iklan iwb

Serius jualan nggak sih di sini…?

Sengaja tulisan ini saya buat sedikit nylekit (Menyakitkan red) buat si Bajaj. Sudah 2 tahunan Bajaj mengaspal di tanah air kita ini. Pertama kali mencuri perhatian dengan Pulsar Edition biasa di sebut P180 UGIII. Dengan buntut lampu? yg? khas mencerminkan motorsport touring tulen layaknya moge-moge eropa di tambah iklan yang jor-joran lewat TVC maupun Print Ad, membuat produk ini langsung bisa di terima oleh para bikers Indonesia. Pasti bro-bro semua masih ingatkan pada TVCnya bagaimana si P180 dikejar oleh helikopter dan bisa lolos dengan melompati jembatan. Terkesan macho dan gagah motor digeber pada kecepatan tinggi, bermanuver layaknya bintang laga TV. Cukup berhasil….iklan bajaj yang paling brilian menurut saya. Tapi itu dulu. Bagaimana dengan sekarang…?

Sekilas mengenai history Bajaj, Bajaj adalah perusahaan otomotif terbesar nomor dua di India dan nomor empat di dunia sebagai perusahaan pembuat motor roda dua dan tiga. Bermarkas di pune India, bajaj company di pimpin oleh Rahul Bajaj di mana mempunyai kekayaan lebih dari? 1,5 Milyar Dolar Amerika. Pertama kali di bangun pada tanggal 25 November 1945, perusahaan ini dulunya adalah perusahaan kecil (M/s Bachraj Trading Corporation Private Limited). Baru? pada tahun 1959 pemerintah India memberikan? ijin resmi? sehingga pada tahun 1960 go public untuk membuat motor roda dua dan tiga secara masal. Bajaj auto company mulai berkembang pesat. Pada tahun 1977 Bajaj setahunnya sudah mampu menjual 100,000 kendaraan. Pencapaian yang bagus pada masanya mengingat tingkat populasi manusia yang tidak sepadat sekarang. Hal ini berkembang terus dan pada tahun 1995 tercatat perusahaan ini mampu meningkatkan produksinya dan menjual kendaraannya sebanyak 1 juta unit dalam setahun. Saat ini Bajaj auto sudah membuka cabang dan beroperasi di 50 negara dunia. Untuk memperkuat posisinya Bajaj Auto Company menanamkan Sahamnya di KTM Power Sport AG Austria sebesar 14,5% (pada tahun 2007). Dengan kondisi ini Bajaj akan mengambil alih penjualan distribusi KTM di India serta beberapa negara Asia tenggara.? Sebaliknya KTM akan membantu Bajaj dalam pengembangan teknologi mesin 4 Tak (125cc-250cc).? Kerjasama ini semakin mempererat hubungan Harmonis antara kedua pabrikan besar tsb. Hanya berselang 1 tahun Bajaj kembali meningkatkan sahamnya menjadi 25% di KTM pada tahun 2008.

Kalau kita cermati tulisan di atas, Bajaj adalah perusahaan besar yang tidak di ragukan dari segi Financial. Tapi kenapa akhir-akhir ini Bajaj terkesan adem ayem dan kurang greget dalam berpromosi. TVC atau Prind ad sudah sangat jarang kita temuin. Bisa di bilang greget cuma pertama doang. Memang iklan adalah penyumbang cost terbesar dalam sebuah produk. Sebagai ilustrasi perusahaan harus membayar talent/model, Advertising agency, Production House serta media baik TV ataupun cetak. Semakin gencar iklan akan semakin besar cost/pengeluaran yang di perlukan. Apalagi Televisi.? TV adalah? media iklan terbaik saat ini karena jangkauannya yang begitu luas. Tapi karena menggunakan sistem durasi perdetik, sangat mahal tentunya. Bajaj tidak mampu membayar itu semua..?? tidak mungkin. Apalagi iklan Bajaj rata-rata Iklan Import alias sama dengan versi di India yang otomatis mereka tidak perlu mengeluarkan cost lagi untuk biaya produksi. Hanya membayar penayangannya saja. Di Indonesia bajaj telah menayangkan 4 seri iklan yaitu P180 versi Helikopter, P200 versi India, all Pulsar versi transformer dan yang terakhir New Pulsar 180 versi Teaser (Kalo saya tidak salah). Dari ke 4 iklan,? hanya iklan pertama yang paling gencar yaitu P180 versi Helikopter. Apalagi sekarang ada kabar keluhan mengenai tidak tersedianya beberapa sparepart pada Pulsar (Walau saya sendiri belum menemui hal itu). Ibarat pejuang galak di awal-awal pertempuran, di tengah-tengahnya memble.? Sangat di sayangkan Bajaj tidak mau belajar dari Yamaha. Honda saja yang dulunya ogah-ogahan beriklan sekarang sudah menyadari betapa pentingnya beriklan di samping kualitas dari produk itu sendiri. Sebenarnya cukup simple, gelontorkan dana untuk menambah dan membenahi kualitas dari service center yang tersebar di seluruh tanah air mencakup berlimpahnya ketersediaan sparepart, kesigapan dan kecakapan mekanik. Tambah frekuensi penayangan iklan dan yang terakhir perbaiki kualitas produk itu sendiri (Saat ini bajaj sudah termasuk bagus). Saya yakin Bajaj khususnya varian Pulsar akan? semakin? bisa bersaing dengan? pabrikan besar lainnya. Hanya satu kata buat Bajaj, Maju terus jangan kendurkan perjuangan. Puaskan kami para biker Indonesia dengan produk-produk terhandalmu.? Jadi tolong dong? serius dikit napa…??? (iw/12/12/09)

