iklan iwb

Bro dan sis sekalian….rasa penasaran pribadi atas gacoan anyar terjawab sudah. Sebagai motor yang dinobatkan memiliki engine global teknologi eSP serta ACG starter, sudah sepantasnya menggelitik siapapun untuk mencicipinya secara langsung. Dan…rute sejauh 130 kilometer antara Banyuwangi ?Tabanan menjadi saksi aksi geber yang IWB lakukan….

Dari Hotel Mirah Banyuwangi, IWB mendapatkan jatah kuda besi nomer 9 berwarna putih tipe non CBS. Setelah mengenakan jaket, protector, briefeng…perjalanan dimulai. Kunci dipuntir ON…engine checking, eletrik starter dipencet, kuping dipasang. Byuh…senyap nyaris tidak terdengar. Percaya atau tidak….sekali colek mesin langsung idle. Terbukti ACG starter merubah skutik Honda menjadi gen baru. Posisi ergonomi riding juga cukup mantap. Lumayan tinggi tapi kaki masih bisa menapak sempurna. Yah…yang pasti mirip dengan Techno 110 mzbro. Dengan ketinggian jok mencapai 1,103mm…perasaan gagah serasa menyembul keluar. Apalagi? didukung konsol speedometer yang futuristik. Oh iya….sebagai informasi, illumination antara tipe CBS dan non CBS ternyata berbeda. Jika CBS…cahaya lampu speedo berwarna biru, maka non Combi? Brake System berwarna oranye. So…pada malam hari sampeyan semua bakal dengan mudah membedakan antara kedua tipe dari hanya mengintip speedonya. Keren tenan….

IWB coba merasakan sensasi ketika mesin idle. Jujur…..porsi getaran lebih banyak dibanding Techno 110. Kalau IWB analisa, kemungkinan karena sieSP mempunyai kubikasi engine yang lebih besar….membuat getaran tidak sehalus siadik. Namun…jangan kuatir mzbro sebab vibrasi hilang ketika gas mulai dibuka. Setelah aba-aba, perlahan seluruh peserta turing melaju meninggalkan lokasi. Disinilah IWB dibuat kagum dengan reaksi engine. Walau bobot kosong cukup nampol yakni 112kg + 78kg (berat badan IWB) ditambah berbagai beban lain….sikuda besi meluncur dengan enteng. Nyaris tidak ada gejala ngoyo atau kedodoran. Accelerasi? langsung terasa dari bawah keatas. Awal perjalanan, speed bervariasi antara 60-80km/jam….

iklan iwb

Jalan yang meliuk-liuk menjadi ajang pembuktian handling Vario 125. Kala digeber lurus pada kecepatan diatas 90km/jam, motor anteng tetap stabil. ?Sayang, manuver cornering high speed…..secara fair harus IWB katakan siskutik sedikit mengeluh khususnya untuk menaklukkan tikungan ekstrim. Empuknya Karakter suspensi memang sedikit mengorbankan kehandalan dalam melibas tikungan tajam pada kecepatan tinggi. Namun…benefitnya, goncangan ban dalam melibas jalanan rusak mampu diredam secara sempurna oleh kendaraan. Bisa ditebak kenyamanan pengendara diatasnya tetap terjaga dengan baik. Terus piye dari sisi mesin???…..

Secara overall, Vario 125 mempunyai karakter yang rada unik. Dengan menggunakan feeling….accelerasi cukup cepat. Klaim pabrikan 200M hanya membutuhkan 12,8 detik sepertinya bukan omong kosong ?belaka. Ngacir mzbro!!. Hentakan torquenya yang besar menjadi modal utama matic racikan Honda ini. Jadi jangan kaget kalau sampeyan akan dengan mudah diajak masuk pada kecepatan 80km/jam. Kejutan tidak hanya disitu. Dengan menunduk habis, IWB coba open throttle hingga mentok. Ketika memasuki speed 80km/jam keatas, semburan tenaga ternyata malah makin beringas. Raungan baru melemah ketika speed menyentuh angka 100km/jam. Tapi secara konstan naik terus, dan pada pengetesan…..IWB berhasil meraih top speed 110km/jam. Lho koq cuma segitu??….

