iklan iwb

Kalau sudah mendengar ABS…yang ada didalam benak kita adalah ” Canggih”!!. Gimana nggak sebuah perangkat bisa melakukan intervensi serta koreksi supaya rem tidak mengunci. Sudah bukan rahasia umum banyak kasus gara-gara faktor inilah kecelakaan beruntun tidak bisa dihindari. Betot tuas rem secara berlebihan…ngelock dan hasilnya bisa ditebak, roda lost grip…meluncur tak terkendali. Terus gimana sih sejarahnya teknologi ini. Yuk kita bahas sama-sama….

Secara sederhana cara kerja ABS adalah mencegah piston menekan berlebih kepada piringan cakram. Kemampuan ini berkat sensor yang dipasang sehingga alat akan membaca pergerakan piringan. Jika ada indikasi ngunci, maka otomatis piston akan diperintah untuk mengendurkan tekanannya. Proses bisa terjadi 15 kali perdetik. Alhasil sangat ampuh mencegah rotasi roda berhenti secara mendadak yang bisa berakibat ban sliding plus memaksimalkan jarak berhenti kendaraan.

Cikal bakal ABS pertama kali diperkenalkan oleh french automobile & Aircraft Pioneer yang digawangi sijenius Gabriel Voisin untuk menahan laju pesawat ketika landing (1929). Tidak secanggih sekarang tentunya sebab sistem kerja masih sangat sederhana. Kemudian dikembangkan kembali oleh Dunlop’s Maxaret System pada tahun 1950an…masih untuk pesawat/aircraft. Namun pada tahun 1958 Maxaret mencoba mengaplikasikan teknologi tersebut kepada kuda besi bernama Royal Enfield Super Meteor motorcycle.? Hasil test, motor bisa berhenti lebih efektif 30% dibanding sistem reguler. Namun dalam pandangan direktur Enfield, Tony Wilson-Jones sistem ini kurang menjanjikan sehingga tidak diteruskan guna diadopsi pada motor produksi masal. Baru ada tahun 1971 ABS sistem modern dikenalkan kembali oleh pabrikan mobil Chrysler bekerjasama dengan Bendix corporation dinamakan “Sure Brake”. Kemudian berturut-turut diikuti oleh General motor disebut “trackmaster”, Nissan dengan sebutan EAL “Electronic Antilock System” (pabrikan mobil Jepang pertama yang mengaplikasi ABS).? Hingga sekarang teknologi ini sudah jamak dijumpai pada mayoritas kendaraan roda empat sebagai perangkat wajib safety khususnya diEropa. Lho…terus untuk motor gimana….???

iklan iwb

Teknologi ABS diaplikasikan pada kendaraan roda dua terbilang lambat. Hal ini ditengarai kurang sadarnya pabrikan pada masa dulu yang menganggap sistem rem biasa sudah cukup dalam menjinakkan laju kuda besi. Hingga pada tahun 1988, baru muncullah gebrakan dari BMW lewat varian BMW K100. Tidak lama pabrikan Jepang menyusul. Honda mengeluarkan ST1100 pada tahun 1992. Pemilihan ST1100 disinyalir sangat tepat mengingat motor touring ini mayoritas merupakan kendaraan operasional sehari-hari para polisi Eropa serta Amerika pada masa itu. Dengan Torque mencapai 111nm@6000rpm serta tenaga 100hp@7500rpm, ST1100 merupakan motor pertama Jepang yang mengadopsi ABS pada perangkat cietnya. Kesuksesan Honda membuat ngiler pabrikan Jepang lain sehingga pada tahun 2007 barulah Suzuki mengeluarkan ABS motorcycles lewat varian GSF1200SA, yang biasa kita kenal Suzuki Bandit. Sayang teknologi ABS belum sepenuhnya diaplikasi keseluruh produk masal pabrikan besar dunia alias tebang pilih. Kecuali Harley Davidson….sejak 2008 semua produk yang dilempar kepasaran telah dilengkapi ABS System.

