bersaing trus diturunin lagi? padahal chain supplynya saya percaya pertamina lebih mumpuni.
pertamina klau ngasi tau,boroknya bisa ke buka and ga bs ngasi bonus gede2an lg