Sssttt…..jangan sewot dulu mzbro. Jalan yang berliku membuat ekplorasi tidak maksimal. Sebab….nafas skutik ini memang panjang. Dan pada kecepatan 110km/jam, IWB merasa tenaga masih terisi. Artinya….110 bukan kecepatan puncak sesungguhnya. Keyakinan pribadi….top speed skutik eSP engine ini berkisar 120km/jam (on speedo). Yup…dengan pengaplikasian roller rocker arm, spiny sleeve serta light weight piston terbukti mampu mengurangi friksi dalam jerohan engine.??Tidak heran semburan tenaga Honda Vario 125 PGM FI nendang dari RPM bawah hingga atas. Lha terus piro komsumsi bahan bakarnya??…..

Untuk satu ini IWB tidak mampu melakukan pengukuran akurat akibat bensin dari awal sudah terisi penuh. Dan setelah tiba ditempat tujuan yang berjarak sekitar 130km (berangkat odometer menunjuk 1604km – sampai ditempat 1726km)…..indikator bensin hanya berkurang dua bar. Cukup irit kalau menilik perlakuan IWB yang memperkosa habis-habisan sikuda besi. Pada turing kemarin, AHM memberikan asupan Pertamax agar kinerja maksimal. Tapi sudah IWB tanya kepihak terkait, apakah diperbolehkan nenggak Premium buat siskutik, jawabannya tidak ada masalah alias halal saja…

Last….bagaimana dengan kualitas pelk??…Tidak usah ragu. Kita sampai pontang-panting hampir mental dari jok akibat banyaknya jebakan batman….namun pelk tetap fit tidak ada indikasi peang. Kemudian perangkat rem…IWB merasakan siskutik lebih pakem. Entah…diapain nih motor, yang pasti beda dengan Techno 110. Apa hanya feeling aja yah. Entahlah. Mungkin ada dua hal masukan buat AHM tentang gacoan anyar mereka, yakni suspensi depan yang agak kasar….dan vibrasi ketika mesin idle. Selebihnya…joz gandoz!!. Dengan banderol 15,1juta…..motor ini mempunyai kans besar untuk menjadi calon idola baru setelah sang adik Vario 110. Kencang, irit, value for money, ramah lingkungan (Euro 3) serta desain modern. Gimana menurut mzbro semua. Ada pertanyaan??…..(iwb)



Double-panel Vario 125 (courtesy nyobamoto.wp)

110 COMMENTS

  1. Bagian bawah kiri samping dekat spakboard tidak ada pelindungya (terbuka) di sana banyak sekali kabek kelistrikan dll yang rentan kotor dan tersiram air waktu hujan…

    Apakah ada cara yg baik untuk menutupi bagian itu, saya sich rencana cobacari menutup karet elastis seperti aslinya.. ada yg punya saran dan idenya?

  2. Apa bedanya velg racing vario 110 ama yg pgm fi selain meter gear nya,yg belakang apakah sama persis dg model lama coz vario sya mau sya aplikasikan velg variasi after market.thanks b4…

  3. Sy sudah beli vario 125 CBS, tp pd saat kecepatan 40kpj kok ada suara ngoroknya yah. Apakah pd saat Pa iwan test drive seperti itu juga atau tidak

  4. Saya baru membeli honda vario125 sekitar tgl 29 okt 2012 motor baru datang…pemakaian awal tdk ada masalah..masalah muncul setelah KM 700an..motor getar hebat saat posisi dari stop to go..service 1, hanya dibersihkan..jarak 100km kemudian getar kembali terjadi..langsung saya klaim ke honda astra pusat di semarang, itu aja susahnya minta ampun..jujur saya membandingkan motor saya yang YAMAHA mulai pelayanan smp kualitas..setelah saya “ribut2” BARU diganti..setelah jalan KM 700an..saat ini getar kembali lagi terjadi..yang saya keluhkan:
    1. pelayanan payah, saya klaim hari kamis…smp saat ini (sdh 3hari) tidak ada kabar..pdahal janjinya dihubungi..
    2. kualitas cat body, tidak jauh beda sama imitasi..kena kuku aja udah beset2..
    3. belum 2000KM…sudah ganti busi n ganti CVT..dan saat ini lagi pengajuan CVT lagi yang ke 2..
    4. Kenapa tidak pernah ada recall untuk penggantian busi..katanya satu hati?? OMDO!!
    5. Tanggapan email n keluhan yang sangat lambat.
    jujur ane nyesel beli ni motor…

  5. saya pake vario 125 fi warna merah desember 2012 sampai skrg merasakan nyaman banged pakenya dan tidak ada kendala berarti.
    cuma kalo masalah irit gak nya menurut saya irit2 saja pertamax plus (95) isi 1 liter bisa 50km an.
    dan kekurangan ini motor kalo diajak manuver ekstrem agak susah krn body nya yg gede.
    it saja kekurangannya menurut saya.