Kini….semakin tingginya tuntutan tingkat keselamatan pengendara, ABS sudah bisa ditemukan pada motor kubikasi mungil sekalipun. Contoh tidak usah jauh-jauh….siCBR250r serta TVS 180 (India). Mengingat betapa berjasanya ABS dalam mengurangi tingkat kecelakaan diEropa serta dunia, maka kita berharap langkah Honda serta TVS ini akan segera diikuti oleh para kompetitornya. Dan biasanya…..jika ada pelopor, yang lain bakal mengikuti. Hanya tinggal menunggu waktu saja. Semoga….(iwb)

Noted : Sumber Wikipedia

16 COMMENTS

  1. Jd inget kta2 mbah dukun “Anti Lock Breaking system alias ABS kini menjadi Fitur yang ngetrend buat motor hi performance. Dari mulai BMW s1000rr, Multistrada 1200 hingga Honda CBR series. Tapi jujur, Mbah udah mencoba berbagai fitur ABS pada motor tersebut. Secara langsung, termasuk hard breaking di Sepang hingga breaking di jalan raya. Hasilnya? Nggak ada bedanya, kendati anda melewati genangan air sekalipun nyaris nggak ada effek. Itu buat motor bertenaga diatas 100 hp lho! Dan mbah pastiin, nggak ada epeknya !!!” ducatimonster.wordpress.com/2011/01/29/250cc-anda-gak-butuh-abs/

  2. @bakul jaran
    Jd inget kta2 mbah dukun
    ?Anti Lock Breaking system alias ABS kini
    menjadi Fitur yang
    ngetrend buat motor hi
    performance. Dari mulai
    BMW s1000rr, Multistrada
    1200 hingga Honda CBR series. Tapi jujur, Mbah
    udah mencoba berbagai
    fitur ABS pada motor
    tersebut. Secara langsung,
    termasuk hard breaking di
    Sepang hingga breaking di jalan raya. Hasilnya? Nggak
    ada bedanya, kendati anda
    melewati genangan air
    sekalipun nyaris nggak
    ada effek. Itu buat motor
    bertenaga diatas 100 hp lho! Dan mbah pastiin,
    nggak ada epeknya !!!?

    emang sebetulnya gak effect secara langsung tapi fungsi dari abs adlh mencegah terkuncinya rem atau piston kaliper menekan lebih supaya gak terjadi dlosor ( atau ngesot ) jadi akan lbh aman jika di butuhkan rem mendadak.

  3. cth misal kita sdng brkecepatan tinggi tiba2 ada ayam lewat atau motor Al4y datang nah kalo pake rem konvensional sering terjadi rem ngelock dan kadang2 malah meluncur ( dlosor ) dan akhirnya mtr di luar kendali dan terjadi lah kecelakaan. Tapi dgn adanya abs ini sifat remnya adlh menurunkan kecepatan roda secara signifikan tanpa menyebabkan rem terkunci, jadi terhindar dari sifat dlosor tadi…

  4. ABS = Asal Brenti Selamat..
    peace bro, ABS berguna tp ada mudharatnya jg..bagi rider yg biasa nge-rem dgn cara “mengocok” handle rem, dipastikan ABS tdk berfungsi, tp klo rider menekan handle dgn cara biasa aja, maka ABS pasti berfungsi..menurut hemat saya, bagi rider yg dh terbiasa dgn rem “standar” atw rider dgn kategori advance, rem ABS mgkn cuma sekedar asesoris aja..
    salam bikers

  5. Manteb Mz Bro ulasannya..
    Klo menurut saya tetep ABS sangat perlu en penting bagi motor kususnya yang tinggal di daerah kek saya..
    Bayangin aja apa yang terjadi bila rem ngunci di jalan yang berpasir atau jalan tanah yang licin kena hujan,, guna ABS kan mencegah Cakram ngunci…
    Kalo nggak ada gunanya ngapain di jadikan standar di eropa sono..

    PISS..

  6. semua teknologi pasti ada gunanya. dulu ponsel berkamera di anggep ga berguna, toh ada camera digital. tapi nyatanya, ponsel dengan camera udah jadi fitur wajib, ampe ada ponsel dengan camera 8mp.

    mungkin ABS ga berguna untuk motor yg bertenaga rendah. tapi yg namanya berupaya meningkatkan keselamatan, ga ada salahnya toh. manusia berencana, Allah yg menentukan. setidaknya kita sudah berusaha.

    btw, nitip ya.. wp.me/p1lWxj-4 n mohon bimbangannya dalam menulis blog

  7. inilah kurang sadarnya yg tw pentingnya abs,tw g jalan dindonesia bnyk yg rusak saat ada lubang tak sengaja kt rem mendadak akhirnya dlosor dan akhirnya celaka,abs saja sudah di akui dieropa mengurangi angka kecelakaan, apalagi dindonesia yg jlnya tw sndri kn…penting nyawa atau uang?uang bisa dicari nyawa?

Comments are closed.