iklan iwb

Sekilas produk Bajaj berdasarkan periode peluncuran :

Sumber: Wikipedia

1 COMMENT

    • @ nick69
      Bro nick, banaran tuh tumpah darah saya. Btw di tanah jowo ki akeh banaran. Tempate sampy nang ndi…??
      Btw bajaj punya matic juga bro. R&D nya kerjasama dengan tokyo Jepang. Namanya Bajaj Saffire. 100cc 4 tak….(Btw avatarnya garang juga bro xixixixi…)

  1. Kalo menurut aye sih sulit ya bagi dynamic duo dari India (Bajaj & TVS) utk survive jangka panjang. Masalahnya sangat sulit merubah pandangan konsumen Indonesia yg udah tertanam berpuluh2 tahun. Apa itu? Ya itu tuh… Apabila suatu produk banyak yg pake, itu tandanya produk tersebut bagus dan bolehlah ikutan beli, wong banyak yg pake gitu lho… Diperparah lagi masyarakat kita rada susah menerima sesuatu yg bersifat baru, termasuk merek baru (walaupun sebenarnya merek itu udah lama di luar negeri) dan teknologi baru. Buatan India??? Nehi…nehi… gitu jawabnya, hehe…
    Tambah lagi dari sisi produsennya sendiri juga menggambarkan keraguan, ambil contoh TVS yg jaringan 3S-nya secuil, dah itu ada yg kadang suka gak buka seperti yg di ruko Taman Palem (Jak-Bar) dan malah ada yg udah tutup usaha seperti yg di jl.Latumenten. Seperti kasus aye sendiri, mau liat wujud TVS Apache RTR 160 Double-disk aja susah banget, cape2 nyamperin dealer yg di ruko Taman Palem hari sabtu pagi jam 10 lewat masak tutup sih. Mau liat motornya aja udah susah banget gimana mau beli???
    Kalo Bajaj masih mending, karena deket kantor aye ada 3S-nya. Ini aja sebenarnya kebetulan deket ama kantor aye, kalo gak repot juga nyari 3S-nya yg deket dgn domisili aye yg sekitaran Duri Kosambi – Daan Mogot.
    Saran aye nih utk BAI dan TVS Indonesia, harap lebih serius lagi menggarap pasar Indonesia, langkah yg paling utama yaitu perbanyak iklan dan perbanyak lagi jaringan 3S-nya. Memang butuh waktu untuk proses penyerapan pasar. Jangan menyerah, maju terus, aye dukung deh, hehe… buktinya aye pake tuh Pulsar 200 dan sebelumnya juga malah aye bandinginnya ama TVS Apache. Kenapa akhirnya aye beli Bajaj Pulsar 200 dan bukannya TVS Apache RTR 160? Ya itu tadi, karena 3S-nya Bajaj lebih gampang dijangkau sebab deket ama kantor aye. Memang ini salah satu aspek yg berpengaruh banget buat seorang konsumen menjatuhkan pilihannya. Mana yg 3S-nya lebih deket, kemungkinan besar merek tersebut yg akan dibeli. Camkan itu Bajaj & TVS…!!!
    Untuk yg mau beli motor2 India, jgn ragu2, kalo suka ya boyong pulang, karena semua merek motor sama aja ada plus-minusnya, gak terkecuali motor2 buatan Jepang dan Eropa.
    Satu hal lagi, buat konsumen, jangan pernah menganggap motor itu sebagai investasi, jijay dengernya dan sebuah pemikiran yg menggambarkan seberapa tinggi kualitas intelejensi kita. Kalo gak mau rugi ya jgn beli motor, beli aja property atau emas. Ya toh?

  2. satu hal yang kita lupa Bajaj gak sendirian dalam penyediaan 3S ama part, mereka punya rekanan, nah rekanannya ini yang sebenernya ujung tombak penjualan, part, BAI banyak (klaim BAI), tapi kadang2 dealer yang gak beli karna modalnya dia terbatas…

    so, pelan2 lah…

  3. @ bro kodok & badcop
    Setuju bgt bro. Itu yang mau saya garis bawahi. Maju trs pantang mundur dan serius serta ulet. Mungkin utk part dikasih sistem kredit lunak jangka panjang buat semua dealer. Go bajaj