iklan iwb

Komponen lokal CBR250r India mencapai 90-98% mengakibatkan sikuda besi dibanderol sangat murah. Selain murah, tentu ada kebebasan dari pihak pabrikan untuk melakukan manuver mengganti spek komponen yang biasanya digunakan. Salah satunya berikut ini…

CBR250r India menggunakan kaliper Bybre….Indonesia tetap Nissin

CBR250r India mengadopsi perangkat ciet merk Bybre meninggalkan Nissin yang selalu setia menemani produksi masal motor Honda dari generasi kegenerasi. Keputusan dianggap berani mengingat tidak pernah sekalipun pabrikan sayap mengepak mempercayakan merk lain selain Nissin. Dan…ini terjadi diIndia. Bybre memang menjadi merk anyar sebagai kaliper buatan Brembo Italia. Pasar yang disasar Bybre adalah motor kubikasi kecil. Sebagai penetrasi awal….Bybre telah digunakan Bajaj untuk dipasang pada Pulsar220. Dan kini…Honda India (HMSI) mengikuti jejak Bajaj lewat CBR250r. Gimana dengan CBR250r versi tanah air??…tetap menggunakan Nissin mzbro….

iklan iwb

CBR250r India ban menggunakan merk Continental…Indonesia IRC

Tidak seperti umumnya CBR250r global product, India meninggalkan IRC Road winner sebagai perangkat karet bundar standart sang seperempat liter. Bagi biker tanah air mungkin merk Continental kurang dikenal. Namun tidak didunia. Continental adalah pabrikan ban berasal dari Amerika Serikat. Produknya sendiri tidak hanya untuk kendaraan roda dua. Truk, bus, mobil SUV, niaga, traktor, motor racing juga mereka pegang. Bahkan Continental pada tahun 2014 dikabarkan menjadi official sponsor 2014 FIFA world cup Brazil. Bukti sebuah pabrikan berkualitas dan bonafit. Gimana dengan tanah air??. Tetap setia dengan IRC Road Winner. Apakah lebih underdog dibanding Continental?? tidak juga. Toh banyak pabrikan mempercayakan handling kuda besi kepada IRC. Seperti Ninja250r (Kawasaki), CBR150/250r (Honda) dan Byson (Yamaha). Artinya??…kebijakan Honda India memang agak unik dibanding negara lain….

CBR250r India belum AHO…begitu pula ditanah air

Walau ada beberapa perbedaan, ternyata ada satu komponen yang masih dipertahankan. Yup….HMSI membekali CBR250r dengan saklar pemutus lampu utama sama seperti yang dilakukan AHM (Astra Honda Motor). India sendiri saat ini memang belum strict memberlakukan AHO atau automatic headlight on dinegara mereka. Makanya belum satupun pabrikan disana sudi mengikuti aturan yang asal muasalnya standart rule moge Eropa tersebut. Praktis manuver kedua pabrikan berbeda dengan Thailand yang sudah mengaplikasi AHO pada CBR series. Maklum orientasi eksport produk Thailand memang untuk market Eropa….

Yup..itulah fakta yang bisa kita kupas antara CBR250r India dibanding tanah air. Selain yang disebutkan diatas, ada satu hal yang juga cukup berbeda yakni pricing atau harga. Rakitan lokal mengakibatkan siDOHC seperempat liter dijual cukup murah yakni 143,000 Rupee atau setara dengan 28jutaan (non ABS). Bandingkan dengan harga? Indonesia yang mencapai 39jutaan. Disinyalir faktor pajak tanah air-lah biang kerok membengkaknya banderol CBR250r…..

Last….masing-masing negara punya kebijakan sendiri. Dan itu berlaku juga untuk sebuah pabrikan dalam menelurkan produk. Tapi semua pasti satu tujuan yakni bagaimana produk bisa diterima dengan baik oleh biker pada region yang dipilih sehingga mampu mendongkrak sales mereka……..(iwb)

Noted : Image courtessy xbhp

63 COMMENTS

  1. Gwa setuju dengan regulasi dari pemerintah, yakni pemerintah yang menetapkan kebijakan atas pemberlakuan. salah satunya ATPM sepeda motor honda yang notabene menggunakan part subtitusi yang memang lebih murah namun tetap bisa diterima. yang penting dari semua itu adalah penerimaan dari masyarakat pecintanya

  2. Menurut saya, Indonesia hrus dapat mencontoh regulasi pemerintah india, agar pricing itu tidak terlalu tinggi untuk dipasarkan kepada konsumen, agar image2 buruk tidak selalu tertuju ke pemerintah indonesia khususnya, serta pihak ATPM juga jangan hanya memandang sebelah mata akan hal-hal seperti ini,,,marilah duduk bareng dengan Pemerintah Indonesia, agar benang merah dapat seiringan dengan kenyamanan masing-masing pihak

    Hal ini selalu bermasalah berkaitan dengan CBU Unit Type, CBR 250 R salah satunya..

  3. Patut dicontoh keberanian Honda India untuk tampil beda supaya bisa lebih kompetitif, plus dukungan regulasi pemerintah

  4. Waaahhhh…luar biasa pemerintah India…Ayo Pemerintah Indonesia kita ATM(Amati Tiru Modifikasi) tentang kebijakan pemerintah India agar Honda Indonesia semakin Sukses..amiiinnn

  5. harga murah bukan jadi halangan (lho?)
    ferrari murah pun, malah bikin orang curiga..
    jangan2 KW punya nehh..

    kalo ane tetp dukung CBR yg skrg, krn kelasnya premium, kualitas mesti di jaga!!

    i love u full!!

  6. Mas Iwan juga bloger yg laen ayo kita dorong Indonesia punya produk sendiri, AHM bertahun tahun hanya jadi kacungnya Honda, gak ada tranfer teknologi. Astra sebagai perusahaan besar harusnya jangan mikir untung aja/ jualan aja tp mikirin tuh nasionalisme.
    Masaka Malaysia aja punya motor sendiri, mobil sendiri, awalnya proton, perodua juga modenas menggadeng pabrikan luar, tp punya plan sengingga setelah sekina tahun mandiri mempunyai produk sendiri. Ayo Astra, jg yg laen bikin merek/ produk sendiri.
    Masak bisa bikin kapal/ pesawat tp motor/ mobil aja gk bisa??????
    Ayo cintai produk indonesia. Kapan indonesia bisa maju kalo gk py kebanggaan produk sendiri. Di malaysia yg lalu lalang proksi dalam negrinya demikian juga di Korea dll.

    Ayo bloger jg hanya nulis/ komen tp aksi dorong pabrikan indonesia mandiri

  7. Koreksi, kalo masalah perangkat rem, nissin memang bukan satu-satunya pemasok rem. Kalo kita bicara motor honda lokal maka benar nissin satu-satunya, tapi lihat moge honda macam cbr 600 dan cbr 1000, pada make perangkat rem dari tokico tuh.

Comments are closed.