  6. Hanya sekedar share,
    Ane pengguna VT125 sejak 14 September 2012 (ane inget lahirnya VT ane).
    Sampai sekarang baru ganti Aki (soalnya pemakaian ane yg lebay) 😀 ada Alarm, Head Lamp nya 22 nya pake All Season, trus klakson udah gagah, dll. (Wajarlah aki cepet soak).

    Pengalaman ane pake VT125 sih baik-baik saja. Top Jozz gan!!!
    Ane tipikal kebut juga. (Bukan sombong). Tapi kalo pelan, ane ngantuk.
    Ane udah bisa tembus ke 115 KM/h, dan itu sebenernya masih bisa narik ke atas lagi.
    Hanya saja diperlukan waktu dan lintasan yg panjang lagi.

    Berhubung banyak yg membicarakan Mio J,
    Sumpah (ini menurut fakta yg saya lihat sendiri).
    Waktu itu, ane lihat, Mio J, yg baru dibeli (sekitar berapa bulan) karena ane liat dari Plat Nopolnya.
    Tapi yg aneh, Velg/Ban nya itu Geol-geol.
    Ane pikir itu karena bannya, tapi ane sendiri baru tau disini kalo itu faktor velgnya.

    Dan perlu diketahui, terjadi migrasi besar-besaran, dari Merk Y, ke One Heart ini di keluarga ane.
    Dulu, memang keluarga ane pecinta Y, tapi perlahan demi perlahan, motor Y itu dijual, diganti sama Honda. Hingga sekarang motor di rumah Honda semua (Revo, SupraX 125, Vario, VT125). Kalo gapercaya, bertamu aja.

    Sebenernya Semua Motor sama saja.
    Ada yg bilang,
    Y itu kenceng. (Iya, tapi boros)
    Honda itu lemot. (Iya, tapi irit)
    Intinya dari hal kecepatan ini (saja) bisa ditarik kesimpulan,
    “Ada Tenaga, Ada Harga” (ngerti kan?)

    Hanya saja, menurut Pengalaman yg dialami bapak ane sebagai pengguna, (Pengalaman = Guru paling Berharga)
    Beliau mengatakan,
    Kalau Honda itu Spareparts nya mudah dicari, dan Murah, kualitas Terjamin.
    Kalau Y itu Spareparts nya mudah dicari juga , kualitas Terjamin juga, hanya saja harganya yg menjulang.
    Itulah sebabnya mengapa terjadi migrasi besar-besaran ke One Heart.

    Disini ane tidak ada RASIS, atau menjatuhkan.
    Hanya Share.

    Dan tentunya, PEMENANG adalah seseorang yg bisa menerima segala masukan/kritikan (membangun) dengan harapan bisa lebih baik. Bukan malahan saling serang dan tidak terima jika dikritik bahkan cenderung menjatuhkan.

    Yg saya lihat, One Heart disini pada Respect (Y).
    So, One Heart, ga usah banyak omong, yg penting kita semua One Heart! 🙂

    Kita bisa buktikan dengan perbuatan, bukan Ucapan.

    Sekian dan Terimakasih 🙂
    Salam One Heart.

  7. @ TRY SUTRISNO : setuju bos,aku jg suka ngebut pake wtf lawanya juga wtf he he he,emg magtafffff

  8. sekadar info
    beban maks matik yg dianjurkan pabrik dlm user guide

    1. Honda beat esp 120kg
    2. Honda scoopy esp 117kg
    3. Vario 125 esp 150kg
    4. Mio sporty 175kg
    5. Xeon karbu 175kg
    6. Mio j 150kg

    matik yamaha pny mesin responsif jd daya angkt lbh besar

Comments are closed.